EFEKTIFITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MATERI POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI SMP
NEGERI 3 SINDANG
oleh : Farkhan
Abstrak
Penelitian ini mencoba untuk meneliti tentang efektifitas penerapan
pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dalam materi pokok klasifikasi makhluk
hidup di SMP Negeri 3 Sindang
Ruang lingkup penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap
proses belajar mengajar melalui efektifitas penerapan pembelajaran kooperatif
tipe JIGSAW yang akan diterapkan dalam materi pokok klasifikasi makhluk hidup
di SMP Negeri 3 Sindang.
Yang
dimaksud dengan penerapan di sini adalah mempraktikan pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar biologi pada materi pokok
klasifikasi makhluk hidup.
Diharapkan dengan pembelajaran
kooperatif tipe JIGSAW dapat berhasil meningkatkan pemahaman siswa sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok klasifikasi
makhluk hidup.
1.
Latar Belakang Masalah
Dalam
rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan strategi
pembelajaran yang diharapkan mampu memperbaiki sistem pendidikan yang telah
berlangsung selama ini. Salah satu tolok ukur keberhasilan guru adalah bila
dalam pembelajaran mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan ini sangat
dipengaruhi oleh kemampuan guru untuk mengelola proses belajar mengajar.
Komunikasi
dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam proses belajar mengajar,
demi tercapainya interaksi belajar yang optimal, yang pada akhirnya membawa
kepada pencapaian sasaran hasil belajar yang maksimal. Untuk mencapai kondisi
yang demikian maka perlu adanya fasilitator yaitu guru, yang memiliki kemampuan
untuk menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa secara aktif sekaligus
membangun motivasi siswa. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan
menerapkan pembelajaran dengan berbagai metode.
Penerapan
pembelajaran kooperatif pada penelitian ini diharapkan tujuan IPA dapat
tercapai yang antara lain berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
bekerja sama, berpikir kritis, dan pada saat yang sama meningkatkan prestasi
akademiknya. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif terhadap
siswa yang rendah hasil belajarnya, karena pembelajaran ini dapat meningkatkan
motivasi, hasil belajar dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama (Nur
dkk, 2000).
Peran
guru lebih ditekankan sebagai organisator kegiatan belajar-mengajar, sumber informasi
bagi siswa, pendorong bagi siswa untuk belajar, serta penyedia materi dan
kesempatan belajar bagi siswa. Guru harus dapat mendiagnosa kesulitan siswa
dalam belajar dan dapat memberikan bantuan kepadanya sesuai dengan
kebutuhannya.
Materi
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi pokok klasifikasi
makhluk hidup. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan materi ini dianggap sulit
untuk dipahami oleh siswa. Selain itu, dalam materi ini banyak terdapat
nama-nama ilmiah sehingga siswa cukup kesulitan untuk memahaminya. Pembelajaran
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe
JIGSAW, dengan pertimbangan tipe JIGSAW adalah pendekatan pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana dan melibatkan banyak siswa sehingga dimungkinkan
bagi siswa yang kesulitan akan tertolong dan materi yang sulit akan lebih mudah
untuk dipahami. Selain itu dengan pembelajaran ini akan lebih menarik perhatian
siswa dikarenakan pembelajaran semacam ini belum pernah digunakan di dalam
kelas sehingga dapat meningkatkan motivasi dalam memahami konsep-konsep Biologi
dan meminimalisasi tingkat kesulitan belajar biologi khususnya pada materi
pokok klasifikasi makhluk hidup. Materi ini terdiri dari banyak subtopik
sehingga diharapkan cocok digunakan untuk penerapan pembelajaran kooperatif
tipe JIGSAW yang melibatkan banyak siswa yang dikelompok-kelompokkan, maka
materi yang cukup luas dan dikatakan siswa cukup sukar ini akan dapat
terselesaikan dengan baik dengan memanfaatkan teman satu kelompok.
Berdasarkan
penjelasan tersebut muncul permasalahan, apakah efektifitas penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
menuntaskan hasil belajar siswa dalam materi pokok klasifikasi makhluk hidup di
kelas VII SMP NEGERI 3 SINDANG. Untuk menanggapi masalah tersebut maka dilakukan suatu
penelitian dengan judul “Efektifitas
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Materi Pokok Klasifikasi
Makhluk Hidup di SMP Negeri 3 Sindang”. Diharapkan pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe
JIGSAW ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi
pada umumnya dan pada materi pokok klasifikasi makhluk hidup pada khususnya.
Sehingga hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
pemilihan metode pembelajaran yang tepat pada materi klasifikasi makhluk hidup
maupun untuk materi lainnya.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu mengetahui
efektifitas penerapan pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dalam materi pokok
klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri 3 Sindang
3.
Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang
hendak dicapai adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan pembelajaran
kooperatif tipe JIGSAW dalam materi pokok klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri
3 Sindang.
4.
Hipotesis Penelitian
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan pembelajaran kooperatif tipe
JIGSAW dalam materi pokok klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri 3 Sindang.
5.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap
proses belajar mengajar melalui efektifitas penerapan pembelajaran kooperatif
tipe JIGSAW yang akan diterapkan dalam materi pokok klasifikasi makhluk hidup
di SMP Negeri 3 Sindang.
6.
Definisi Operasional
Untuk
menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta
mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul “Efektifitas Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW Dalam Materi Pokok Klasifikasi Makhluk
Hidup di SMP Negeri 3 Sindang”,
maka diperlukan adanya penjelasan yang terperinci, yaitu:
- Efektifitas
Efektifitas
adalah dapat membawa hasil atau berhasil guna, atau ada efeknya (akibat,
pengaruh). Dalam hal ini yang dimaksud efektifitas adalah dengan pembelajaran
kooperatif tipe JIGSAW dapat berhasil meningkatkan pemahaman siswa sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok klasifikasi
makhluk hidup.
- Penerapan
Penerapan
adalah pemasangan, pengenaan atau perihal mempraktikan (KBBI, 1992). Yang dimaksud
dengan penerapan di sini adalah mempraktikan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dalam kegiatan belajar mengajar biologi pada materi pokok klasifikasi makhluk
hidup.
- Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW
Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW merupakan pembelajaran dengan menekankan
kegiatan belajar kelompok.
- Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup
Dalam
kurikulum 2006 mata pelajaran Sains untuk SMP dan MTs, yang dipelajari pada
materi pokok klasifikasi makhluk hidup adalah mengklasifikasikan atau mengelompokan
makhluk hidup berdasarkan ciri yang dimiliki.
Dengan
demikian maksud judul di atas adalah untuk mengetahui efektifitas model
pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok klasifikasi makhluk
hidup.
7.
Manfaat Penelitian
Hasil
dari penelitian ini akan memberikan manfaat yang berarti yaitu sebagai berikut:
- Bagi Siswa
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi masukan tentang
cara belajar dengan model pembelajaran yang baru dengan memanfaatkan teman satu
kelompok sehingga siswa dapat saling bertukar pikiran antara sesama anggota
kelompok, saling mendengarkan, saling menghargai pendapat orang lain, serta
yang terpenting dapat meningkatkan prestasi belajar Biologi pada materi pokok klasifikasi
makhluk hidup.
- Bagi Guru
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan
dalam proses pembelajaran Biologi materi pokok klasifikasi makhluk hidup,
mengenai model pembelajaran yang digunakan.
- Bagi Sekolah
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat di jadikan sebagai alternatif pembelajaran
dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
- Bagi Peneliti
Hasil
penelitian ini akan menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti mengenai metode
pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning).
8.
Landasan Teori
8.1.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model
pembelajaran JIGSAW dapat diterapkan pada pembelajaran Biologi. Pada dasarnya,
jika guru akan menerapkan model pembelajaran ini yang perlu diperhatikan adalah
topik yang memuat sub-sub topik.
Adapun
kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW adalah sebagai
berikut:
1.
Kelebihan
a.
Dapat mengembangkan hubungan antar pribadi positif di
antara siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda
b.
Menerapkan bimbingan sesama teman
c.
Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
d.
Memperbaiki kehadiran
e.
Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
f.
Sikap apatis berkurang
g.
Pemahaman materi lebih mendalam
h.
Meningkatkan motivasi belajar
2.
Kelemahan
a.
Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu
menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing
maka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
b. Jika
jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah, misal jika ada anggota
yang hanya membonceng dan menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi
c. Membutuhkan
waktu yang lebih lama apabila penataan ruang belum terkondisi dengan baik
sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan suasana yang
tidak nyaman.
9.
Metodelogi Penelitian
9.1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif yaitu pendekatan yang menggunakan uji statistik dalam pengolahan
data, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.
9.2.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di SMP Negeri 3
Sindang, pengambilan data akan dilaksanakan pada pertengahan semester ganjil
tahun ajaran 2016/2017.
9.3.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sindang yang
berjumlah 120 siswa yang
tersebar dalam 3 kelas dari kelas VIIA sampai dengan kelas VIIC. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
sampel sebanyak 1 kelas yang terdiri dari 40 siswa. Dari kelas
itu diambil 20 orang siswa yang memiliki rata-rata kognitif, afektif dan
psikomotor biologi paling rendah di kelas tersebut secara purposive sampling
kemudian dibentuk kelas baru yaitu kelas penelitian.
9.4.
Instrumen Penelitian
Instrumen
adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data (Arikunto, 1998). Ada juga yang menyebutkan
bahwa instrumen adalah alat yang dipakai untuk mendeteksi data, mengukur
frekuensi dan besarnya fenomena. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk
mendeteksi data diperlukan suatu alat. Adapun alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes berbentuk obyektif pilihan ganda (multiple choice
test).
Instrument penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari soal pretest berbentuk 20 butir soal objektif dan 5
butir soal essay, dan soal postest yang jumlah dan bentuknya sama dengan soal
pretest dengan lama waktu 40 menit (1 jam pelajaran).
9.5.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian (Arikunto, 1998).
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah metode
tes. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Arikunto, 1998).
Dalam penelitian
ini, tes dilakukan 2 kali yaitu tes awal untuk mengukur kondisi awal sebelum
diberi perlakuan (O1) dan tes akhir untuk mengukur kondisi akhir setelah diberi
perlakuan (O2) dengan menggunakan soal tes yang sama tentang materi yang akan
diberikan yaitu materi klasifikasi makhluk hidup. Butir-butir soal tes dibuat
berdasarkan materi pokok klasifikasi makhluk hidup kelas VII semester ganjil Tahun
Pelajaran 2016/2017.
9.6.
Teknik Analisis data
Untuk mencari validitas butir soal tes
digunakan kriteria pembanding yang berasal dari alat ukur itu sendiri. Caranya
adalah dengan jalan mengkorelasikan skor jawaban dari tiap-tiap butir dengan
skor total butir. Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas alat
pengumpul data adalah teknik korelasi product moment dengan angka kasar dari
Pearson (Arikunto, 1998).
Adapun rumusnya adalah:
Dimana,
rxy = koefesien
korelasi antara x dan y
N
= jumlah subjek
x = skor butir
y = skor tota butir
(Arikunto,
1998)
Setelah
diperoleh harga rxy berikutnya dikonsultasikan dengan harga korelasi
product moment (r tab) dengan taraf signifikan 5%. Jika rxy ≥ r
tab maka dikatakan butir tersebut valid,
dan tidak valid jika berlaku kebalikan (Arikunto, 1998).
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 1996. Prosedur
Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik.
Yogyakarta: Andi Offset.
Ibrahim & Syaodih,
N. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mulyasa. 2003. Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Bandung:
Rosdakarya Offset.
Nurhadi. 2004. Kurikulum
2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta:
Grasindo.
Nur, Ibrahim,
Rachmadiarti, Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:
UNNESA University Press.
Slameto. 2003. Belajar
dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 2002. Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Soewarso. 1998. ”Menggunakan
strategi komparatif learning di dalam pendidikan ilmu pengetahuan sosial :
Edukasi”. No. 01 hal. 16-25.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar