VARIAN RASA TEH HIJAU DAN
PENGARUHNYA
TERHADAP WIRAUSAHA MAKANAN KUE
CUBIT
oleh
Tine Prestiawati
Abstrak
Kegiatan
berbisnis yang menjanjikan saat ini adalah berwirausaha. Berwirausaha untuk
menciptakan sesuatu yang baru atau merubah sesuatu yang sudah ada dengan
menampilankannya menjadi sesuatu yang terbaru. Berwirausaha dalam hal ini baik
barang maupun jasa. Akan tetapi, dalam hal berwirausaha saat ini, makanan
merupakan peluang yang sangat baik. Orang-orang akan mencari makanan dan terutama
makanan tersebut adalah makanan tradisional yang memang sudah jarang ditemui
lagi, salah satunya adalah kue cubit. Dan terbukti bahwa berwirausaha makanan
tradisional sangat menjanjikan terutama dari segi penghasilan.
Permasalahan
yang menjadi bahan analisis dan pembahasan ini dirumuskan sebagai berikut. 1.
Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan? 2. Bagaimana wirausaha makanan kue
cubit? 3. Bagaimana pengaruh varian rasa teh hijau terhadap wirausaha makana
kue cubit?
Hasil dari
analisis dan pembahasan berdasarkan permasalahan tersebut adalah kewirausahaan
merupakan seorang pembisnis yang melihat peluang untuk menciptakan sesuatu yang
baru. Dan wirausaha makanan tradisional kue cubit ini adalah terbaru dalam
dunia usaha makanan, dengan sajian berbagai varian rasa, salah satunya adalah
teh hijau atau green tea. Dengan
diberi taburan atau toping untuk
menambah cita rasa kue cubit dan juga menjadikan makanan kue cubit lebih
menarik. Hal ini ternyata dapat menarik konsumen lebih banyak. Karena, tidak
hanya dengan varian rasa asli atau original
dan juga tidak hanya diberi taburan atau toping
mesis coklat saja. Serta pengaruh dari varian tersebut adalah membuat keunikan
tersendiri dari usaha makanan kue cubit, sehingga tingkat penjualan menjadi
meningkat dan membuat usaha makanan tradisional kue cubit akan berjalan dengan
lancar.
Keywords: kewirausahaan,
kue cubit, varian rasa teh hijau
A.
PENDAHULUAN
Perkembangan
zaman semakin mengalami perubahan sangat drastis dan pesat, mendorong seseorang
untuk memiliki kreatifitas yang tinggi. Rasa untuk menciptakan sesuatu yang
baru atau merubah ataupun mengolah sesuatu yang sudah ada menjadi baru
merupakan suatu langkah kreatifitas. Kegiatan yang membutuhkan bantuan kinerja
otak dengan sangat keras, bagi sebagian orang yang menganggapnya sulit. Akan
tetapi berbeda bagi orang yang terbiasa melakukan kegiatan kreatifitas dalam suatu
hal. Meskipun begitu, orang yang menganggapnya sulit saat ini akan terbiasa
untuk dapat menciptakan kreatifitas dalam dirinya jika orang tersebut memiliki
tekad yang kuat.
Keadaan
seperti sekarang, yakni yang telah mengalami perubahan disegala bidang atau
sektor akibat dari perkembangan zaman yang terus berjalan, sehingga membuat
setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan terbanyak dari bidang
atau sektor yang digelutinya. Tuntutan disegala sektor tersebut memungkinkan
seseorang untuk mampu setidaknya menciptakan lapangan pekerjaan sendiri agar
dapat bersaing memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tidak terkendalikan. Hal
ini secara tidak langsung membuat kreatifitas itu muncul dengan sendirinya. Di
mana, hidup ini menghendaki setiap orang harus memiliki kreatifitas.
Bermunculan
sedikit demi sedikit kreatifitas tersebut, namun akhirnya tampak sangat jelas
bahwa bidang atau sektor saat ini yang memiliki peminat sangat banyak adalah
berwirausaha. Dari sekian banyak bidang atau sektor yang ada di kehidupan ini,
rupanya orang-orang tertarik untuk melakukan kreatifitas dalam berwirausaha.
Menciptakan sesuatu yang baru dalam kegiatan wirausaha, baik itu dalam bentuk
barang maupun jasa.
Zimmerer
(1996) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan usaha. Sedangkan Robin(1996) mengatakan bahwa,
kewirausahaan
adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan
dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka
kendalikan.
Bertolak
dari pendapat tersebut, berwirausaha mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan kreatifitas dengan terus
menerus menciptakan suatu pembaharuan guna mendapatkan laba atau keuntungan
dari usaha yang dijalaninya sesuai yang diharapkan atau modal yang telah dikeluarkan
akan kembali lagi.
Berwirausaha
saat ini sedang menjadi primadona orang-orang. Menurut Soeharto Prawiro (1997) mengatakan
bahwa kewirausaha adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan
mengembangkan usaha. Dalam hal ini, semua usaha tentu sangat berpotensi untuk
mendapatkan keuntungan, apabila diiringi dengan niat dan juga
persiapan-persiapan yang matang. Namun, tampaknya berwirausaha makanan sangat
menjanjikan. Orang-orang akan mencari makanan, sebab salah satu kebutuhan pokok
manusia yang harus dipenuhi selain sandang dan papan adalah dengan mengkonsumsi
makanan untuk kelangsungan hidupnya.
Makanan
selalu dicari oleh orang-orang kapan pun orang tersebut membutuhannya, artinya
ketika orang tersebut merasa lapar atau menginginkan makanan ringan (cemilan).
Tampaknya makanan yang diinginkan oleh orang, yakni terkadang yang sulit
ditemui saat ini dan jarang ada orang yang menjualnya. Hal ini merupakan sebuah
kesempatan untuk dapat membuat suatu inovasi terbaru dalam berwirausaha.
Makanan
yang sulit ditemui saat ini adalah makanan tradisional. Makanan tempo dulu yang
sudah jarang atau bahkan tidak diproduksi lagi di suatu daerah tertentu. Salah
satu makanan tradisional yang memang sudah jarang ditemui lagi, salah satunya
adalah kue cubit. Dan makanan tersebut belum mengalami perubahan, maka salah
satu inovasi untuk menarik minat orang-orang adalah dengan menambah varian rasa
teh hijau atau green tea.
Berdasarkan
uraian tersebut, penulis merasa tertarik dan perlu mengembangkan secara lebih
mendalam dengan memilih judul “Varian Rasa Teh Hijau dan
Pengaruhnya Terhadap Wirausaha Makanan Kue Cubit.”
B.
KAJIAN
PUSTAKA
1.
Pengertian
Kewirausahaan
Drucker
(1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap, perilaku
individu dalam menangani usaha/kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar. Untuk memperoleh keuntungan diperlukan kreativitas
dan penemuan hal-hal baru. Kewirausahaan adalah proses yang mempunyai resiko
tinggi untuk menghasilkan nilai tambah produk yang bermanfaat bagi masyarakat
dan mendatangkan kemakmuran bagi wirausahawan.
Siswanto
Sudomo (1989) mengatakan bahwa kewirausahaan atau entrepreneurshipadalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang
wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat bekerja keras dan berkorban,
memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.
Dalam
buku Entrepreneurship: Determinant and Policy in European-Us Comparison bahwa
kewirausahaan adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar
peluang ekonomi "process of perceiving, creating, and pursuing economic
opportunities". Akan tetapi dikatakan dalam buku tersebut, bahwa
proses dari kewirausahaan itu sendiri sulit untuk diukur.
2.
Karakteristik
Kewirausahaan
a. Percaya Diri
Sikap percaya diri akan mendorong seseorang untuk
terus maju dengan kemampuan yang ada. Karakteristik kematangan seseorang
dilihat dari rasa tanggung jawabnya yang tinggi, objektif, kritis, dan tidak
tergantung orang lain.
b. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Agar memperoleh keberhasilan dalam usahanya, seorang
wirausaha harus bekerja prestatif. Apa maksudnya? Keberhasilan seorang dalam
kehidupannya banyak ditentukan oleh usaha yang dilakukan sendiri dalam mengubah
nasib. Orang ini biasanya lebih mengutamakan prestasinya baru kemudian setelah
berhasil prestisnya akan naik.
c. Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung risiko berhubungan dengan sikap
keinginan untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung risiko
atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan
memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat
tindakannya dapat diperkirakan.
d. Kepemimpinan
Seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi dirinya
sendiri dan orang lain. Mereka harus selalu mencari peluang, mengumpulkan dana,
dan merekrut sumber daya manusia serta membimbingnya untuk mencapai tujuan.
Dengan mengembangkan sikap, bakat, dan kemampuan akan mendorong dan memotivasi
orang lain agar maju dan berhasil.
e. Keorisinalan
Sifat orisinal tentu tidak selalu ada pada diri
seseorang. Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi
memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk
melaksanakan sesuatu.
f. Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha haruslah mempunyai visi ke depan
Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya.
Oleh sebab itu, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan (planning) dan
strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.
g. Kreativitas
Kreatif menciptakan sesuatu yang terbaru dan
berkembang dari segio pemikiran untuk menghasilkan sesuatu yang lebih terbaru.
3.
Tujuan Wirausaha
a.
Berusaha dan
bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik dengan membangun
jaringan bisnis yang lebih baik;
b.
Ikut serta dalam
mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat dan Negaranya;
c.
Ikut serta dalam
menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi kewirausahaan yang
kokoh;
d.
Menyebarluaskan
dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama dalam
masyarakat;
e.
Mengembangkan
dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam kewirausahaan atau
dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai.
4.
Strategi Wirausaha
a.
Kenali Pelanggan
Identifikasi target market untuk membantu
dalam menyusun strategi marketing yang efektif. Dapat membidik pasar sesuai
dengan kelompok usia dari jenis wirausaha yang akan diproduksi. Jadi, dengan
diketahui siapa target market agar terhindar dari terbuangnya waktu dan biaya
yang sia-sia.
b.
Lakukanlah Promosi
Usahakan agar promosi yang lakukan
tersebut konsisten, terus-menerus, dan dengan cara-cara kreatif sehingga para pelanggan
tidak merasa bosan. Dengan menyebarkan brosur, pamflet, atau leaflet berisi
produk bisnis untuk dibagikan kepada rekan-rekan, atau dapat menyebarkan brosur
tersebut di tempat umum. Buatlah status di jejaring sosial yang berkaitan
dengan produk tersebut. Dengan berbagai usaha tersebut, dengan sendirinya, akan
menemukan pelanggan yang membutuhkan produk yang ditawarkan.
Selain itu, lihatlah pula bagaimana
upaya promosi yang dilakukan kompetitor Anda. Jika penawaran Anda lebih unik
dan menarik, lanjutkan upaya promosi tersebut. Jangan lupakan pula kehebatan word-of-mouth
publicity. Kekuatan promosi dari mulut ke mulut ini memang ajaib karena
dapat menyebar dan menjaring pelanggan hingga berlipat-lipat.
c.
Pilih Lokasi yang Strategis
Faktor penting dalam strategi
pemasaran lainnya adalah masalah pemilihan tempat. Maka, usahakan untuk memilih
lokasi yang tepat, strategis, agar kesempatan bisnis yang sedang dilakukan
tersebut dapat diakses oleh pelanggan lebih terbuka.
d.
Gunakan Internet Marketing
Internet marketing bisa jadi salah
satu strategi marketing yang sangat efektif. Saat ini, jual beli online semakin
marak dengan jumlah transaksi yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini
menunjukkan kecenderungan bagaimana pelanggan ingin berbelanja di luar jam buka
toko, menghindari keramaian, dan lebih privasi. Ruang inovasi juga terbuka
lebar di internet.
e.
Jalin Hubungan dengan
Pelanggan
Memelihara pelanggan lama lebih
mudah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru. Konon, biaya yang dibutuhkan
untuk menarik pelanggan baru sekitar 6 kali lipat daripada memelihara pelanggan
lama. Maka, buatlah database pelanggan, masukkan data-data penting beserta
kemajuan yang telah dicapai, hubungi mereka secara berkala, dan informasikan
pelanggan mengenai promo produk yang sedang berjalan, dan lain-lain.
f.
The Power Of Focus
Fokus dengan sumber daya dan produk
yang lebih sedikit tapi inovatif. Fokus tidak
berarti menjual lebih sedikit. Sebaliknya, dapat meningkatkan produksi
Anda di wilayah tertentu.
5.
Resep Kue Cubit
Bahan:
100 g gula pasir.
2 butir telur ayam.
2 kuning telur ayam.
250 ml susu cair.
100 g margarin, lelehkan.
Minyak sayur, untuk mengoles.
100 g gula pasir.
2 butir telur ayam.
2 kuning telur ayam.
250 ml susu cair.
100 g margarin, lelehkan.
Minyak sayur, untuk mengoles.
Bahan kering, ayak bersama:
100 g tepung terigu serbaguna.
1 sdm matcha bubuk.
1 sdt double acting baking powder.
½ sdt garam.
100 g tepung terigu serbaguna.
1 sdm matcha bubuk.
1 sdt double acting baking powder.
½ sdt garam.
Cara Membuat:
1.
Kocok gula dan
semua telur menggunakan mixer berkecepatan sedang hingga mengembang.
2.
Masukkan bahan
kering sedikit demi sedikit, sambil terus dikocok hingga rata. Tuang susu dan
margarin. Kocok kembali hingga rata. Fermentasikan hingga adonan berbuih (± 30
menit). Sisihkan.
3.
Panaskan wajan
kue cubit beroleskan minyak di atas api kecil. Tuang adonan hingga memenuhi
tiap cetakannya. Tutup. Masak hingga matang (± 5 menit).
4.
Saat adonan
setengah matang, beri mesis coklat sebagai bahan taburan. Tutup kembali, masak
hingga matang (± 5 menit). Angkat. Sajikan hangat.
C. ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kewirausahaan
Berwirausaha
merupakan kegiatan yang membuat seseorang memiliki kesibukan bermanfaat.
Berwirausaha pun menambah pundi-pundi pemasukan atau uang kedalam dompet,
sehingga membuat orang tersebut menjadi lebih sejahtera. Berwirausaha juga
dapat mengenal lebih banyak orang-orang, baik yang berada disekitar kita atau
orang-orang yang baru ditemui. Dan dengan berwirausaha juga dituntut untuk
selalu melakukan pembaharuan agar tetap mengeksistensikan usaha yang
dijalankan. Sekreatif mungkin seseorang untuk mengembangkan usahanya, maka
usahanya tersebut akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tentu tidak hanya
menuntut kekreatifitasan saja, melainkan banyak hal yang harus diperhatikan
sebelum akhirnya seseorang tersebut memutuskan untuk membuka lapangan pekerjaan
sendiri.
Say
(1996) menyatakan bahwa wirausaha atau entrepreneur
adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi, organisasi dan
pengawasan. Wirausaha memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan
membuat keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi
ketidakpastian untuk meraih keuntungan. Cakupan kewirausahaan, yakni kegiatan
perdagangan yang memberikan perubahan taraf perekonomian bagi pelaku usaha.
Oleh karena hal itu, seorang wirausaha harus siap disegala kondisi yang akan
dilaluinya. Sedangkan Geoffrey G. Meredit et ak (1995) mengatakan bahwa,
wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Bertolak
dari hal tersebut sebelum memutuskan untuk berwirausaha hendaknya merencanakan
sedemikian rupa dengan sangat matang, sehingga dapat meminimalisir
kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi ketika telah memasuki dunia
usaha.
Kebutuhan
akan keberhasilan, keinginan untuk mengambil resiko, percaya diri, keinginan
kuat untuk berbisnis merupakan karakteristik berwirausaha. Jika seseorang
tersebut telah memiliki keempat-empatnya, maka jangan ragu untuk mulai
memikirkan membuka peluang sebagai pembisnis.
2.
Wirausaha
Makanan Kue Cubit
Kewirausahaan
manawarakan segala sesuatu yang menjanjikan, apabila diiringi dengan niat dan
juga persiapan-persiapan yang matang. Suatu hal yang telah menyedot perhatian
orang untuk memutuskan berwirausaha saat ini adalah dalam bidang makanan. Oleh
karena itu, bermunculan inovasi-inovasi baru yang turut bersaing dan meramaikan
dunia usaha makanan.
Ketertarikan
seorang usahawan baru memilih bidang makanan sebagai tempat untuk mencari
keuntungan, karena makanan merupakan kebutuhan pokok yang selalu dicari orang
kapanpun orang tersebut menginginkannnya. Dan seringnya, orang-orang rindu
dengan makanan pada zaman dulu yang sekarang sudah jarang atau bahkan tidak ada
lagi yang menjajakannya. Makanan tersebut adalah makanan tradisional. Salah
satu makanan yang sudah jarang ditemui adalah makanan kue cubit.
Seorang
wirausahawan mengharuskan dirinya mampu untuk menciptakan atau mengolah sesuatu
dengan kreatifitasnya agar tampak baru dan berbeda dari yang lainnya, hal ini
merupakan stategi dalam berwirausaha dan juga ciri seorang wirausahawan.
Berwirausaha makanan kue cubit yang sudah biasa di jajakan, dibuat dengan
tampilan dan rasa yang lebih bervarian guna menarik konsumen lebih banyak lagi,
tanpa merubah cita rasanya. Maka, hal ini akan memberikan keuntungan sesuai
dengan yang diharapkan.
Kue
cubit dengan varian rasa teh hijau atau green
tea merupakan inovasi baru yang memiliki keunikan tersendiri dalam usaha
makanan. Hal ini menjadi salah satu
alternatif untuk turut bersaing, di mana saat ini dunia usaha makanan sangat
ketat dan banyak orang yang mencoba untuk memulai suatu usaha dalam bidang
makanan.
Makanan
kue cubit sendiri konon berasal dari Jakarta, karena sangat popular di sana. Di
Bandung kue juga tidak kalah populer. Banyak warga Bandung yang tidak asing
dengan kue cubit. Asal usul nama kue cubit sendiri tidak begitu jelas. Nama kue
cubit tergolong unik. Mungkin, karena cara mengambil kue yang jika sudah matang
dari cetakan memakai capitan, seperti dicubit maka dinamakan kue cubit.
Kue
cubit berbahan dasar tepung terigu dan air, dengan tambahan gula, telur dan
juga bahan lainya.Maka kue cubit ini mengandung kabohidrat dan juga protein
hewani. Kue cubit seperti ini adalah kue cubit yang sejak dulu sudah ada, jika
bahan-bahan yang terdapat didalam kue cubit ini ditambahkan dengan teh hijau
maka kandungan yang terdapat didalam kue cubit tersebut bertambah dengan
antioksidan yang berasal dari teh hijau itu sendiri. Selain menjadikan hasil
kue cubit dengan warna hijau yang menarik dan beraroma menyegarkan juga sangat
sehat, sehingga baik untuk dikonsumsi.
Bahan
baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini
haruslah dengan kualitas yang baik dan berhubung ini adalah usaha makanan tentu
dalam pembuatannya pun harus memperhatikan betul kebersihannya dan
kesegarannya. Agar kandungan yang seharusnya ada tersebut tidak hilang ketika
proses pembuatannya.
Terdapat
tiga jenis penyajian kue cubit, yakni kue cubit setengah matang, matang dan di
buat dengan bentuk mirip sarang laba-laba. Kue cubit yang disajikan matang bila
dimakan teksturnya mirip kapas, sedangkan setengah matang lebih lembut. Dan
bentuk mirip sarang laba-laba, kue cubit akan terasa lebih krispi.
Kue
cubit dengan varian rasa teh hijau ini dapat diolah dengan berbagai taburan
atau toping beraneka macam, seperti
kacang-kacangan yang di cincang halus maupun kasar, sukade, kismis, buah-buahan
segar yang dipotong dadu kecil, dan lain-lain. Sehingga, kue cubit dengan
varian teh hijau dapat di nikmati sesuai dengan selera dan tidak hanya di
taburi dengan mesis coklat saja seperti varian rasa kue cubit yang alami atau original.
Berwirausaha
makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini merupakan peluang yang baik.
Selanjutnya pengolahan usaha kue cubit itu sendiri harus benar-benar
direncanakan sedemikian rupa, sehingga hasil yang akan didapat dari berwirausaha
makanan kue cubit ini tidak mengecewakan. Maka,
manajemen kewirausahannya harus diperhatikan sebelum mulai membuka usaha
kue cubit dengan varian rasa teh hijau.
Manajemen
keuangan, pemasaran, tempat untuk menjual dan juga karyawannya jika ada,
merupakan menejemen yang harus dipikirkan. Dan modal dalam membuat usaha
makanan kue cubit dengan varian teh hijau tergolong rendah dan tidak
membutuhkan modal yang sangat banyak.
3.
Pengaruh
Varian Teh Hijau Terhadap Wirausaha Makana Kue Cubit
Berwirausaha
makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau merupakan inovasi terbaru dalam
bidang usaha makanan. Orang-orang memilih untuk mencobanya, karena kue cubit
yang ditawarkan ini berbeda dari kue cubit yang sudah sejak dulu ada. Rasa
penasaran untuk mengetahui bagaimana rasanya, dengan adanya tambahan varian
rasa teh hijau itu telah merubah komposisi dari keaslian rasa kue cubit itu
sendiri atau keaslian dari kue cubit itu tetap terjaga dan terdapat sesuatu hal
yang menarik ketika mengonsumsi kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini.
Ketertarikan
hal tersebutlah yang muncul pertama kali ketika mulai membuka usaha kue cubit
dengan varian rasa teh hijau ini. Orang-orang sangat antusias, terutama bagi
mereka yang sudah sangat merindukan untuk dapat mengkonsumsi kue cubit kembali
dan apalagi sekarang adanya varian baru dengan rasa teh hijau yang memiliki
kandungan yang baik untuk tubuh.
Kue
cubit dengan varian rasa teh hijau tidak hanya ditaburi dengan satu macam saja,
melainkan dengan berbagai macam taburan tergantung selera. Banyaknya taburan
atau topingdari kue cubit dengan rasa
teh hijau adalah menarik karena orang-orang yang membeli dapat memilih sesuai
yang diminatinya, sehingga membuat sensasi tersendiri bagi yang menikmatinya.
Dan juga merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dari yang sudah ada.
Kue
cubit dengan varian rasa teh hijau ternyata dapat mempengarui penjualan.
Faktor-faktor seperti keunikan rasa, memiliki kandungan yang sehat merupakan
salah satu hal yang memicu peningkatan jumlah pembeli kue cubit dengan varian
rasa teh hijau. Sehingga, keuntungan yang didapat dari usaha makanan
tradisional kue cubit dengan varian rasa teh hijau ini sangat besar dan
berwirausaha makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau dapat
diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama.
D. SIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan dari rumusan masalah, maka dapat diperoleh
simpulan sebagai berikut.
1.
Kewirausahaan adalah seseorang yang
melihat adanya peluang dan menciptakan sesuatu yang baru atau merubah ataupun mengolah
sesuatu hal menjadi tampak lebih baru, guna mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya.
2.
Berwirausaha makanan kue cubit dengan
varian rasa teh hijau, harus mempertimbangkan menejemen usaha dan juga
persiapan-persiapan lainnya guna mengatasai kemungkinan yang tidak diinginkan.
3.
Pengaruh varian rasa teh hijau terhadap
wirausaha makanan kue cubit ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi
penikmatnya, sehingga mempengaruhi penjualan yang terbukti dengan meningkatkan
penjualan.
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan dari rumusan masalah serta simpulan tersebut,
maka dapat diperoleh saran sebagai berikut.
1.
Seseorang dapat bebas menafsirkan
kewirausahaan seperti apa, akan tetapi hendaknya harus melihat acuan definisi
kewirausahaan dari para ahli yang khusus bergelut dalam bidang perekonomian.
2.
Untuk memulai menjadi seorang wirausaha
makanan kue cubit dengan varian rasa teh hijau harus mempersiapkan segala
sesuatu hal dengan sangat matang, agar dalam menjalankan usaha tidak memiliki
kendala yang berat.
3.
Terus melakukan kreatifitas dalam
memperbanyak varian kue cubit dan jangan puas serta berhenti pada varian yang
sudah diperoleh tersebut. Hal ini tentu akan bermanfaat untuk perkembangan
usaha kue cubit pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ifham, Ahmad dan
Avin F. Helmi. 2002. Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Kewirausahaan Pada
Mahasiswa. Dalam Jurnal Psikologi. No.2,
Hal. 89-111. Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Soegoto, Eddy Soeryanto. 2009. Entrepreneurship, Menjadi Pebisnis ulung. Dalam Kompas
Gramedia.
Atika. 2013. Makalah Kewirausahaan Tentang Strartegi
Pasar dan Pemasaran dalam Berwirausaha (online). http://Strategi
Pemasaran/Blogger-Atika_ Makalah Kewirausahaan-Strategi Pasar dan pemasaran
dalam Berwirausaha.html. (diakses 18 Desember 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar