Jumat, 15 Januari 2016

BUDIDAYA IKAN BANDENG



BUDIDAYA IKAN BANDENG

oleh : Rozikin


ABSTRAK
Cara Mudah Budidaya Ikan Bandeng - Satu komoditas perikanan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi di samping udang yang dibudidayakan di tambak ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) baik untuk konsumsi domestik dan ekspor ke negara-negara asing dalam bentuk segar maupun olahan. Bandeng juga Memiliki manfaat bagi kesehatan. Berbagai opsi budidaya bandeng dapat dilakukan di Keramba Jaring Apung (KJA) dengan memanfaatkan sifat biologis ikan bandeng yang didromus dan budidaya di tambak air payau yang dapat dikombinasikan dengan komoditas lainya (polikultur).

PENDAHULUAN
Kegiatan budidaya ikan bandeng di tambak telah dikembangkan untuk waktu yang lama, hal ini didukung oleh potensi sumber daya alam yang sangat baik, terutama ketersediaan benih ikan bandeng (Nener) baik secara alami atau dari hatchery dalam Keperawatan - Keperawatan Hatchery (Hatchery), tapi produksi dan produktivitas relatif masih rendah.
Rendahnya produksi dan produktivitas antara lain disebabkan terbatasnya pengetahuan dan keterampilan tentang teknis ikan petani ikan budidaya bandeng yang perlu diperbaiki, antara lain, melalui Technical Reference Guide Budidaya bandeng.Bandeng merupakan ikan yang tinggi protein. Bandeng merupakan ikan yang mengkonsumsi tumbuhan dengan berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5-6 bulan. Ada beberapa tahapan dalam budidaya bandeng.Bandeng dalam bahasa Inggris (Chanos chanos), disebut ikan bandeng menetas di laut dalam, setelah menetas 2-3 minggu kemudian bermigrasi ke tepi, pantai dan bakau-bakau dan kembali lagi ke laut tengah untuk berkembang biak. Bentuk tubuh bandeng ramping seperti torpedo dan berenang cepat, keperakan putih dan biru dalam sisi kulitnya. Ikan ini pemakan tumbuhan plankton ganggang, lumut, klekap (herbivora) yang tumbuh di dasar perairan. Ikan ini dibudidayakan untuk konsumsi rumah tangga dan restoran dalam bentuk susu kari, digoreng, direbus, asap dan panggang.Bandeng (Chanos chanos) adalah sejenis ikan laut dari Family Chanidae, Ordo Malacopterygii. Namun ikan bandeng diklasifikasikan Euryhalin yang memiliki daya penyesuaian (toleransi) cukup tinggi terhadap perubahan kadar garam (salinitas) mulai dari 0-60 per mil. Selain itu, juga cukup tahan terhadap perubahan suhu tinggi hingga 40 derajat Celcius. Bandeng pertama di ketahui hidup di India di laut Fasifik berkerumun di sekitar terumbu pesisir dan pulau tapi ahir-ahir hidup di air payau, danau air tawar. Untuk bandeng pertanian adalah pembesaran lebih cocok dilakukan di tambak air payau untuk menumbuhkan pakan alami dan artificial feeding atau pelet. Tingkat pH tanah yang optimal untuk bandeng antara 7-8, dengan kandungan oksigen terlaru 3,5 ppm. Hal ini juga dapat beradaptasi dengan perbedaan salinitas yang ekstrim.

            SIFAT BIOLOGIS

Bandeng termasuk golongan ikan herbivora , yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5 – 6 bulan dengan pemeliharaan yang intensif. Ikan ini pemakan tumbuhan plankton ganggang, lumut, klekap (herbivora) yang tumbuh di dasar perairan.
            PERSIAPAN
Lokasi kolam bandeng budidaya telah dipilih, antara persyaratan lainnya:
Tanah dapat pasang surut air.Tinggi yang ideal pasang surut adalah 1,5 - 2,5 m.Dalam pasang surutnya lokasi lebih rendah di bawah 1 meter pengelolaan air dengan menggunakan pompa.Air segar tersedia untuk mengatur kadar garam yang cocok untuk pertumbuhan bandeng.Tekstur tanah yang ideal adalah tanah liat berpasir, karena tanah dapat menahan air sumur.Lokasi yang ideal ada sabuk hijau (green belt) hutan mangrove ditumbuhi dengan panjang minimal 100 m dari garis pantai.Keadaan sosial ekonomi untuk mendukung operasi seperti budidaya keamanan yang kondusif.Dalam hal ini kolam yang disiapkan adalah kolam yang telah ada dan telah berulang kali melaksanakan budidaya dan panen bandeng. jadi kita tidak lagi berbicara tentang pemilihan lokasi (tapak) dan tata letak kolam, Petani ikan meskipun tidak benar dalam memenuhi tahapan persiapanbudidaya. mereka memang bisa panen bandeng namun hasilnya kurang maksimal karena langkah-langkah dalam penyusunan kolam ini sering diabaikan atau tidak dilakukan dengan benar. Setelah pemupukan dasar tambak dilakukan, pengisian air secara bertahap (30%) sampai tiga kali tingkat dari 50 cm. Setelah itu air di biarkan selama 2 minggu.Pada saat air pasang naik masuk cukup tinggi ke kolam air melalui filter pada asupan air (inlet). Ketinggian air kolam dipelataran sekitar 10 cm. Lalu pintu tertutup dan asupan air dalam air kolam dibiarkan selama tiga hari, dengan tujuan untuk memperbaiki struktur tanah berada dalam kondisi yang baik untuk pertumbuhan makanan alami. Pada saat asupan berikutnya penggunaan air yang terbuat dari saponin (biji teh) untuk pemberantasan hama yang ada di kolam dan merangsang pertumbuhan fitoplankton. Setelah diberi saponin, kolam dibiarkan sampai 5-7 hari. Setelah dan dibiarkan selama 3 hari untuk melakukan pemupukan dasar. Kemudian setelah itu, penambahan air di dalam kolam dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan pakan alami (klekap). Pada ketinggian 40 cm air dari air kolam tambak halaman dipertahankan dalam persiapan untuk penebaran ikan.Ukuran dari 10 cm dengan padat tebar 50 ekor / meter dengan cara kemasan plastik pertama kali masuk ke dalam kolam berisi ikan 1-2 jam hingga suhu air di kolam dan air dalam kemasan yang sama atau tepat untuk menghindari stres ikan.
Untuk menghasilkan petani memanen tambak bandeng harus mengikuti tahapan sebagai berikut:
·         Pengeringan Kolam.
·         Air dikeringkan melalui saluran pembuangan.
·         Benteng kolam bocor benar disegel dan diperkuat.
·         Lumpur cair ditambah atau dibuang di kolam.
·         Tampaknya kering tambak retak bawah -retak (2 minggu).
·         Pintu masuk air untuk menghindari kebocoran diperbaiki dalam posisi yang lebih tinggi.
·         Pintu drainase posisi yang lebih rendah dan berfungsi untuk pengeringan kolam saat panen bandeng.
·         Pemupukan dan pengapuran dasar tambak.
Setelah dasar tambak terlihat retak -retak berikutnya langkah dalah pemupukan dasar tambak
agar mampu menghasilkan kolam bandeng seperti yang diharapkan dalam waktu yang relatif lama menghindari penggunaan pupuk buatan / organik. Penggunaan pupuk anorganik hanya bisa berlangsung dalam waktu singkat dan karena itu menggunakan pupuk organik sebagai berikut:
·         Kompos / pupuk kandang berasal dari dosis 1-3 ton / ha, jumlah kapur 1-2 ton / ha, kapur disesuaikan dengan pH tanah.
·         Siram / ​​organik semprot pupuk cair 4 liter / ha dan selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sampai panen.
·         Setelah pemupukan dasar tambak dilakukan, pengisian air secara bertahap (30%) sampai tiga kali tingkat dari 50 cm. Setelah itu air di biarkan selama 2 minggu.
·         Pada saat air pasang naik masuk cukup tinggi ke kolam air melalui filter pada asupan air (inlet).
·         Ketinggian air kolam dipelataran sekitar 10 cm. Lalu pintu tertutup dan asupan air dalam air kolam dibiarkan selama tiga hari, dengan tujuan untuk memperbaiki struktur tanah berada dalam kondisi yang baik untuk pertumbuhan makanan alami.
Pada saat asupan berikutnya penggunaan air yang terbuat dari saponin (biji teh) untuk pemberantasan hama yang ada di kolam dan merangsang pertumbuhan fitoplankton.
Setelah diberi saponin, kolam dibiarkan sampai 5-7 hari. Setelah dan dibiarkan selama 3 hari untuk melakukan pemupukan dasar.
Kemudian setelah itu, penambahan air di dalam kolam dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan pakan alami (klekap). Pada ketinggian 40 cm air dari air kolam tambak halaman dipertahankan dalam persiapan untuk penebaran ikan.
Ukuran dari 10 cm dengan padat tebar 50 ekor / meter dengan cara kemasan plastik pertama kali masuk ke dalam kolam berisi ikan 1-2 jam hingga suhu air di kolam dan air dalam kemasan yang sama atau tepat untuk menghindari stres ikan.

BAHAN DAN METODE

            PENYEDIAAN BENIH
Usaha penyediaan benih (nener) secara kontinyu dengan mutu yang baik dilakukan dengan sistem pembenihan yang intensif pada kolam-kolam khusus, yaitu kolam pematangan induk, pemijahan, peneneran dan kolam pembsaran. Dalam pembenihan bandeng langkah yang dilakukan adalah :

1. Pemilihan induk yang unggul .
Induk yang unggul akan menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunannya, Ciri-cirinya :
·bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal.
·ukuran kepala relatif kecil, diantara satu peranakan pertumbuhannya paling cepat.
·susunan sisik teratur, licin, mengkilat, tidak ada luka.
·gerakan lincah dan normal.
·umur antara 4 5 tahun.

2. Merangsang pemijahan.
Kematangan gonad dapat dipercepat dengan penggunaan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon) melalui suntikan.`

3. Memijahkan.
Pemijahan adalah pencampuran induk jantan dan betina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan ikan terjadi diluar tubuh. Pemijahan dilakukan pada kolam khusus pemijahan

4. Penetasan.
Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas setelah 24 - 26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva yang masih mempunyai cadangan makanan dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan hingga umur 2 hari.

5. Merawat benih.
Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan nener . Di kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran. Pemupukan yang tepat yang mengandung berbagai unsur mineral penting untuk pertumbuhan plankton, diantaranya N,P,K,Mg, Ca, Mg, S, Cl dan lain-lain, juga dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang mempu memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 pada tiap pemasukan air. Waktu peneneran 8 minggu. Pakan yang diberikan berupa tepung dengan kadar protein 30%. Untuk menambah nutrisi pakan pencampuiran pakan dengan NASA dengan dosis 2 - 5 /kg pakan sangat diperlukan, karena NASA mengandung unsur-unsur mineral penting yaitu N,P,K,Mg,Fe,Ca,S dan lain-lain, vitamin, protein dan lemak untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.
           


            PEMBESARAN
Setelah dipelihara di kolam peneneran selama 8 minggu, bandeng dipindahkan ke kolam pembesaran. Teknis pembesaran bandeng meliputi beberapa hal, yaitu :
1.                  Persiapan lahan.
Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air. kegiatan yang dilakukan selama persiapan lahan adalah :
·         Pencangkulan dan pembalikan tanah. Bertujuan untuk membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan organik baik dari pakan maupun dari kotoran. Selain itu dengan menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan dengan baik sehingga kesuburan lahan akan meningkat.
·         Pengapuran. Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi keasaman yang stabil yaitu pada pH 7 - 8. Untuk mengembalikan keasaman tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran karena penimbunan dan pembusukan bahan organik selama budidaya sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena sulit dapat hidup pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur tohor, dolomit atau zeolit dengan dosis 1 TON /ha atau 10 kg/100 m2.
·         Pemupukan. Fungsi utama pemupukan adalah memberikan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah yang tidak kedap air (porous). Penggunaan TON untuk pemupukan tanah dasar kolam sangat tepat, karena TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, dan asam-asam organik utama memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk peningkatan kesuburan lahan dan pertumbuhan plankton. Dosis pemupukan TON adalah 5 botol/ha atau 25 gr/100 m2.
·         Pengelolaan air. setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air dimasukkan hingga setinggi 10 - 20 cm kemudian dibiarkan beberapa hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air dimasukkan hingga setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan kedalaman kolam.



2.                  Pemindahan nener.
Setelah plankton tumbuh (warna air hijau) dan kecerahan sedalam 30 - 40 cm, nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan adaptasi terhadap lingkungan yang baru.

3. Pemberian Pakan.
Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk hewan herbivore, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut, ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu pakan buatan pabrik, dengan standar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal dengan kadar protein .minimal 25 - 28 %.

Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting,. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 - 7% dari berat badan. Waktu pemberian 3 - 5 kali sehari.

Penambahan NASA pada pakan buatan merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. NASA mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin akan menambah kandungan nutrisi pakan. Dosis pencampuran NASA dengan pakan buatan adalah 2 - 5 cc/kg pakan dengan cara :
·       Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan bandeng.
·       Basahi pakan dengan sedikit air agar pencampuran dengan NASA dapat merata.
·       Campurkan NASA sesuai jumlah pakan yang diberikan dengan dosis 2 - 5 cc/kg   pakan.
·       Pakan siap untuk diberikan.
Pemberian pakan dengan menyebarkan secara merata pada seluruh areal kolam, agar seluruh bandeng dapat pakan.


            PANEN IKAN BANDENG

Panenen Bandeng dapat dilakukan dengan dua cara:
v  Harvest Selektif: yaitu dengan pengeringan / menghilangkan air dari kolam sebanyak 70% maka menyeser dengan jaring ikan diurutkan / ikan yang dipilih dipanen besar atau ikan memenuhi ukuran yang diharapkan dan kemudian dijual ke pasar atau pedagang.
v  Total panen: panen tersebut dilakukan secara bersamaan atau pada saat yang sama besar dan kecil semua dipanen dan dijual ke pasar atau ke pedagang ikan.

BERBAGAI ALTERNATIF BUDIDAYA IKAN BANDENG

            Budidaya Bandeng di Kerambu Jaring Apung (KJA)
Budidaya ikan bandeng di KJA belum banyak dilakukan oleh masyarakat atau pengusaha. Hal ini dikarenakan biaya produksi yang tinggi terutama pada pengadaan pakan ikan. Selain itu, masyarakat masih memandang bahwa masih terdapat areal tambak yang berpotensi dimanfaatkan untuk budidaya ikan bandeng. Hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah provinsi dan daerah yang menggiatkan budidaya udang sebagai komoditas utama.
Kegitan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha budidaya bandeng intensif dalam KJA di laut untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dan berlanjut, diverifikasi kualitas produk yang bermutu dan higenis dengan tetap mempertimbangkan aspek keberlanjutan manfaat sumberdaya. Prasyarat yang harus dipenuhi pemilihan lokasi yang tepat, seleksi benih, pakan bermutu dan manajemen pakan yang tepat, serta penanganan pasca panen yang baik.
            Keunggulan budidaya bandeng dalam KJA di laut
·         Benih tersedia secara komersial.
·         Teknologi budidaya relative mudah dan menguntungkan.
·         Tersedia pakan komersial.
·         Hemat lahan.
·         Padat tebar tinggi 125-400 ekor/m2 .
·         Produktivitas 25-100 kg/m3/150 hari.
·         Pertumbuhan cepat 1,7%-2,0%/ hari.
·         Konversi Pakan Rendah 1,5-2,0.
·         Modal sesuai skala usaha.
            Mortalitas (%) gelondongan bandeng selama adaptasi di KJA dengan teknik dan metode penanganan yang berbeda.
            - Masalah
Teknologi telah banyak diterapkan oleh masyarakat misalnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat , Pasekan, namun kendala yang dihadapi adalah pemasaranya.
            - Pemecahan masalah
Masalah pemasaran dapat diatasi misalnya dengan membentuk lembaga nonformal (koperasi dan sebagainya), mendirikan pabrik pengalengan atau cara pengolahan produk lainya (bandeng tampa duri dan lain-lain).

SIMPULAN
Jadi Kegiatan budidaya ikan bandeng di tambak telah dikembangkan untuk waktu yang lama, hal ini didukung oleh potensi sumber daya alam yang sangat baik, terutama ketersediaan benih ikan bandeng (Nener) baik secara alami atau dari hatchery dalam Keperawatan - Keperawatan Hatchery (Hatchery), tapi produksi dan produktivitas relatif masih rendah. Maka kita harus mengetahui cara-cara yang baik untuk membudidaya ikan bandeng salah satunya dengan Keramba Jaring Apung (KJA) dengan teknik yang tepat agar menghasilkan produk yang berkualitas.

SARAN
Saran saya, manfaatkanlah lhan yang disekitar kita untuk dijadikan usaha yang menguntungan, dengan membudidaya ikan bandeng kita bisa bikin ternak sendiri, dan agar semua kerabat kita bisa menikmati.






DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, fauzi. 2013. “Panduan cara budidaya bandeng” (online) dalam

Aziz, muhamad. 2013. “Alternatif  budidaya ikan bandeng” (online) dalam           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar