Jumat, 15 Januari 2016

VARIAN RASA TEH HIJAU DAN PENGARUHNYA TERHADAP WIRAUSAHA MAKANAN KUE CUBIT




VARIAN RASA TEH HIJAU DAN PENGARUHNYA
TERHADAP WIRAUSAHA MAKANAN KUE CUBIT

oleh
Tine Prestiawati


Abstrak

Kegiatan berbisnis yang menjanjikan saat ini adalah berwirausaha. Berwirausaha untuk menciptakan sesuatu yang baru atau merubah sesuatu yang sudah ada dengan menampilankannya menjadi sesuatu yang terbaru. Berwirausaha dalam hal ini baik barang maupun jasa. Akan tetapi, dalam hal berwirausaha saat ini, makanan merupakan peluang yang sangat baik. Orang-orang akan mencari makanan dan terutama makanan tersebut adalah makanan tradisional yang memang sudah jarang ditemui lagi, salah satunya adalah kue cubit. Dan terbukti bahwa berwirausaha makanan tradisional sangat menjanjikan terutama dari segi penghasilan.
Permasalahan yang menjadi bahan analisis dan pembahasan ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan? 2. Bagaimana wirausaha makanan kue cubit? 3. Bagaimana pengaruh varian rasa teh hijau terhadap wirausaha makana kue cubit?
Hasil dari analisis dan pembahasan berdasarkan permasalahan tersebut adalah kewirausahaan merupakan seorang pembisnis yang melihat peluang untuk menciptakan sesuatu yang baru. Dan wirausaha makanan tradisional kue cubit ini adalah terbaru dalam dunia usaha makanan, dengan sajian berbagai varian rasa, salah satunya adalah teh hijau atau green tea. Dengan diberi taburan atau toping untuk menambah cita rasa kue cubit dan juga menjadikan makanan kue cubit lebih menarik. Hal ini ternyata dapat menarik konsumen lebih banyak. Karena, tidak hanya dengan varian rasa asli atau original dan juga tidak hanya diberi taburan atau toping mesis coklat saja. Serta pengaruh dari varian tersebut adalah membuat keunikan tersendiri dari usaha makanan kue cubit, sehingga tingkat penjualan menjadi meningkat dan membuat usaha makanan tradisional kue cubit akan berjalan dengan lancar.

Keywords: kewirausahaan, kue cubit, varian rasa teh hijau






A.      PENDAHULUAN

Perkembangan zaman semakin mengalami perubahan sangat drastis dan pesat, mendorong seseorang untuk memiliki kreatifitas yang tinggi. Rasa untuk menciptakan sesuatu yang baru atau merubah ataupun mengolah sesuatu yang sudah ada menjadi baru merupakan suatu langkah kreatifitas. Kegiatan yang membutuhkan bantuan kinerja otak dengan sangat keras, bagi sebagian orang yang menganggapnya sulit. Akan tetapi berbeda bagi orang yang terbiasa melakukan kegiatan kreatifitas dalam suatu hal. Meskipun begitu, orang yang menganggapnya sulit saat ini akan terbiasa untuk dapat menciptakan kreatifitas dalam dirinya jika orang tersebut memiliki tekad yang kuat.
Keadaan seperti sekarang, yakni yang telah mengalami perubahan disegala bidang atau sektor akibat dari perkembangan zaman yang terus berjalan, sehingga membuat setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan terbanyak dari bidang atau sektor yang digelutinya. Tuntutan disegala sektor tersebut memungkinkan seseorang untuk mampu setidaknya menciptakan lapangan pekerjaan sendiri agar dapat bersaing memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tidak terkendalikan. Hal ini secara tidak langsung membuat kreatifitas itu muncul dengan sendirinya. Di mana, hidup ini menghendaki setiap orang harus memiliki kreatifitas.
Bermunculan sedikit demi sedikit kreatifitas tersebut, namun akhirnya tampak sangat jelas bahwa bidang atau sektor saat ini yang memiliki peminat sangat banyak adalah berwirausaha. Dari sekian banyak bidang atau sektor yang ada di kehidupan ini, rupanya orang-orang tertarik untuk melakukan kreatifitas dalam berwirausaha. Menciptakan sesuatu yang baru dalam kegiatan wirausaha, baik itu dalam bentuk barang maupun jasa.
Zimmerer (1996) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha. Sedangkan Robin(1996) mengatakan bahwa,
kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
Bertolak dari pendapat tersebut, berwirausaha mendorong seseorang untuk  melakukan kegiatan kreatifitas dengan terus menerus menciptakan suatu pembaharuan guna mendapatkan laba atau keuntungan dari usaha yang dijalaninya sesuai yang diharapkan atau modal yang telah dikeluarkan akan kembali lagi.
Berwirausaha saat ini sedang menjadi primadona orang-orang. Menurut Soeharto Prawiro (1997) mengatakan bahwa kewirausaha adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha. Dalam hal ini, semua usaha tentu sangat berpotensi untuk mendapatkan keuntungan, apabila diiringi dengan niat dan juga persiapan-persiapan yang matang. Namun, tampaknya berwirausaha makanan sangat menjanjikan. Orang-orang akan mencari makanan, sebab salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi selain sandang dan papan adalah dengan mengkonsumsi makanan untuk kelangsungan hidupnya.
Makanan selalu dicari oleh orang-orang kapan pun orang tersebut membutuhannya, artinya ketika orang tersebut merasa lapar atau menginginkan makanan ringan (cemilan). Tampaknya makanan yang diinginkan oleh orang, yakni terkadang yang sulit ditemui saat ini dan jarang ada orang yang menjualnya. Hal ini merupakan sebuah kesempatan untuk dapat membuat suatu inovasi terbaru dalam berwirausaha.
Makanan yang sulit ditemui saat ini adalah makanan tradisional. Makanan tempo dulu yang sudah jarang atau bahkan tidak diproduksi lagi di suatu daerah tertentu. Salah satu makanan tradisional yang memang sudah jarang ditemui lagi, salah satunya adalah kue cubit. Dan makanan tersebut belum mengalami perubahan, maka salah satu inovasi untuk menarik minat orang-orang adalah dengan menambah varian rasa teh hijau atau green tea.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik dan perlu mengembangkan secara lebih mendalam dengan memilih judul “Varian Rasa Teh Hijau dan Pengaruhnya Terhadap Wirausaha Makanan Kue Cubit.”
B.       KAJIAN PUSTAKA

1.        Pengertian Kewirausahaan
Drucker (1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani usaha/kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk memperoleh keuntungan diperlukan kreativitas dan penemuan hal-hal baru. Kewirausahaan adalah proses yang mempunyai resiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmuran bagi wirausahawan.
Siswanto Sudomo (1989) mengatakan bahwa kewirausahaan atau entrepreneurshipadalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat bekerja keras dan berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.
Dalam buku Entrepreneurship: Determinant and Policy in European-Us Comparison bahwa kewirausahaan adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar peluang ekonomi "process of perceiving, creating, and pursuing economic opportunities". Akan tetapi dikatakan dalam buku tersebut, bahwa proses dari kewirausahaan itu sendiri sulit untuk diukur.

2.        Karakteristik Kewirausahaan
a. Percaya Diri
Sikap percaya diri akan mendorong seseorang untuk terus maju dengan kemampuan yang ada. Karakteristik kematangan seseorang dilihat dari rasa tanggung jawabnya yang tinggi, objektif, kritis, dan tidak tergantung orang lain.
b. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Agar memperoleh keberhasilan dalam usahanya, seorang wirausaha harus bekerja prestatif. Apa maksudnya? Keberhasilan seorang dalam kehidupannya banyak ditentukan oleh usaha yang dilakukan sendiri dalam mengubah nasib. Orang ini biasanya lebih mengutamakan prestasinya baru kemudian setelah berhasil prestisnya akan naik.
c. Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung risiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung risiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
d. Kepemimpinan
Seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mereka harus selalu mencari peluang, mengumpulkan dana, dan merekrut sumber daya manusia serta membimbingnya untuk mencapai tujuan. Dengan mengembangkan sikap, bakat, dan kemampuan akan mendorong dan memotivasi orang lain agar maju dan berhasil.
e. Keorisinalan
Sifat orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
f. Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha haruslah mempunyai visi ke depan Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.
g. Kreativitas
Kreatif menciptakan sesuatu yang terbaru dan berkembang dari segio pemikiran untuk menghasilkan sesuatu yang lebih terbaru.

3.        Tujuan Wirausaha

a.              Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik dengan membangun jaringan bisnis yang lebih baik;
b.             Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya;
c.              Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi kewirausahaan yang kokoh;
d.             Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama dalam masyarakat;
e.              Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai.

4.        Strategi Wirausaha
a.         Kenali Pelanggan
Identifikasi target market untuk membantu dalam menyusun strategi marketing yang efektif. Dapat membidik pasar sesuai dengan kelompok usia dari jenis wirausaha yang akan diproduksi. Jadi, dengan diketahui siapa target market agar terhindar dari terbuangnya waktu dan biaya yang sia-sia.
b.        Lakukanlah Promosi
Usahakan agar promosi yang lakukan tersebut konsisten, terus-menerus, dan dengan cara-cara kreatif sehingga para pelanggan tidak merasa bosan. Dengan menyebarkan brosur, pamflet, atau leaflet berisi produk bisnis untuk dibagikan kepada rekan-rekan, atau dapat menyebarkan brosur tersebut di tempat umum. Buatlah status di jejaring sosial yang berkaitan dengan produk tersebut. Dengan berbagai usaha tersebut, dengan sendirinya, akan menemukan pelanggan yang membutuhkan produk yang ditawarkan.
Selain itu, lihatlah pula bagaimana upaya promosi yang dilakukan kompetitor Anda. Jika penawaran Anda lebih unik dan menarik, lanjutkan upaya promosi tersebut. Jangan lupakan pula kehebatan word-of-mouth publicity. Kekuatan promosi dari mulut ke mulut ini memang ajaib karena dapat menyebar dan menjaring pelanggan hingga berlipat-lipat.


c.         Pilih Lokasi yang Strategis
Faktor penting dalam strategi pemasaran lainnya adalah masalah pemilihan tempat. Maka, usahakan untuk memilih lokasi yang tepat, strategis, agar kesempatan bisnis yang sedang dilakukan tersebut dapat diakses oleh pelanggan lebih terbuka.
d.         Gunakan Internet Marketing
Internet marketing bisa jadi salah satu strategi marketing yang sangat efektif. Saat ini, jual beli online semakin marak dengan jumlah transaksi yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan kecenderungan bagaimana pelanggan ingin berbelanja di luar jam buka toko, menghindari keramaian, dan lebih privasi. Ruang inovasi juga terbuka lebar di internet.
e.         Jalin Hubungan dengan Pelanggan
Memelihara pelanggan lama lebih mudah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru. Konon, biaya yang dibutuhkan untuk menarik pelanggan baru sekitar 6 kali lipat daripada memelihara pelanggan lama. Maka, buatlah database pelanggan, masukkan data-data penting beserta kemajuan yang telah dicapai, hubungi mereka secara berkala, dan informasikan pelanggan mengenai promo produk yang sedang berjalan, dan lain-lain.
f.         The Power Of Focus
Fokus dengan sumber daya dan produk yang lebih sedikit  tapi  inovatif. Fokus  tidak  berarti menjual  lebih  sedikit. Sebaliknya, dapat meningkatkan  produksi  Anda  di wilayah  tertentu.

5.        Resep Kue Cubit
Bahan:
100 g gula pasir.
2 butir telur ayam.
2 kuning telur ayam.
250 ml susu cair.
100 g margarin, lelehkan.
Minyak sayur, untuk mengoles.
Bahan kering, ayak bersama:
100 g tepung terigu serbaguna.
1 sdm matcha bubuk.
1 sdt double acting baking powder.
½ sdt garam.
Cara Membuat:
1.             Kocok gula dan semua telur menggunakan mixer berkecepatan sedang hingga mengembang.  
2.             Masukkan bahan kering sedikit demi sedikit, sambil terus dikocok hingga rata. Tuang susu dan margarin. Kocok kembali hingga rata. Fermentasikan hingga adonan berbuih (± 30 menit). Sisihkan. 
3.             Panaskan wajan kue cubit beroleskan minyak di atas api kecil. Tuang adonan hingga memenuhi tiap cetakannya. Tutup. Masak hingga matang (± 5 menit). 
4.             Saat adonan setengah matang, beri mesis coklat sebagai bahan taburan. Tutup kembali, masak hingga matang (± 5 menit). Angkat. Sajikan hangat.

C.    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1.        Pengertian Kewirausahaan
Berwirausaha merupakan kegiatan yang membuat seseorang memiliki kesibukan bermanfaat. Berwirausaha pun menambah pundi-pundi pemasukan atau uang kedalam dompet, sehingga membuat orang tersebut menjadi lebih sejahtera. Berwirausaha juga dapat mengenal lebih banyak orang-orang, baik yang berada disekitar kita atau orang-orang yang baru ditemui. Dan dengan berwirausaha juga dituntut untuk selalu melakukan pembaharuan agar tetap mengeksistensikan usaha yang dijalankan. Sekreatif mungkin seseorang untuk mengembangkan usahanya, maka usahanya tersebut akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tentu tidak hanya menuntut kekreatifitasan saja, melainkan banyak hal yang harus diperhatikan sebelum akhirnya seseorang tersebut memutuskan untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Say (1996) menyatakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan. Cakupan kewirausahaan, yakni kegiatan perdagangan yang memberikan perubahan taraf perekonomian bagi pelaku usaha. Oleh karena hal itu, seorang wirausaha harus siap disegala kondisi yang akan dilaluinya. Sedangkan Geoffrey G. Meredit et ak (1995) mengatakan bahwa,
wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Bertolak dari hal tersebut sebelum memutuskan untuk berwirausaha hendaknya merencanakan sedemikian rupa dengan sangat matang, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi ketika telah memasuki dunia usaha.
Kebutuhan akan keberhasilan, keinginan untuk mengambil resiko, percaya diri, keinginan kuat untuk berbisnis merupakan karakteristik berwirausaha. Jika seseorang tersebut telah memiliki keempat-empatnya, maka jangan ragu untuk mulai memikirkan membuka peluang sebagai pembisnis.

2.        Wirausaha Makanan Kue Cubit

Kewirausahaan manawarakan segala sesuatu yang menjanjikan, apabila diiringi dengan niat dan juga persiapan-persiapan yang matang. Suatu hal yang telah menyedot perhatian orang untuk memutuskan berwirausaha saat ini adalah dalam bidang makanan. Oleh karena itu, bermunculan inovasi-inovasi baru yang turut bersaing dan meramaikan dunia usaha makanan.
Ketertarikan seorang usahawan baru memilih bidang makanan sebagai tempat untuk mencari keuntungan, karena makanan merupakan kebutuhan pokok yang selalu dicari orang kapanpun orang tersebut menginginkannnya. Dan seringnya, orang-orang rindu dengan makanan pada zaman dulu yang sekarang sudah jarang atau bahkan tidak ada lagi yang menjajakannya. Makanan tersebut adalah makanan tradisional. Salah satu makanan yang sudah jarang ditemui adalah makanan kue cubit.
Seorang wirausahawan mengharuskan dirinya mampu untuk menciptakan atau mengolah sesuatu dengan kreatifitasnya agar tampak baru dan berbeda dari yang lainnya, hal ini merupakan stategi dalam berwirausaha dan juga ciri seorang wirausahawan. Berwirausaha makanan kue cubit yang sudah biasa di jajakan, dibuat dengan tampilan dan rasa yang lebih bervarian guna menarik konsumen lebih banyak lagi, tanpa merubah cita rasanya. Maka, hal ini akan memberikan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Kue cubit dengan varian rasa teh hijau atau green tea merupakan inovasi baru yang memiliki keunikan tersendiri dalam usaha makanan. Hal ini menjadi  salah satu alternatif untuk turut bersaing, di mana saat ini dunia usaha makanan sangat ketat dan banyak orang yang mencoba untuk memulai suatu usaha dalam bidang makanan.
Makanan kue cubit sendiri konon berasal dari Jakarta, karena sangat popular di sana. Di Bandung kue juga tidak kalah populer. Banyak warga Bandung yang tidak asing dengan kue cubit. Asal usul nama kue cubit sendiri tidak begitu jelas. Nama kue cubit tergolong unik. Mungkin, karena cara mengambil kue yang jika sudah matang dari cetakan memakai capitan, seperti dicubit maka dinamakan kue cubit.
Kue cubit berbahan dasar tepung terigu dan air, dengan tambahan gula, telur dan juga bahan lainya.Maka kue cubit ini mengandung kabohidrat dan juga protein hewani. Kue cubit seperti ini adalah kue cubit yang sejak dulu sudah ada, jika bahan-bahan yang terdapat didalam kue cubit ini ditambahkan dengan teh hijau maka kandungan yang terdapat didalam kue cubit tersebut bertambah dengan antioksidan yang berasal dari teh hijau itu sendiri. Selain menjadikan hasil kue cubit dengan warna hijau yang menarik dan beraroma menyegarkan juga sangat sehat, sehingga baik untuk dikonsumsi.
Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini haruslah dengan kualitas yang baik dan berhubung ini adalah usaha makanan tentu dalam pembuatannya pun harus memperhatikan betul kebersihannya dan kesegarannya. Agar kandungan yang seharusnya ada tersebut tidak hilang ketika proses pembuatannya.
Terdapat tiga jenis penyajian kue cubit, yakni kue cubit setengah matang, matang dan di buat dengan bentuk mirip sarang laba-laba. Kue cubit yang disajikan matang bila dimakan teksturnya mirip kapas, sedangkan setengah matang lebih lembut. Dan bentuk mirip sarang laba-laba, kue cubit akan terasa lebih krispi.
Kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini dapat diolah dengan berbagai taburan atau toping beraneka macam, seperti kacang-kacangan yang di cincang halus maupun kasar, sukade, kismis, buah-buahan segar yang dipotong dadu kecil, dan lain-lain. Sehingga, kue cubit dengan varian teh hijau dapat di nikmati sesuai dengan selera dan tidak hanya di taburi dengan mesis coklat saja seperti varian rasa kue cubit yang alami atau original.
Berwirausaha makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini merupakan peluang yang baik. Selanjutnya pengolahan usaha kue cubit itu sendiri harus benar-benar direncanakan sedemikian rupa, sehingga hasil yang akan didapat dari berwirausaha makanan kue cubit ini tidak mengecewakan. Maka,  manajemen kewirausahannya harus diperhatikan sebelum mulai membuka usaha kue cubit dengan varian rasa teh hijau.
Manajemen keuangan, pemasaran, tempat untuk menjual dan juga karyawannya jika ada, merupakan menejemen yang harus dipikirkan. Dan modal dalam membuat usaha makanan kue cubit dengan varian teh hijau tergolong rendah dan tidak membutuhkan modal yang sangat banyak.

3.        Pengaruh Varian Teh Hijau Terhadap Wirausaha Makana Kue Cubit

Berwirausaha makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau merupakan inovasi terbaru dalam bidang usaha makanan. Orang-orang memilih untuk mencobanya, karena kue cubit yang ditawarkan ini berbeda dari kue cubit yang sudah sejak dulu ada. Rasa penasaran untuk mengetahui bagaimana rasanya, dengan adanya tambahan varian rasa teh hijau itu telah merubah komposisi dari keaslian rasa kue cubit itu sendiri atau keaslian dari kue cubit itu tetap terjaga dan terdapat sesuatu hal yang menarik ketika mengonsumsi kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini.
Ketertarikan hal tersebutlah yang muncul pertama kali ketika mulai membuka usaha kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini. Orang-orang sangat antusias, terutama bagi mereka yang sudah sangat merindukan untuk dapat mengkonsumsi kue cubit kembali dan apalagi sekarang adanya varian baru dengan rasa teh hijau yang memiliki kandungan yang baik untuk tubuh.
Kue cubit dengan varian rasa teh hijau tidak hanya ditaburi dengan satu macam saja, melainkan dengan berbagai macam taburan tergantung selera. Banyaknya taburan atau topingdari kue cubit dengan rasa teh hijau adalah menarik karena orang-orang yang membeli dapat memilih sesuai yang diminatinya, sehingga membuat sensasi tersendiri bagi yang menikmatinya. Dan juga merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dari yang sudah ada.
Kue cubit dengan varian rasa teh hijau ternyata dapat mempengarui penjualan. Faktor-faktor seperti keunikan rasa, memiliki kandungan yang sehat merupakan salah satu hal yang memicu peningkatan jumlah pembeli kue cubit dengan varian rasa teh hijau. Sehingga, keuntungan yang didapat dari usaha makanan tradisional kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini sangat besar dan berwirausaha makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau dapat diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama.

D.    SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari rumusan masalah, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.
1.             Kewirausahaan adalah seseorang yang melihat adanya peluang dan menciptakan sesuatu yang baru atau merubah ataupun mengolah sesuatu hal menjadi tampak lebih baru, guna mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
2.             Berwirausaha makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau, harus mempertimbangkan menejemen usaha dan juga persiapan-persiapan lainnya guna mengatasai kemungkinan yang tidak diinginkan.
3.             Pengaruh varian rasa teh hijau terhadap wirausaha makanan kue cubit ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi penikmatnya, sehingga mempengaruhi penjualan yang terbukti dengan meningkatkan penjualan.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari rumusan masalah serta simpulan tersebut, maka dapat diperoleh saran sebagai berikut.
1.             Seseorang dapat bebas menafsirkan kewirausahaan seperti apa, akan tetapi hendaknya harus melihat acuan definisi kewirausahaan dari para ahli yang khusus bergelut dalam bidang perekonomian.
2.             Untuk memulai menjadi seorang wirausaha makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau harus mempersiapkan segala sesuatu hal dengan sangat matang, agar dalam menjalankan usaha tidak memiliki kendala yang berat.
3.             Terus melakukan kreatifitas dalam memperbanyak varian kue cubit dan jangan puas serta berhenti pada varian yang sudah diperoleh tersebut. Hal ini tentu akan bermanfaat untuk perkembangan usaha kue cubit pada masa yang akan datang.
















DAFTAR PUSTAKA

Ifham, Ahmad dan Avin F. Helmi. 2002. Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa. Dalam Jurnal Psikologi. No.2, Hal. 89-111. Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Soegoto, Eddy Soeryanto. 2009. Entrepreneurship, Menjadi Pebisnis ulung. Dalam Kompas Gramedia.
Atika. 2013. Makalah Kewirausahaan Tentang Strartegi Pasar dan Pemasaran dalam Berwirausaha (online). http://Strategi Pemasaran/Blogger-Atika_ Makalah Kewirausahaan-Strategi Pasar dan pemasaran dalam Berwirausaha.html. (diakses 18 Desember 2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar