PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) BAGI KESEHATAN.
oleh : Ika Rsodiana Rohim
ABSTRAK
Ika Rosdiana Rohim. 882010113027. PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) BAGI KESEHATAN. Jurnal.
Indramayu: Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra Indramayu, Desember 2015.
Jurnal
ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA)
bagi kesehatan; (2) Jenis-jenis tanaman toga; (3) Fungsi tanaman toga; (4)
Penggunaan tanaman toga; (5) Hasil produk dari tanaman toga.
Dalam
jurnal ini menganalisis dan membahas berbagai tanaman toga, menganalisis dan
membahas pemanfaatan dari bagian dan
jenis tanaman toga, mulai dari bagian akar atau umbi, bagian daun, bagian buah,
bagian biji, dan bagian batang tanaman toga. Berdasarkan hasilnya dapat
disimpulakan bahwa pemanfaatan tanaman toga yang digunakan untuk
pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah: (1) Demam
panas; (2) Batuk; (3) Sakit perut; (4) Gatal-gatal. Hal ini menunjukkan bahwa
obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan
peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Jenis
tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis
tanaman yang memenuhi kriteria. Adapula fungsi tanaman toga salah satunya adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman
obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat. Dalam menggunakan tanaman obat,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang
maksimal, seperti (1) Waktu
Pengumpulan; (2) Pencucian Dan Pengeringan;
(3) Sifat Dan Cita Rasa; (4) Cara Merebus Ramuan Obat;
(5) Waktu Minum Obat;
(6) Cara Minum Obat;
(7) Lama Pengobatan. Dalam pemanfaatan dan
membudidayakan tanaman obat keluarga ini mampu mengasilkan produk-produk obat
herbal dalam kemasan atau siap saji, seperti produk obat herbal berbentuk
serbuk, kapsul, dan cair guna mempermudah masyarakat mendapatkan obat herbal
yang telah dibuat atau diracik sedemikian rupa untuk mendapatkan khasiat dan
manfaat yang lebih baik.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
BAGI KESEHATAN
A.
PENDAHULUAN
Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman
dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat
dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan
manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih
ke obat-obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah
teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional
yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis
moneter, masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang
boleh dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan
kimia yang kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.
Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat
tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan
dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan
efek samping.
Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya
adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya
tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik
sehingga dapat berdaya guna bagi kita.
B.
KAJIAN
PUSTAKA
1. Indonesia
dan Obat Tradisional
Sejak
ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik
jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan
bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan
agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri.
Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara
turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita
sekarang.
Di berbagai
daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara
pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab
usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai
jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan
bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta.
Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki Candi Borobudur, menggambarkan seorang
anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief
lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat.
Demikian
pula dalam tradisi Melayu, ditemukan naskah-naskah yang menyajikan resep
obat-obatan. Naskah-naskah itu, antara lain memuat berbagai jamusawan, jamu
sorong, jamu untuk ibu hamil dan melahirkan, obat sakit mata,obat sakit
pinggang, hingga obat penambah nafsu makan. Peralihan dari zaman Hindu-Budha ke
zaman Islam, telah memperkaya khazanah tradisi pengobatan dalam masyarakat
kita. Berbagai buku kedokteran Islam yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia,
telah diterjemahkan baik ke dalam bahasa Jawa maupun bahasa Melayu.Semua ini
berlangsung tanpa terputus, sampai bangsa kita mengenal ilmu kedokteran dari
Eropa pada zaman penjajahan.
Di
tengah-tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan tradisional tetap
menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya masyarakat di
pedesaan, masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi obat-obatan
tradisional ini. Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita menjumpai para
penjual jamu gendong berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan
menyegarkan. Demikian pula, kios-kios jamu tersebar merata di seluruh penjuru
tanah air. Jamu dan obat-obatan tradisional, telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita.
Keragaman
obat-obatan tradisional di tanah air, telah memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, dan kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat
tanaman obat di dunia. Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh
pelosok negeri. Belum semua jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan
khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa Tuhan menciptakan semua jenis
tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua itu pasti ada manfaatnya.
Olehkarena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan ada
jenis tanaman yang punah. Kebakaran hutan bukan saja memusnahkan satwa dan
fauna, tetapi juga menimbulkan polusi dan meningkatkan suhu pemanasan global.
Jamu dan
obat tradisional, sampai saat ini belum dikembangkan secara optimal. Produksi
jamu dan obat-obatan tradisional lebih banyak diproduksi oleh homeindustry.
Hanya sebagian kecil jamu dan obat-obatan tradisional yang diproduksi secara
masal melalui industri jamu dan obat tradisional di pabrik-pabrik. Untuk
meningkatkan kualitas, mutu, dan produk jamu serta obat-obatan yang dihasilkan
oleh masyarakat kita, diperlukan kerjasama seluruh pihak yang terkait.Kerjasama
itu dimaksudkan agar jamu dan obat tradisional yang dihasilkan dapat bersaing,
baik di pasar regional maupun global.
Beredarnya
jamu dan obat-obatan yang tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obatdan Makanan,
akan merugikan konsumen. Di samping itu, secara ekonomi, beredarnya obat-obatan
seperti itu justru akan merusak citra obat tradisional. Citra yang rusak
akhirnya akan memukul produksi dan pemasaran obat-obatan tradisional, di dalam
maupun di luar negeri. Pemerintah, terus berupaya melakukan pengawasan demi
meningkatkan keamanan, mutu, dan manfaat obat tradisional. Hal ini dilakukan
agar masyarakat terlindung dari obat tradisional yang dapat menimbulkan efek
yang tidak diinginkan.
Melalui
penelitian dan pengembangan yang cermat dan teliti, jamu dan obat-obatan
tradisional dapat diarahkan untuk menjadi obat yang dapat diterima dalam
pelayanan kesehatan formal. Memang harus kita akui, bahwa para dokter dan
apoteker, hingga saat ini masih belum dapat menerima jamu sebagai obat yang
dapat mereka rekomendasikan kepada para pasiennya. Akibatnya, pemasaran produk
jamu tidak dapat menggunakan tenaga detailer seperti pada obat modern.
Akhir-akhir
ini, tampak adanya trend hidup sehat pada masyarakat untuk menggunakan produk
yang berasal dari alam. Oleh karena itu, jamu dan obat-obatan tradisional perlu
didorong untuk menjadi salah satu pilihan pengobatan. Jamudan obat-obatan
tradisional harus didorong pula untuk menjadi komoditi unggulan yang dapat
memberikan sumbangan positif bagi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kegiatan itu juga memberikan peluang kesempatan kerja, dan mengurangi
kemiskinan.
2. Penggolongan
Obat Tradisional
Obat
tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan
tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
Obat bahan
alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat
herbal terstandar, dan fitofarmaka.
a. Jamu
(Empirical based herbalmedicine)
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara
tradisional, yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu
tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Jamu
telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin
ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep
peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai
dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.
b. Obat Herbal
Terstandar (Scientificbased herbal medicine)
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak
atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun
mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih
kompleks dan berharga mahal, ditambah dengant enaga kerja yang mendukung dengan
pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan
teknologi maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa
penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar
kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar
pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akutmaupun kronis.
c. Fitofarmaka
(Clinical basedherbal medicine)
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam
yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah
terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia
dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui,
pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji
memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis
untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga
bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan
pembuktian secara ilimiah.
3. Pengertian Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Tanaman
obat keluarga
disingkat TOGA adalah tanaman
hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya
adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang
digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam
rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA)
dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun
dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat
secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian
dalam pengobatan keluarga.
4. Pemanfaatan
Tanaman Obat Keluarga
Sejak
terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya
mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya
untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan
untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan
bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang
berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan
peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan
TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala
umum adalah:
- Demam panas
- Batuk
- Sakit perut
- Gatal-gatal
5. Jenis-jenis
Tanaman Obat Keluarga
Jenis
tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis
tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
- Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
- Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.
- Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak
- Jenis tanaman yang hampir punah
- Jenis tanaman yang masih liar
- Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.
6. Fungsi Tanaman
Obat Keluarga
Salah satu
fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada
upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
- Upaya preventif (pencegahan)
- Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
- Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Selain
fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:
- Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
- Sarana untuk pelestarian alam.
- Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
- Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
- Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
- Sarana untuk pemertaan pendapatan.
- Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.
- Sarana keindahan.
Dengan
adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan
keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan
keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang
ditanam di pekarangan rumah.
7. Petunjuk
Penggunaan Tanaman Obat Keluarga
Dalam
menggunakan tanaman obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga
hasil pengobatan yang maksimal. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar
timbuhan obat di bawah ini:
a. Waktu
Pengumpulan
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan
obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat
Berikut ini
pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.
-
Daun dikumpulkan sewaktu tanaman
berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
-
Bunga dikumpulkan sebelum atau
segera setelah mekar.
-
Buah dipetik dalam keadaan masak.
-
Biji dikumpulkan dari buah yan g
masak sempurna.
-
Akar, rimpang (rhizome), umbi
(tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.
b. Pencucian Dan Pengeringan
Bahan obat
yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang
mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian
yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan
bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengeringan
bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan
atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples
atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin
dibuat serbuk.
Berikut ini
cara mengeringkan bahan obat :
-
Bahan berukuran besar dan banyak
mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
-
Pengeringan bisa langsung dibawah
sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki
pengeringan yang tidak terlalu cepat.
-
Pengeringan bisa juga dilakukan
dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang
pengering yang aliran udaranya baik.
c. Sifat
Dan Cita Rasa
Didalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4
macam sifat dan 5 macam cira rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari
cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu
ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan
hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut
dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat
yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas,
seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah atau denyut
nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas,
manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu
karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan
kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan
merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan. Rasa asam berkhasiat
mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat mengilangkan panas dan lembab.
Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga
yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat
sebagai peluruh kencing.
d. Cara Merebus
Ramuan Obat
Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot
keramik, atau panic email,. Pot keramik dapat dibeli di took obat tradisional
Tionghoa. Panic dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya tidak digunakan
untuk merebus. Hal ini diingatkan karena bahan tersebut dapat menimbulkan
endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau
menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.
Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya
digunakan air tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai
berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan
terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan
dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.
Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk
pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan
dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk
mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya
api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat.
Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil
sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan.
Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api yang
kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar
racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan
agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebih dari zat yang merupakan
komponen aktif tumbuhan dapat dicegah.
e. Waktu Minum
Obat
Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat
diminum sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum
setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat
berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum
sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai
kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.
f. Cara Minum
Obat
Obat biasanya diminum satu dosis sehari yang dibagi
untuk 2-3 kali minum. Umumnya diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan
sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut
supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat.
Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam
keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam
keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi
sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.
g. Lama
Pengobatan
Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil
pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini
berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat namun
destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan
penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat lebih
diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak
dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi antara obat
kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat.
C.
ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
1. Bagian dan
Jenis Tanaman Obat Keluarga
a.
Bagian akar
atau umbi
Bagian akar
yang sering kita sebut sebagai rimpang. Dan bagian-bagian tanaman tersebut
mempunyai klasifikasi penyembuhan penyakit yang berbeda-beda. Jenis akar yang
digunakan sebagai obat contohnya sebagai berikut :
1) Bawang Putih
Garlic/Allium sativum termasuk dalam Familli Lilyacea.
Tanaman ini berbentuk rumput dan mempunyai suing tunas yang timbul pada pangkal
batang bentuknya lebih menyerupai umbi-umbi kecil yang telah berubah bentuk dan
fungsinya. Umbi-umbi kecil tersebut disebut suing.
-
Kandungan Kimia dan Kegunaannya :
Senyawa yang
ada pada bawang putih adalah alisin. Ketika bawang putih dimemarkan/dihaluskan,
zat aliin yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim
alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam
alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah
menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia ke
udara, sebab ammonia mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan
pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi
tekanan darah.
Berikut ini
adalah hasil produk bawang putih sebagai obat keluarga:
-
Manfaat bawang putih untuk terapi
antara lain :
·
Sebagai obat batuk, sakit gigi,
sakit telinga, atherosclerosis, diare, disentri, diptheri dan vaginitas.
·
Menurunkan takanan darah tinggi
·
Menurunkan kolesterol
·
Menurunkan gula darah pada penderita
diabetes
·
Mendorong reaksi penawar racun
·
Meningkatkan system kekebalan tubuh
·
Melindungi serangan kanker dan
jantung.
2) Bawang merah
Onion/Allium
Cepa termasuk dalam Familli Lilyacea yang berasal
dari Asia Tengah.
Berikut ini
adalah hasil produk
bawang merah sebagai obat
keluarga:
bawang merah sebagai obat
keluarga:
-
Manfaat bawang putih untuk terapi
antara lain :
·
Menurunkan lemak darah
·
Mencegah pembekuan darah
·
Menurunkan tekanan darah
·
Haid tidak teratur.
·
Kencing manis.
·
Obat cacing.
·
Demam pada anak-anak (obat luar).
·
Perut kembung pada anak-anak (obat
luar).
3) Bawang
bombay
Salah satu
zat yang dikandung bawang bombay adalah gultation. Gultation adalah salah satu
unsur yang berfungsi sebagai anti oksidan. Zat ini juga terdapat pada liver dan
bola mata. Bila gultation berkurang, akan mengakibatkan menurunnya fungsi hati
dan memicu terbentuknya katarak.
Berikut ini
adalah hasil produk bawang bombay sebagai obat keluarga:
-
-
-
-
Kandungan Kimia dan Kegunaannya :
Bawang
bombay juga banyak mengandung vitamin B1 yang berfungsi untuk mendorong
vitalitas dan meningkatkan nafsu makan. Pada penelitian yang dilakukan oleh
salah satu universitas di Amerika pada tahun 2004, diteliti reaksi perkembangan
sel kanker bial sel tersebut disatukan dengan zat-zat yang dikeluarkan oleh
bawang bombay. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa beberapa jenis baawang
bombay dapat berkhasiat untuk mencegah kanker hati dan kanker usus besar.
-
Manfaat bawang bombay bagi kesehatan
:
·
Menurunkan kadar gula darah
·
Menurunkan kolesterol dan tekanan
darah
·
Untuk mencegah kanker
4) Wortel
Carrot / Daucus carota termasuk dalam famili Umbeliflorae, tanaman
ini memiliki batang yang sangat pendeksehingga hampir tidak kelihatan sebagai
batang pada umumnya.
Berikut ini
adalah hasil produk wortel sebagai obat keluarga:
-
Manfaat wortel untuk terapi, antara
lain yaitu:
·
Membantu indera penglihatan
·
Mencegah kanker dan paru-paru
·
Menurunkan kolesterol darah dan
mencegah konstipasi.
-
Kandungan Kimia dan Kegunaannya :
Wortel
mengandung pro vitamin A yang sangat tinggi, oleh karena sangat baik untuk
menjaga kesehatan mata, khususnya pada anak-anak dan dapat meningkatkan
ketahanan tubuh terhdap penyakit infeksi. Kandungan karoten terutama bet
karoten dalam wortel berfungsi sebagai anti kanker. Penelitian di Swedia tahun
1976 mengemukakan bahwa wortel adalah satu dari 2 bentuk diet(satunya diet
jeruk) untuk menghalangi kanker pankreas.
Untuk
memperoleh zat anti kanker yang lebih banyak, sebaiknya wortel dikonsumsi dalam
keadaan masak, karena pemasakan akan membantu meningkatkan karoten 2 kali lebih
banyak. Namun pemasakan yang terlalu lama akan menghilangkan beta karoten
tersebut. Serta dengan mengkonsumsi 200g wortel mentah tiap pagi maka
kolesterol darah akan turun ± 11%.
5) Lengkuas
merah
Lengkuas
yang biasanya digunakan untuk pengobatan adalah jenis lengkuas merah (Alpinia
purpurata K Schum). Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lainnya
disebutkan, lengkuas merah memiliki sifat antijamur dan antikembung. Efek
farmakologi ini umumnya diperoleh dari rimpang yang mengandung basonin,
eugenol, galangan dan galangol.
Berikut ini
adalah hasil produk lengkuas merah sebagai obat keluarga:
Penyakit Yang Dapat Diobati : Reumatik,
Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan,
Bronkhitis; Morbili, Panu.
Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan,
Bronkhitis; Morbili, Panu.
6) Bengkuang
Bengkuang
merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang sangat penting untuk
kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bengkuang
yang paling tinggi adalah vitamin C. Sedangkan mineral yang terkandung dalam
bengkuang adalah fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain. Bengkuang juga
merupakan buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat
menyegarkan tubuh setelah mengkonsumsinya dan menambah cairan tubuh yang
diperlukan untuk menghilangkan deposit-deposit lemak yang mengeras yang
terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, bengkuang dianggap
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Bengkuang sebagai obat keluarga:
-
Manfaat bengkuang untuk kesehatan:
·
Mengobati wasir
·
Mengobati demam
·
Baik bagi penderita penyakit
diabetes
mellitus
mellitus
·
Mengobati sariawan
·
Menurunkan kadar kolesterol darah
7) Temulawak
Kandungan
Kimia : Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa
kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut
minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol.
Dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai
acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti
hepototoksik (anti keracunan empedu).
Berikut ini
adalah hasil produk temulawak sebagai obat keluarga:
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit limpa,
sakit ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala; masuk angin, maag, sakit
perut, produksi ASI, nafsu makan; sembelit, sakit cangkrang, cacar air,
sariawan, dan jerawat.
8) Jahe
Jahe
(Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah
dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Berikut ini
adalah hasil produk jahe sebagai obat keluarga:
-
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian,
antara lain:
Merangsang
pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir
lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantun memompa
darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
Jahe
mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi
memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini
membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.
Caranya:
pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air
panas. Beri madu secukupnya, lalu minum. Dapat pula menggunakan sepertiga
sendok teh jahe bubuk, atau jika tahan, makan dua kerat jahe mentah.
Membuat
lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan kram
perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan
berlemak.
9) Kencur
Kencur
(Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang
tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman
ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan.
Berikut ini
adalah hasil produk kencur sebagai obat keluarga:
Khasiat Kencur :
Rimpang
kencur bermanfaat sebagai sumber minyak atsiri, penyedap makanan, minuman, juga
bahan jamu dan obat. Minyak atsiri dalam kencur berupa sineol, asam metal
kanil, dan pendekaan. Minyak atsiri ini biasa diperoleh dengan cara menyuling
rimpangnya.
Berdasarkan
analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung kurang
lebih 23 macam senyawa. Tujuh belas di antaranya mengandung senyawa aromatic,
monoterpena, dan seskuiterpena. Senyawa terakhir punya efek mengurangi dan
menghilangkan rasa nyeri (daya analgesic). Kencur juga bersifat stimulant,
sehingga bias sebagai penambah tenaga. Selain itu juga bersifat karminatif atau
meluruhkan angina, jadi menghilangkan kembung di perut.
b.
Bagian Daun
2)
Bayam
Kandungan
dan Manfaat : Bayam, terutama bayam merah, terkenal mengandung zat besi yang
tinggi yang berkhasiat menambah darah. Selain itu, bayam juga mengandung
vitamin A, B, C, dan K, kalium serta fosfor.
Bayam
sebagai obat keluarga:
Kegunaan :
Anemia,
disentri, ambien, demam, melancarkan ASI, mengencerkan dahak, menguatkan lever.
3)
Dadap Serep
Kandungan
dan Manfaat : Daun dadap serep mengandung zat alkaloida yang sifatnya
mendinginkan dan antiradang. Kulit kayunya berkhasiat mengencerkan dahak.
-
Kegunaan: untuk mengobati demam.
Kulit dan
cabang muda dadap serep diremas, sedikit adas dan pulosari diseduh dengan 1
gelas air. Minum ramuan ini 2x sehari. Dan masih banyak kegunaan lain dari
dadap serep ini.
4)
Kangkung
-
Kandungan dan Manfaat : Kangkung
bersifat, antiracun, antiradang, peluruh kencing, menghentikan perdarahan,
sedatif ( obat tidur ). Kangkung juga besifat menyejukkan dan menenangkan.
Kangkung mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, dan
sitosterol.
Berikut ini
adalah hasil produk kangkung sebagai obat keluarga:
-
Kegunaan : sakit kepala.
-
Cara pembuatan:
Cara I : Segenggam daun kangkung tumbuk halus, beri sedikit garam dan air secukupnya. Saring, beri madu. Minum 1x sehari sekaligus
Cara II : Seikat daun dan batang kangkung segar rebus, minum air rebusannya.
Cara I : Segenggam daun kangkung tumbuk halus, beri sedikit garam dan air secukupnya. Saring, beri madu. Minum 1x sehari sekaligus
Cara II : Seikat daun dan batang kangkung segar rebus, minum air rebusannya.
5)
Delima
Delima
memang istimewa. Dalam bentuk buahnya yang cantik, terkandung zat-zat yang
menyehatkan dan mampu mencegah segala macam penyakit, mulai dari cacingan
sampai berbagai jenis kanker. Seluruh bagian dari tanaman ini pun bermanfaat
bagi kesehatan.
Kulit kayu
delima dengan kandungan alkaloid pelletierine, lebih berkhasiat terhadap cacing
pita (faenia) daripada cacing gelang (Askaris). Adanya tannin dalam jumlah
besar pada kulit kayu sering menyebabkan rasa mual dan muntah. Karena itu,
sebelum minum rebusan ini, disarankan puasa terlebih dahulu sekitar 12 jam.
Berikut ini
adalah hasil produk delima sebagai obat keluarga:
6)
Seledri
Apium graveolens, Linn. Penyakit
yang dapat diobati : hipertensi, sakit mata, reumatik.
Berikut ini
adalah hasil produk seledri sebagai obat keluarga:
-
Pemanfaatan : hipertensi.
-
Bahan: daun seledri secukupnya.
-
Cara membuat: diperas dengan air
masak secukupnya kemudian disaring;
-
Cara menggunakan: diminum 3 kali
sehari 2 sendok makan, dan dilakukan secara teratur.
-
Kandungan kimia :
Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara
lain, (per 100 gr):
·
Kalori sebanyak 20 kalori,
·
Protein 1 gram
·
Lemak 0,1 gram
·
Hidrat arang 4,6 gram
·
Kalsium 50 mg
·
Fosfor 40 mg
·
Besi 1 mg
·
Daun seledri juga banyak mengandung
apiin, di samping substansi diuretik yang bermanfaat untuk menambah jumlah air
kencing.
c.
Bagian Buah
1)
Menngkudu
Senyawa
terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada
lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting
bagi tubuh. Zat-zat terpenoid membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan
pemulihan sel-sel tubuh. Dalam mengkudu juga terdapat Zat Anti-bakteri Acubin,
L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon.
Berikut ini adalah hasil produk mengkudu
sebagai obat keluarga:
-
Manfaat dari buah mengkudu :
·
Meningkatkan daya tahan tubuh
·
Menormalkan tekanan darah
·
Melawan tumor dan kanker
·
Menghilangkan rasa sakit
·
Anti-peradangan dan anti-alergi
·
Anti-bakteri
·
Mengatur siklus energi tubuh
2)
Jambu Biji
Diantara
berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan
cukup mengandung vitamin A. Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis
yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan, kandungan vitamin C
jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan.
Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian
luarnya yang lunak dan tebal. Jambu biji juga mengandung kalium yang berfungsi
meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur
pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan
cairan pada jaringan dan sel tubuh serta menurunkan kadar kolesterol total dan
trigliserida darah, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Berikut ini
adalah hasil produk jambu biji sebagai obat keluarga:
-
Manfaat : Untuk menjaga kesehatan
jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker, memperkuat daya
tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan
pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Jambu
biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan menghentikan pendarahan,
misalnya pada penderita demam berdarah dengue (DHF).
3)
Belimbing Wuluh
Berikut ini
adalah hasil produk belimbing wuluh sebagai obat keluarga:
Kandungan
dan manfaat : Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyebut, kandungan
vitamin C yang cukup tinggi (25,8 mg/ 100 gram) dalam belimbing wulung sangat
berkhasiat mengobati sariawan dan gusi berdarah. Untuk mengatasi gusi berdarah
cukup dengan menkonsumsi buah segar belimbing atau manisannya secara ritu
setiap hari.
Ada beberapa
manfaat lain dari belimbing wuluh yang belum diuji klinis, antara lain:
·
Mengatasi batuk rejan
Ambil
sebanyak 10 buah belimbing wuluh dicuci bersih, remas dengan dua sendok air
garam. Kemudian saring dan minum dua kali sehari.
·
Untuk obat jerawat.
Ambil buah belimbing wuluh secukupnya lalu
ditumbuk halus. Ramuan diremas dengan garam secukupnya dan digunakan untuk
menggosok muka yang berjerawat. Obat panu, 10 buah belimbing wuluh dicuci lalu
digiling halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, diremas sampai rata. Ramuan
digunakan untuk menggosok kulit berpanu sebanyak dua kali sehari.
·
Obat darah tinggi
Tiga buah
belimbing wuluh dipotong-potong, rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa
satu gelas. Setelah dingin disaring dan diminum setelah makan pagi. Mengatasi
sakit gigi berlubang, lima buah belimbing wuluh dimakan dengan sedikit garam,
kunyah di tempat gigi yang berlubang.
4)
Apel
Berikut ini adalah
hasil produk buah apel sebagai obat keluarga:
-
Kandungan dan manfaat :
Kaya vitamin:
Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam
buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5,
vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
Kaya mineral:
Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain
kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc.
Fitokimia: Buah
apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal
bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi
untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah. Fitokimia di dalam apel akan berfungsi sebagal antioksidan yang
melawan kolesterol jahat (LDL, Low Density Lipoprotein), yang potensial
menyumbat pembuluh darah. Antioksidan akan mencegah kerusakan sel-sel atau
jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan
kolesterol baik (HDL, High Density Lipoprotein), yang bermanfaat untuk mencegah
penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kaya Serat: Apel
kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal
ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih
cepat. Serat untuk mengurangi lemak dan kolesterol Buah apel mengandung serat
yang berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya
dibuang.
5)
Nanas
Protein
“bromelain” memiliki potensi yang sama dengan “papain” yang ditemukan pada
pepaya yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas
bermanfaat sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan
pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal.
Bromelain juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk
memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting
enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat.
Berikut ini adalah
hasil produk buah nanas sebagai obat keluarga:
Berbagai macam kegunaan nanas antara
lain adalah:
a.
Nanas membantu pencernaan protein
dan mempercepat proses penyembuhan.
Buah nanas
kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan membantu
pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya
agar mudah untuk diserap oleh tubuh. Nanas juga dapat digunakan untuk
mengempukkan daging. Selain kegunaan di atas, nanas mengandung citric dan malic
acid yang memberi rasa manis dan asam pada buahnya. Asam ini membuat nanas
menjadi bahan makanan yang digunakan secara luas untuk membuat masakan asam
manis. Bromelain membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan
atau peradangan di dalam tubuh. Nanas adalah pilihan yang baik untuk pasien
sebelum dan sesudah menjalani operasi.
b.
Berfungsi sebagai pembersih.
Nanas juga
bersifat membersihkan. Enzim bromelain membantu membersihkan tubuh dan
mengimbangi kadar keasaman dalam darah. Nanas menaikkan kadar basa darah dan
membantu meringankan penyakit edema dengan cara mengurangi air berlebih didalam
tubuh. Nanas adalah salah satu dari beberapa buah yang mempunyai kandungan
aspartic acid yang cukup tinggi. Asam aspartic berfungsi sebagai asam amino di
dalam tubuh kita sehingga membantu proses metabolisme tubuh. Asam ini juga
membantu membuang asam amonia di dalam tubuh. Amonia adalah racun yang
berbahaya bagi sistem saraf pusat.
6)
Jeruk
Berikut ini adalah
hasil produk buah jeruk sebagai obat keluarga:
-
Manfaat medis dari berbagai jenis
jeruk adalah :
·
Jeruk Besar: Mengurangi sakit yang
timbul karena malaria atau disentri.
·
Jeruk Limun/ Jeruk Nipis: Meredakan
radang tenggorokan, obat batuk, penawar panas.
·
Jeruk Limau: Melemaskan otot dan
menyembuhkan kram yang terjadi karena influenza.
·
Orange: Banyak vitamin C untuk
menghasilkan kekebalan tubuh untuk menetralkan berbagai masalah yang
diakibatkan oleh penyakit-penyakit infeksi. Asam askorbat dan vitamin C
mengatasi infeksi karena bakteri dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh yang
mangsung membunuh bakteri stereptokokus, penyebab infeksi akut amandel.
·
Jeruk Keprok: Menghilangkan sumbatan
lendir di tenggorokan, rongga hidung, paru-paru, dan juga perut, membersihkan
liver, meringankan rasa sakit di tubuh yang diakibatkan oleh berbagai macam
gejala influenza.
7)
Mangga
Berikut ini adalah
hasil produk buah mangga sebagai obat keluarga:
-
Kandungan :
·
Sumber Serat: Kandungan serat dalam
buah mangga sekitar 1,8 persen, memberikan kontribusi yang cukup terhadap
kebutuhan serat manusia. Serat pangan memiliki peran fisiologis terhadap usus.
·
Sumber Antioksidan: Kemampuan
antioksidatif dari buah mangga dihasilkan oleh berbagai senyawa yang terdapat
di dalamnya, yaitu betakaroten, senyawa fenolik, lupeol, vitamin C, E, serta
beberapa mineral seperti Cu, Zn, Mn, dan Se. Senyawa-senyawa tersebut dapat
melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti kanker.
·
Sumber Vitamin C: Kandungan vitamin
C mangga cukup layak diperhitungkan. Jika setiap 100 gram mangga masak
rata-rata dapat memasok vitamin C sebanyak 41 mg, dengan mengonsumsi mangga
ranum 150 gram, kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan
perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.
-
Manfaat : Mangga adalah sumber
penting beta-karoten, salah satu jenis karotenoid (pigmen tanaman yang berwarna
kuning hingga merah) yang memiliki aktivitas provitamin A. Artinya, ketika
dikonsumsi, beta-karoten dalam mangga akan diubah menjadi vitamin A.
Karena kaya
akan beta-karoten dan vitamin A, makan mangga diduga dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Itu didasarkan atas riset
yang dilakukan the Institute of Nutritional Science, the University of Potsdam,
Jerman, yang menemukan bahwa bayi tikus percobaan yang makanannya diberi
tambahan beta-karoten dan vitamin A ternyata memiliki kadar protein pembentuk
sistem kekebalan lebih tinggi.
d.
Bagian Biji
1) Kecubung
Datura metel merupakan tanaman yang tumbuh di tempat yang beriklim panas dan
dibudidayakan di seluruh belahan dunia karena khasiat yang
dikandungnya dan juga untuk tanaman hias.
Pertama kali diperkenalkan oleh Linnaeus pada
tahun 1753. Bagian-bagian kecubung, terutama bijinya, mengandung alkaloid yang
berefek halusinogen.
2) Pinang
Areca catecha L, Berbatang lurus
langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan, meski ada pula yang lebih
besar. Pelepah daun berbentuk
tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek, helaian daun panjangnya
sampai 80 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi. Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yang
panjang dan mudah rontok, muncul dibawah daun, dengan tangkai pendek bercabang
rangkap, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga
jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang,
putih kuning. Bunga betina berwarna hijau, bakal buah beruang 1. Buah buni bulat telur terbalik memanjang,
merah oranye, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan
memiliki gambaran seperti jala. Di Jawa, pinang tumbuh hingga ketinggian 1.400
mdpl.
Berikut ini adalah
hasil produk biji pinang sebagai obat keluarga:
-
Manfaat: Tepung biji pinang berkhasiat sebagai
obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita.
3) Kedawung
Parkia biglobosa Bentham merupakan pohon raksasa hutan,
batangnya besar, lurus dan tinggi di hutan, pohon ini merupakan salah satu
jenis pohon yang tertinggi dibanding dengan jenis-jenis pohon-pohon yang lain
di hutan.
pohon kedawung mempunyai akar papan
yang tingginya bisa mencapai 5 m, sehingga kalau ada erosi tanah dan longsor
pohon kedawung langsung menangkap tanah, menahan dan menghentikan erosi dan
longsor.
4) Pala
Myristica dapat tumbuh di daerah dengan
curah hujan rata-rata sekitar 2.656 mm/tahun dengan jumlah hujan sekitar 167
hari sepanjang tahun. buah pala dapat tumbuh dengan baik pada daerah
dengan ketinggian antara 0 hingga 700 m diatas permukaan laut. Sedangkan
suhu yang dibutuhkan pohon pala untuk tumbuh adalah antara 25o C
hingga 35oC. Di Indonesia sendiri, pala dapat tumbuh subur di
kawasan Banda, Maluku. Daun pala berebntuk elips dan langsing. Sedangkan
buahnya berbentuk lonjong layaknya buah lemon dan memiliki warna kuning dibalut
daging serta memiliki aroma yang khas. Bila buah pala sudah masak, maka
kulit serta daging buahnya akan membuka, bijinya akan terlihat seperti
terbungkus fuli berwarna merah. Biji pala memiliki warna coklat.
Berikut ini
adalah hasil produk biji pala sebagai obat keluarga:
-
Manfaat: Mengatasi perut kembung, sebagai
stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius,
menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan.
5) Jamblang
Eugenia cumini Merr merupakan
tanaman yang
kokoh, berkayu warna putih kotor, dan tidak menggugurkan daun. Kadang-kadang
berbatang bengkok, tinggi hingga 20 m. Bercabang rendah dan bertajuk bulat
atau tidak beraturan. Daun-daunnya terletak berhadapan. Karangan bunga rata, renggang, hingga tiga
kali bercabang; umumnya muncul pada cabang-cabang yang tak berdaun. Bunga kecil, kuntum di tiap ujung tangkai,
berbau harum. Buah buni berbentuk
lonjong sampai bulat telur, sering agak bengkok, bermahkota cuping kelopak,
dengan kulit tipis licin mengkilap, merah tua sampai ungu kehitaman, kadang-kadang
putih.
Manfaat: Sebagai bahan obat untuk
menyembuhkan penyakit kencing manis
(diabetes).
menyembuhkan penyakit kencing manis
(diabetes).
e.
Bagian
Batang
1) Pulasari
Alyxia stellata
Roem) merupakan
tanaman yang berbentuk semak, tumbuh merambat, dengan panjang tanaman dapat
mencapai 10 m.
Berikut ini
adalah hasil produk tanaman pulasari sebagai obat keluarga:
Manfaat: Obat perut kembung.
2) Kemukus
Piper cubeba L adalah tanaman yang tergolong
dalam genus Piper,. Tanaman ini berasal dan banyak
ditanam di Jawa dan Sumatera,
sehingga disebut juga sebagai lada jawa
atau cabe jawa ("Java
pepper"), meskipun cabe jawa adalah nama bagi rempah lain (P. retrofractum dan
P. longum) yang masih serupa.
Berikut ini adalah
hasil produk
tanaman kemukus sebagai obat
keluarga:
tanaman kemukus sebagai obat
keluarga:
-
Manfaat: Obat radang selaput lendir saluran kemih.
3)
Kayu Manis
Cinnamomum
burmanii),
mempunyai ketinggiannya bisa mencapai 15
m, dan diameter batangnya mencapai 30 cm. Tanaman ini bisa tumbuh didaerah
antara 1000 hingga 1500 meter diatas permukaan laut. Tanaman herbal ini
bisa ditemukan dihutan, dan biasanya daunnya rimbun. Tanaman ini banyak
digunakan untuk menambah citarasa suatu masakan dan juga menambah aroma suatu
makanan, dan juga sebagai bahan yabg diguna. Kayu manis ini termasuk golongan
pohon penghasil rempah-rempah. Tanaman kayu manis ini termasuk bumbu tertua,
bahkan sudah digunakan oleh bangsa mesir kuno sekitar 5000 tahun yang lalu.
Berikut ini adalah
hasil produk kayu manis sebagai obat keluarga:
-
Manfaat: Mengobati penyakit batuk dan sesak napas,
nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan
menghangatkan lambung.
D.
SIMPULAN
DAN SARAN
1.
Simpulan
Pemanfaatan
tanaman obat keluarga bagi kesehatan keluarga terdapat dari bagian-bagian
tertentu dalam tanaman toga itu sendiri, seperti pemanfaatan tanaman obat mulai
dari bagian akar atau umbi, bagian daun, bagian buah, bagian biji, dan bagian
batang tanaman toga. Berdasarkan hasilnya dapat disimpulakan bahwa pemanfaatan
tanaman toga yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga
menurut gejala umum adalah: (1) Demam panas; (2) Batuk; (3) Sakit perut; (4)
Gatal-gatal. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam
khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan
upaya-upaya kesehatan masyarakat. Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk
tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria.
Adapula fungsi tanaman toga salah satunya
adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya
kesehatan masyarakat. Dalam pemanfaatan
dan membudidayakan tanaman obat keluarga ini mampu mengasilkan produk-produk
obat herbal dalam kemasan atau siap saji, seperti produk obat herbal berbentuk
serbuk, kapsul, dan cair guna mempermudah masyarakat mendapatkan obat herbal
yang telah dibuat atau diracik sedemikian rupa untuk mendapatkan khasiat dan
manfaat yang lebih baik. Selain mendapatkan obat herbal dalam kemasan kita
sebagai masyarakat mampu membuat obat keluarga ini dengan cara tradisional. Dalam
menggunakan tanaman obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga
hasil pengobatan yang maksimal, seperti (1) Waktu Pengumpulan; (2) Pencucian Dan Pengeringan;
(3) Sifat Dan Cita Rasa; (4) Cara Merebus Ramuan Obat;
(5) Waktu Minum Obat;
(6) Cara Minum Obat;
(7) Lama Pengobatan.
2. Saran
Penyusun
menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan penggunaan
tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang
lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat
lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta
pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.
E.
DAFTAR
PUSTAKA
Putramaja. Tanaman Pengobatan.
Dalam
http://Tanaman obat
keluarga – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html.
Kurniasari, Fenty. 2015. Makalah
Tanaman Toga. Dalam
http://fentykurniasari.wordpress.com/2015/02/25/makalah-tanaman-toga/
diakses pada tanggal 29 Desember 2015.
Jojontor. 2014. Jurnal Tanaman Obat. Dalam
http://jojontor.blogspot.co.id/2014/09/jurnal-tanaman-obat.html. diakses pada
tanggal 29 Desember 2015.
http://jojontor.blogspot.co.id/2014/09/jurnal-tanaman-obat.html. diakses pada
tanggal 29 Desember 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar