Jumat, 15 Januari 2016

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) BAGI KESEHATAN



PEMANFAATAN  TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) BAGI KESEHATAN.

oleh : Ika Rsodiana Rohim 

ABSTRAK

Ika Rosdiana Rohim. 882010113027. PEMANFAATAN  TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) BAGI KESEHATAN. Jurnal. Indramayu: Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra Indramayu, Desember 2015.
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) bagi kesehatan; (2) Jenis-jenis tanaman toga; (3) Fungsi tanaman toga; (4) Penggunaan tanaman toga; (5) Hasil produk dari tanaman toga.
Dalam jurnal ini menganalisis dan membahas berbagai tanaman toga, menganalisis dan membahas pemanfaatan dari  bagian dan jenis tanaman toga, mulai dari bagian akar atau umbi, bagian daun, bagian buah, bagian biji, dan bagian batang tanaman toga. Berdasarkan hasilnya dapat disimpulakan bahwa pemanfaatan tanaman toga yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah: (1) Demam panas; (2) Batuk; (3) Sakit perut; (4) Gatal-gatal. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria. Adapula fungsi tanaman toga salah satunya  adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat. Dalam menggunakan tanaman obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksimal, seperti (1) Waktu Pengumpulan; (2) Pencucian Dan Pengeringan; (3) Sifat Dan Cita Rasa; (4) Cara Merebus Ramuan Obat; (5) Waktu Minum Obat; (6) Cara Minum Obat; (7) Lama Pengobatan. Dalam pemanfaatan dan membudidayakan tanaman obat keluarga ini mampu mengasilkan produk-produk obat herbal dalam kemasan atau siap saji, seperti produk obat herbal berbentuk serbuk, kapsul, dan cair guna mempermudah masyarakat mendapatkan obat herbal yang telah dibuat atau diracik sedemikian rupa untuk mendapatkan khasiat dan manfaat yang lebih baik.


PEMANFAATAN  TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
BAGI KESEHATAN

A.    PENDAHULUAN
Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis moneter, masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia yang kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.
Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya guna bagi kita.




B.     KAJIAN PUSTAKA

1.      Indonesia dan Obat Tradisional
Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.
Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki Candi Borobudur, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat.
Demikian pula dalam tradisi Melayu, ditemukan naskah-naskah yang menyajikan resep obat-obatan. Naskah-naskah itu, antara lain memuat berbagai jamusawan, jamu sorong, jamu untuk ibu hamil dan melahirkan, obat sakit mata,obat sakit pinggang, hingga obat penambah nafsu makan. Peralihan dari zaman Hindu-Budha ke zaman Islam, telah memperkaya khazanah tradisi pengobatan dalam masyarakat kita. Berbagai buku kedokteran Islam yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia, telah diterjemahkan baik ke dalam bahasa Jawa maupun bahasa Melayu.Semua ini berlangsung tanpa terputus, sampai bangsa kita mengenal ilmu kedokteran dari Eropa pada zaman penjajahan.
Di tengah-tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan tradisional tetap menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya masyarakat di pedesaan, masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi obat-obatan tradisional ini. Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita menjumpai para penjual jamu gendong berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan menyegarkan. Demikian pula, kios-kios jamu tersebar merata di seluruh penjuru tanah air. Jamu dan obat-obatan tradisional, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita.
Keragaman obat-obatan tradisional di tanah air, telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, dan kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat tanaman obat di dunia. Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh pelosok negeri. Belum semua jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa Tuhan menciptakan semua jenis tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua itu pasti ada manfaatnya. Olehkarena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan ada jenis tanaman yang punah. Kebakaran hutan bukan saja memusnahkan satwa dan fauna, tetapi juga menimbulkan polusi dan meningkatkan suhu pemanasan global.
Jamu dan obat tradisional, sampai saat ini belum dikembangkan secara optimal. Produksi jamu dan obat-obatan tradisional lebih banyak diproduksi oleh homeindustry. Hanya sebagian kecil jamu dan obat-obatan tradisional yang diproduksi secara masal melalui industri jamu dan obat tradisional di pabrik-pabrik. Untuk meningkatkan kualitas, mutu, dan produk jamu serta obat-obatan yang dihasilkan oleh masyarakat kita, diperlukan kerjasama seluruh pihak yang terkait.Kerjasama itu dimaksudkan agar jamu dan obat tradisional yang dihasilkan dapat bersaing, baik di pasar regional maupun global.
Beredarnya jamu dan obat-obatan yang tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obatdan Makanan, akan merugikan konsumen. Di samping itu, secara ekonomi, beredarnya obat-obatan seperti itu justru akan merusak citra obat tradisional. Citra yang rusak akhirnya akan memukul produksi dan pemasaran obat-obatan tradisional, di dalam maupun di luar negeri. Pemerintah, terus berupaya melakukan pengawasan demi meningkatkan keamanan, mutu, dan manfaat obat tradisional. Hal ini dilakukan agar masyarakat terlindung dari obat tradisional yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Melalui penelitian dan pengembangan yang cermat dan teliti, jamu dan obat-obatan tradisional dapat diarahkan untuk menjadi obat yang dapat diterima dalam pelayanan kesehatan formal. Memang harus kita akui, bahwa para dokter dan apoteker, hingga saat ini masih belum dapat menerima jamu sebagai obat yang dapat mereka rekomendasikan kepada para pasiennya. Akibatnya, pemasaran produk jamu tidak dapat menggunakan tenaga detailer seperti pada obat modern.
Akhir-akhir ini, tampak adanya trend hidup sehat pada masyarakat untuk menggunakan produk yang berasal dari alam. Oleh karena itu, jamu dan obat-obatan tradisional perlu didorong untuk menjadi salah satu pilihan pengobatan. Jamudan obat-obatan tradisional harus didorong pula untuk menjadi komoditi unggulan yang dapat memberikan sumbangan positif bagi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan itu juga memberikan peluang kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan.
2.      Penggolongan Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.
a.      Jamu (Empirical based herbalmedicine)
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.
b.      Obat Herbal Terstandar (Scientificbased herbal medicine)
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akutmaupun kronis.

c.       Fitofarmaka (Clinical basedherbal medicine)
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.

3.      Pengertian  Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Tanaman obat keluarga disingkat TOGA adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.
4.      Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:
  1. Demam panas
  2. Batuk
  3. Sakit perut
  4. Gatal-gatal
5.      Jenis-jenis Tanaman Obat Keluarga
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
  1. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
  2. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
  3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.
  4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak
  5. Jenis tanaman yang hampir punah
  6. Jenis tanaman yang masih liar
  7. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.
6.      Fungsi Tanaman Obat Keluarga
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
  1. Upaya preventif (pencegahan)
  2. Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
  3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)


Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:
  1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
  2. Sarana untuk pelestarian alam.
  3. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
  4. Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
  5. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
  6. Sarana untuk pemertaan pendapatan.
  7. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.
  8. Sarana keindahan.
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.
7.      Petunjuk Penggunaan Tanaman Obat Keluarga
Dalam menggunakan tanaman obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksimal. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar timbuhan obat di bawah ini:
a.      Waktu Pengumpulan
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat
Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.
-          Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
-          Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
-          Buah dipetik dalam keadaan masak.
-          Biji dikumpulkan dari buah yan g masak sempurna.
-          Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.

b.       Pencucian Dan Pengeringan
Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.
Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :
-          Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
-          Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.
-          Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.

c.         Sifat Dan Cita Rasa
Didalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cira rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat mengilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.
d.      Cara Merebus Ramuan Obat
Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panic email,. Pot keramik dapat dibeli di took obat tradisional Tionghoa. Panic dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini diingatkan karena bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.
Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.
Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat dicegah.



e.       Waktu Minum Obat
Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.
f.       Cara Minum Obat
Obat biasanya diminum satu dosis sehari yang dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan            keringat.
Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.
g.      Lama Pengobatan
Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat.





C.    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1.      Bagian dan Jenis Tanaman Obat Keluarga

a.      Bagian akar atau umbi
Bagian akar yang sering kita sebut sebagai rimpang. Dan bagian-bagian tanaman tersebut mempunyai klasifikasi penyembuhan penyakit yang berbeda-beda. Jenis akar yang digunakan sebagai obat contohnya sebagai berikut :
1)      Bawang Putih
Garlic/Allium sativum termasuk dalam Familli Lilyacea. Tanaman ini berbentuk rumput dan mempunyai suing tunas yang timbul pada pangkal batang bentuknya lebih menyerupai umbi-umbi kecil yang telah berubah bentuk dan fungsinya. Umbi-umbi kecil tersebut disebut suing.
-          Kandungan Kimia dan Kegunaannya :
Senyawa yang ada pada bawang putih adalah alisin. Ketika bawang putih dimemarkan/dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia ke udara, sebab ammonia mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah.
Berikut ini adalah hasil produk bawang putih sebagai obat keluarga:




-          Manfaat bawang putih untuk terapi antara lain :
·         Sebagai obat batuk, sakit gigi, sakit telinga, atherosclerosis, diare, disentri, diptheri dan vaginitas.
·         Menurunkan takanan darah tinggi
·         Menurunkan kolesterol
·         Menurunkan gula darah pada penderita diabetes
·         Mendorong reaksi penawar racun
·         Meningkatkan system kekebalan tubuh
·         Melindungi serangan kanker dan jantung.
2)      Bawang merah
Onion/Allium Cepa termasuk dalam Familli Lilyacea yang berasal dari Asia Tengah.
Berikut ini adalah hasil produk

bawang merah sebagai obat

keluarga:



-          Manfaat bawang putih untuk terapi antara lain :
·         Menurunkan lemak darah
·         Mencegah pembekuan darah
·         Menurunkan tekanan darah
·         Haid tidak teratur.
·         Kencing manis.
·         Obat cacing.
·         Demam pada anak-anak (obat luar).
·         Perut kembung pada anak-anak (obat luar).

3)      Bawang bombay
Salah satu zat yang dikandung bawang bombay adalah gultation. Gultation adalah salah satu unsur yang berfungsi sebagai anti oksidan. Zat ini juga terdapat pada liver dan bola mata. Bila gultation berkurang, akan mengakibatkan menurunnya fungsi hati dan memicu terbentuknya katarak.
Berikut ini adalah hasil produk bawang bombay sebagai obat keluarga:


-           
-           
-           
-          Kandungan Kimia dan Kegunaannya :
Bawang bombay juga banyak mengandung vitamin B1 yang berfungsi untuk mendorong vitalitas dan meningkatkan nafsu makan. Pada penelitian yang dilakukan oleh salah satu universitas di Amerika pada tahun 2004, diteliti reaksi perkembangan sel kanker bial sel tersebut disatukan dengan zat-zat yang dikeluarkan oleh bawang bombay. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa beberapa jenis baawang bombay dapat berkhasiat untuk mencegah kanker hati dan kanker usus besar.
-          Manfaat bawang bombay bagi kesehatan :
·         Menurunkan kadar gula darah
·         Menurunkan kolesterol dan tekanan darah
·         Untuk mencegah kanker
4)      Wortel
Carrot / Daucus carota  termasuk dalam famili Umbeliflorae, tanaman ini memiliki batang yang sangat pendeksehingga hampir tidak kelihatan sebagai batang pada umumnya.
Berikut ini adalah hasil produk wortel sebagai obat keluarga:





-          Manfaat wortel untuk terapi, antara lain yaitu:
·         Membantu indera penglihatan
·         Mencegah kanker dan paru-paru
·         Menurunkan kolesterol darah dan mencegah konstipasi.
-          Kandungan Kimia dan Kegunaannya :
Wortel mengandung pro vitamin A yang sangat tinggi, oleh karena sangat baik untuk menjaga kesehatan mata, khususnya pada anak-anak dan dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhdap penyakit infeksi. Kandungan karoten terutama bet karoten dalam wortel berfungsi sebagai anti kanker. Penelitian di Swedia tahun 1976 mengemukakan bahwa wortel adalah satu dari 2 bentuk diet(satunya diet jeruk) untuk menghalangi kanker pankreas.
Untuk memperoleh zat anti kanker yang lebih banyak, sebaiknya wortel dikonsumsi dalam keadaan masak, karena pemasakan akan membantu meningkatkan karoten 2 kali lebih banyak. Namun pemasakan yang terlalu lama akan menghilangkan beta karoten tersebut. Serta dengan mengkonsumsi 200g wortel mentah tiap pagi maka kolesterol darah akan turun ± 11%.



5)      Lengkuas merah
Lengkuas yang biasanya digunakan untuk pengobatan adalah jenis lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum). Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lainnya disebutkan, lengkuas merah memiliki sifat antijamur dan antikembung. Efek farmakologi ini umumnya diperoleh dari rimpang yang mengandung basonin, eugenol, galangan dan galangol.
Berikut ini adalah hasil produk lengkuas merah sebagai obat keluarga:
Penyakit Yang Dapat Diobati : Reumatik,
     
           Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan,
    
           Bronkhitis; Morbili, Panu.






6)      Bengkuang
Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang sangat penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bengkuang yang paling tinggi adalah vitamin C. Sedangkan mineral yang terkandung dalam bengkuang adalah fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain. Bengkuang juga merupakan buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat menyegarkan tubuh setelah mengkonsumsinya dan menambah cairan tubuh yang diperlukan untuk menghilangkan deposit-deposit lemak yang mengeras yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, bengkuang dianggap dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.


Bengkuang sebagai obat keluarga:
-          Manfaat bengkuang untuk kesehatan:
·         Mengobati wasir
·         Mengobati demam
·         Baik bagi penderita penyakit diabetes
     
                  mellitus
·         Mengobati sariawan
·         Menurunkan kadar kolesterol darah

7)      Temulawak
Kandungan Kimia : Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).
Berikut ini adalah hasil produk temulawak sebagai obat keluarga:
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit limpa, sakit ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala; masuk angin, maag, sakit perut, produksi ASI, nafsu makan; sembelit, sakit cangkrang, cacar air, sariawan, dan jerawat.



8)      Jahe
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Berikut ini adalah hasil produk jahe sebagai obat keluarga:



-          Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:
Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantun memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.
Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum. Dapat pula menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau jika tahan, makan dua kerat jahe mentah.
Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak.


9)      Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan.
Berikut ini adalah hasil produk kencur sebagai obat keluarga:
Khasiat Kencur :
Rimpang kencur bermanfaat sebagai sumber minyak atsiri, penyedap makanan, minuman, juga bahan jamu dan obat. Minyak atsiri dalam kencur berupa sineol, asam metal kanil, dan pendekaan. Minyak atsiri ini biasa diperoleh dengan cara menyuling rimpangnya.
Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung kurang lebih 23 macam senyawa. Tujuh belas di antaranya mengandung senyawa aromatic, monoterpena, dan seskuiterpena. Senyawa terakhir punya efek mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri (daya analgesic). Kencur juga bersifat stimulant, sehingga bias sebagai penambah tenaga. Selain itu juga bersifat karminatif atau meluruhkan angina, jadi menghilangkan kembung di perut.

b.      Bagian Daun

2)      Bayam
Kandungan dan Manfaat : Bayam, terutama bayam merah, terkenal mengandung zat besi yang tinggi yang berkhasiat menambah darah. Selain itu, bayam juga mengandung vitamin A, B, C, dan K, kalium serta fosfor.
Bayam sebagai obat keluarga:
Kegunaan :
Anemia, disentri, ambien, demam, melancarkan ASI, mengencerkan dahak, menguatkan lever.


3)      Dadap Serep
Kandungan dan Manfaat : Daun dadap serep mengandung zat alkaloida yang sifatnya mendinginkan dan antiradang. Kulit kayunya berkhasiat mengencerkan dahak.

-          Kegunaan: untuk mengobati demam.
Kulit dan cabang muda dadap serep diremas, sedikit adas dan pulosari diseduh dengan 1 gelas air. Minum ramuan ini 2x sehari. Dan masih banyak kegunaan lain dari dadap serep ini.

4)      Kangkung
-          Kandungan dan Manfaat : Kangkung bersifat, antiracun, antiradang, peluruh kencing, menghentikan perdarahan, sedatif ( obat tidur ). Kangkung juga besifat menyejukkan dan menenangkan. Kangkung mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, dan sitosterol.
Berikut ini adalah hasil produk kangkung sebagai obat keluarga:






-          Kegunaan : sakit kepala.

-          Cara pembuatan:       
Cara I : Segenggam daun kangkung tumbuk halus, beri sedikit garam dan air secukupnya. Saring, beri madu. Minum 1x sehari sekaligus
Cara II : Seikat daun dan batang kangkung segar rebus, minum air rebusannya.


5)      Delima
Delima memang istimewa. Dalam bentuk buahnya yang cantik, terkandung zat-zat yang menyehatkan dan mampu mencegah segala macam penyakit, mulai dari cacingan sampai berbagai jenis kanker. Seluruh bagian dari tanaman ini pun bermanfaat bagi kesehatan.
Kulit kayu delima dengan kandungan alkaloid pelletierine, lebih berkhasiat terhadap cacing pita (faenia) daripada cacing gelang (Askaris). Adanya tannin dalam jumlah besar pada kulit kayu sering menyebabkan rasa mual dan muntah. Karena itu, sebelum minum rebusan ini, disarankan puasa terlebih dahulu sekitar 12 jam.


Berikut ini adalah hasil produk delima sebagai obat keluarga:




6)      Seledri
Apium graveolens, Linn. Penyakit yang dapat diobati : hipertensi, sakit mata, reumatik.
Berikut ini adalah hasil produk seledri sebagai obat keluarga:






-          Pemanfaatan : hipertensi.

-          Bahan: daun seledri secukupnya.

-          Cara membuat: diperas dengan air masak secukupnya kemudian disaring;
-          Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 2 sendok makan, dan dilakukan secara teratur.

-          Kandungan kimia :
 Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 gr):
·         Kalori sebanyak 20 kalori,
·         Protein 1 gram
·         Lemak 0,1 gram
·         Hidrat arang 4,6 gram
·         Kalsium 50 mg
·         Fosfor 40 mg
·         Besi 1 mg
·         Daun seledri juga banyak mengandung apiin, di samping substansi diuretik yang bermanfaat untuk menambah jumlah air kencing.     

c.       Bagian Buah
1)      Menngkudu
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpenoid membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh. Dalam mengkudu juga terdapat Zat Anti-bakteri Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon.
Berikut ini adalah hasil produk mengkudu sebagai obat keluarga:





-          Manfaat dari buah mengkudu :
·         Meningkatkan daya tahan tubuh
·         Menormalkan tekanan darah
·         Melawan tumor dan kanker
·         Menghilangkan rasa sakit
·         Anti-peradangan dan anti-alergi
·         Anti-bakteri
·         Mengatur siklus energi tubuh
2)      Jambu Biji
Diantara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A. Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan, kandungan vitamin C jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Jambu biji juga mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh serta menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Berikut ini adalah hasil produk jambu biji sebagai obat keluarga:






-          Manfaat : Untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue (DHF).

3)      Belimbing Wuluh
Berikut ini adalah hasil produk belimbing wuluh sebagai obat keluarga:
Kandungan dan manfaat : Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyebut, kandungan vitamin C yang cukup tinggi (25,8 mg/ 100 gram) dalam belimbing wulung sangat berkhasiat mengobati sariawan dan gusi berdarah. Untuk mengatasi gusi berdarah cukup dengan menkonsumsi buah segar belimbing atau manisannya secara ritu setiap hari.

Ada beberapa manfaat lain dari belimbing wuluh yang belum diuji klinis, antara lain:
·         Mengatasi batuk rejan
Ambil sebanyak 10 buah belimbing wuluh dicuci bersih, remas dengan dua sendok air garam. Kemudian saring dan minum dua kali sehari.
·         Untuk obat jerawat.
     Ambil buah belimbing wuluh secukupnya lalu ditumbuk halus. Ramuan diremas dengan garam secukupnya dan digunakan untuk menggosok muka yang berjerawat. Obat panu, 10 buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, diremas sampai rata. Ramuan digunakan untuk menggosok kulit berpanu sebanyak dua kali sehari.

·         Obat darah tinggi
Tiga buah belimbing wuluh dipotong-potong, rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin disaring dan diminum setelah makan pagi. Mengatasi sakit gigi berlubang, lima buah belimbing wuluh dimakan dengan sedikit garam, kunyah di tempat gigi yang berlubang.
4)      Apel
Berikut ini adalah hasil produk buah apel sebagai obat keluarga:
-          Kandungan dan manfaat :
Kaya vitamin: Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
Kaya mineral: Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc.
Fitokimia: Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Fitokimia di dalam apel akan berfungsi sebagal antioksidan yang melawan kolesterol jahat (LDL, Low Density Lipoprotein), yang potensial menyumbat pembuluh darah. Antioksidan akan mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL, High Density Lipoprotein), yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kaya Serat: Apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih cepat. Serat untuk mengurangi lemak dan kolesterol Buah apel mengandung serat yang berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.
5)      Nanas
Protein “bromelain” memiliki potensi yang sama dengan “papain” yang ditemukan pada pepaya yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas bermanfaat sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal. Bromelain juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat.
Berikut ini adalah hasil produk buah nanas sebagai obat keluarga:



Berbagai macam kegunaan nanas antara lain adalah:
a.       Nanas membantu pencernaan protein dan mempercepat proses penyembuhan.
Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah untuk diserap oleh tubuh. Nanas juga dapat digunakan untuk mengempukkan daging. Selain kegunaan di atas, nanas mengandung citric dan malic acid yang memberi rasa manis dan asam pada buahnya. Asam ini membuat nanas menjadi bahan makanan yang digunakan secara luas untuk membuat masakan asam manis. Bromelain membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan di dalam tubuh. Nanas adalah pilihan yang baik untuk pasien sebelum dan sesudah menjalani operasi.
b.      Berfungsi sebagai pembersih.
Nanas juga bersifat membersihkan. Enzim bromelain membantu membersihkan tubuh dan mengimbangi kadar keasaman dalam darah. Nanas menaikkan kadar basa darah dan membantu meringankan penyakit edema dengan cara mengurangi air berlebih didalam tubuh. Nanas adalah salah satu dari beberapa buah yang mempunyai kandungan aspartic acid yang cukup tinggi. Asam aspartic berfungsi sebagai asam amino di dalam tubuh kita sehingga membantu proses metabolisme tubuh. Asam ini juga membantu membuang asam amonia di dalam tubuh. Amonia adalah racun yang berbahaya bagi sistem saraf pusat.
6)      Jeruk
Berikut ini adalah hasil produk buah jeruk sebagai obat keluarga:





-          Manfaat medis dari berbagai jenis jeruk adalah :
·         Jeruk Besar: Mengurangi sakit yang timbul karena malaria atau disentri.
·         Jeruk Limun/ Jeruk Nipis: Meredakan radang tenggorokan, obat batuk, penawar panas.
·         Jeruk Limau: Melemaskan otot dan menyembuhkan kram yang terjadi karena influenza.
·         Orange: Banyak vitamin C untuk menghasilkan kekebalan tubuh untuk menetralkan berbagai masalah yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit infeksi. Asam askorbat dan vitamin C mengatasi infeksi karena bakteri dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh yang mangsung membunuh bakteri stereptokokus, penyebab infeksi akut amandel.
·         Jeruk Keprok: Menghilangkan sumbatan lendir di tenggorokan, rongga hidung, paru-paru, dan juga perut, membersihkan liver, meringankan rasa sakit di tubuh yang diakibatkan oleh berbagai macam gejala influenza.

7)      Mangga
Berikut ini adalah hasil produk buah mangga sebagai obat keluarga:




-          Kandungan :
·         Sumber Serat: Kandungan serat dalam buah mangga sekitar 1,8 persen, memberikan kontribusi yang cukup terhadap kebutuhan serat manusia. Serat pangan memiliki peran fisiologis terhadap usus.
·         Sumber Antioksidan: Kemampuan antioksidatif dari buah mangga dihasilkan oleh berbagai senyawa yang terdapat di dalamnya, yaitu betakaroten, senyawa fenolik, lupeol, vitamin C, E, serta beberapa mineral seperti Cu, Zn, Mn, dan Se. Senyawa-senyawa tersebut dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti kanker.
·         Sumber Vitamin C: Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Jika setiap 100 gram mangga masak rata-rata dapat memasok vitamin C sebanyak 41 mg, dengan mengonsumsi mangga ranum 150 gram, kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.



-          Manfaat : Mangga adalah sumber penting beta-karoten, salah satu jenis karotenoid (pigmen tanaman yang berwarna kuning hingga merah) yang memiliki aktivitas provitamin A. Artinya, ketika dikonsumsi, beta-karoten dalam mangga akan diubah menjadi vitamin A.
Karena kaya akan beta-karoten dan vitamin A, makan mangga diduga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Itu didasarkan atas riset yang dilakukan the Institute of Nutritional Science, the University of Potsdam, Jerman, yang menemukan bahwa bayi tikus percobaan yang makanannya diberi tambahan beta-karoten dan vitamin A ternyata memiliki kadar protein pembentuk sistem kekebalan lebih tinggi.           

d.      Bagian Biji
1)      Kecubung
 Datura metel merupakan tanaman yang tumbuh di tempat yang beriklim panas dan dibudidayakan di seluruh belahan dunia karena khasiat yang dikandungnya dan juga untuk tanaman hias. Pertama kali diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1753. Bagian-bagian kecubung, terutama bijinya, mengandung alkaloid yang berefek halusinogen. 
Image result for tanaman kecubungManfaat: Mengobati penyakit asma,
   
          bisul, dan anus turun.






2)      Pinang
         Areca catecha L, Berbatang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan, meski ada pula yang lebih besar. Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek, helaian daun panjangnya sampai 80 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi. Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yang panjang dan mudah rontok, muncul dibawah daun, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang, putih kuning. Bunga betina berwarna hijau, bakal buah beruang 1. Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala. Di Jawa, pinang tumbuh hingga ketinggian 1.400 mdpl.  
Berikut ini adalah hasil produk biji pinang sebagai obat keluarga:






-          Manfaat: Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita.
3)      Kedawung
        Parkia biglobosa Bentham merupakan pohon raksasa hutan, batangnya besar, lurus dan tinggi di hutan, pohon ini merupakan salah satu jenis pohon yang tertinggi dibanding dengan jenis-jenis pohon-pohon yang lain di hutan.


pohon kedawung mempunyai akar papan yang tingginya bisa mencapai 5 m, sehingga kalau ada erosi tanah dan longsor pohon kedawung langsung menangkap tanah, menahan dan menghentikan erosi dan longsor.      
Manfaat: Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia.


4)      Pala
Myristica dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan rata-rata sekitar 2.656 mm/tahun dengan jumlah hujan sekitar 167 hari sepanjang tahun.  buah pala dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian antara 0 hingga 700 m diatas permukaan laut.  Sedangkan suhu yang dibutuhkan pohon pala untuk tumbuh adalah antara 25o C hingga 35oC.  Di Indonesia sendiri, pala dapat tumbuh subur di kawasan Banda, Maluku. Daun pala berebntuk elips dan langsing.  Sedangkan buahnya berbentuk lonjong layaknya buah lemon dan memiliki warna kuning dibalut daging serta memiliki aroma yang khas.  Bila buah pala sudah masak, maka kulit serta daging buahnya akan membuka, bijinya akan terlihat seperti terbungkus fuli berwarna merah.  Biji pala memiliki warna coklat.
Berikut ini adalah hasil produk biji pala sebagai obat keluarga:





-          Manfaat: Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan.
5)      Jamblang
      Eugenia cumini Merr merupakan tanaman yang kokoh, berkayu warna putih kotor, dan tidak menggugurkan daun. Kadang-kadang berbatang bengkok, tinggi hingga 20 m. Bercabang rendah dan bertajuk bulat atau tidak beraturan. Daun-daunnya terletak berhadapan. Karangan bunga rata, renggang, hingga tiga kali bercabang; umumnya muncul pada cabang-cabang yang tak berdaun. Bunga kecil, kuntum di tiap ujung tangkai, berbau harum. Buah buni berbentuk lonjong sampai bulat telur, sering agak bengkok, bermahkota cuping kelopak, dengan kulit tipis licin mengkilap, merah tua sampai ungu kehitaman, kadang-kadang putih.    
duetManfaat: Sebagai bahan obat untuk   
            menyembuhkan penyakit kencing manis  
            (diabetes).


e.       Bagian Batang
1)      Pulasari
Alyxia stellata Roem) merupakan tanaman yang berbentuk semak, tumbuh merambat, dengan panjang tanaman dapat mencapai 10 m. 



Berikut ini adalah hasil produk tanaman pulasari sebagai obat keluarga:
Manfaat: Obat perut kembung.





2)      Kemukus
Piper cubeba L adalah tanaman yang tergolong dalam genus Piper,. Tanaman ini berasal dan banyak ditanam di Jawa dan Sumatera, sehingga disebut juga sebagai lada jawa atau cabe jawa ("Java pepper"), meskipun cabe jawa adalah nama bagi rempah lain (P. retrofractum dan P. longum) yang masih serupa.
Berikut ini adalah hasil produk

tanaman kemukus sebagai obat

keluarga:



-          Manfaat: Obat radang selaput lendir saluran kemih.

3)      Kayu Manis
Cinnamomum burmanii), mempunyai  ketinggiannya bisa mencapai 15 m, dan diameter batangnya mencapai 30 cm. Tanaman ini bisa tumbuh didaerah antara 1000 hingga 1500 meter diatas permukaan laut.  Tanaman herbal ini bisa ditemukan dihutan, dan biasanya daunnya rimbun. Tanaman ini banyak digunakan untuk menambah citarasa suatu masakan dan juga menambah aroma suatu makanan, dan juga sebagai bahan yabg diguna. Kayu manis ini termasuk golongan pohon penghasil rempah-rempah. Tanaman kayu manis ini termasuk bumbu tertua, bahkan sudah digunakan oleh bangsa mesir kuno sekitar 5000 tahun yang lalu.
Berikut ini adalah hasil produk kayu manis sebagai obat keluarga:




-          Manfaat: Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung.     

D.    SIMPULAN DAN SARAN

1.      Simpulan
Pemanfaatan tanaman obat keluarga bagi kesehatan keluarga terdapat dari bagian-bagian tertentu dalam tanaman toga itu sendiri, seperti pemanfaatan tanaman obat mulai dari bagian akar atau umbi, bagian daun, bagian buah, bagian biji, dan bagian batang tanaman toga. Berdasarkan hasilnya dapat disimpulakan bahwa pemanfaatan tanaman toga yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah: (1) Demam panas; (2) Batuk; (3) Sakit perut; (4) Gatal-gatal. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria. Adapula fungsi tanaman toga salah satunya  adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat. Dalam pemanfaatan dan membudidayakan tanaman obat keluarga ini mampu mengasilkan produk-produk obat herbal dalam kemasan atau siap saji, seperti produk obat herbal berbentuk serbuk, kapsul, dan cair guna mempermudah masyarakat mendapatkan obat herbal yang telah dibuat atau diracik sedemikian rupa untuk mendapatkan khasiat dan manfaat yang lebih baik. Selain mendapatkan obat herbal dalam kemasan kita sebagai masyarakat mampu membuat obat keluarga ini dengan cara tradisional. Dalam menggunakan tanaman obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksimal, seperti (1) Waktu Pengumpulan; (2) Pencucian Dan Pengeringan; (3) Sifat Dan Cita Rasa; (4) Cara Merebus Ramuan Obat; (5) Waktu Minum Obat; (6) Cara Minum Obat; (7) Lama Pengobatan.

2.      Saran
Penyusun menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.

E.     DAFTAR PUSTAKA

Putramaja. Tanaman Pengobatan. Dalam
http://Tanaman obat keluarga – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html.
Kurniasari, Fenty. 2015. Makalah Tanaman Toga. Dalam
http://fentykurniasari.wordpress.com/2015/02/25/makalah-tanaman-toga/ diakses pada tanggal 29 Desember 2015.
       Jojontor. 2014. Jurnal Tanaman Obat. Dalam               
                 
http://jojontor.blogspot.co.id/2014/09/jurnal-tanaman-obat.html. diakses pada
                  tanggal 29 Desember 2015
.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar