KIAT MEMAKAI PAKAIAN BATIK DALAM
MELESTARIKAN KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA DI PROVINSI JAWA BARAT KHUSUSNYA DI
KOTA INDRAMAYU
oleh : Sholihah Purnama Indah
ABSTRAK
Batik
merupakan warisan budaya nusantara yang mempunyai nilai dan perpaduan seni yang
sangat tinggi, sarat dengan makna filosofi dan simbol penuh makna yang
memperlihatkan cara berpikir masyarakat pembuatnya. Batik Indonesia memiliki beragam
corak yang pada setiap daerah berbeda-beda dan menjadi ciri khas daerah
tersebut. Sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya kita dapat memahami,
mengerti, serta melestarikan kebudayaan batik. Batik Jawa mempunyai motif yang
berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarenakan motif-motif itu
mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung
makna yang mereka dapat dari leluhur mereka. Kita perlu memperkenalkanbatik
pada generasi penerus bangsa, agar para penerus bangsa juga mempunyai kewajiban
menjaga dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Batik
sebagai warisan budaya sangat perlu sekali untuk dilestarikan, salah satunya
dengan upaya ditemurunkan pada generasi penerus bangsa Indonesia. Hal ini harus
dilakukan agar kebudayaan seni batik tidak punah dari bangsa Indonesia meskipun
adanya perubahan zaman yang lebih modern, karena batik merupakan salah satu
kekayaan buaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selain itu batik sangat
perlu dilestarika agar tidak bisa diklam oleh Negara lain. Upaya dan Perlunya
Melestarikan Batik Seolah-olah terbangun dari tidur panjang, pemerintah baru
mulai giat mempromosikan salah satu kerajinan milik bangsa Indonesia, yaitu
batik. Banyak cara yangdapat dilakukan sebagai upaya dalam melestarikan batik,
salah satu trobosan yang dilakukan adalah menggelar kegiatan pameran guna
menghilagkan kesan dan anggapan batik hanya cocok dikonsumsi oleh kelompok tua
dan hanya digunakan untuk kegiatan formal. Melibatkan generasi muda dalm proses
produksi hingga menjadi produk akhir berupa kainbatik. Aktivitas tersebut
tentunya sangat membekas mendalam untuk
mereka karena meraka menjalani proses antar teori dan praktek yang berjalan
bersamaan.
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pakaian atau baju adalah salah satu kebutuhan pokok
manusia yaitu sandang. Pakaian atau sandang kini tak hanya berfungsi sekedar
menutupi tubuh semata. Pakaian sudah
dikenal manusia sejak zaman purbakala, dan selalu berkembang sesuai dengan
zamannya terutama baju batik yang memiliki banyak variasi model, corak, motif
dan telah menjaddi ciri khas suatu Negara. Bangsa yang satu mengenal bangsa
yang lainnya melalui pakaian traddisional mereka. Sampai sekarang ini pakaian
tradisional masih digemari terutama pakaian tradisional batik yang sangat
menarik dan memiliki nilai budaya yang tinggi.
“siring
dengan perkembangan zaman, busana juga digunakan sebagai symbol status,
jabatan, atau pun kedudukan seseorang yang memakainya” (Bryka, 2012: 1). Selain
sebagai alat pelindung diri, busana juga berfungsi sebagai tempat penuangan ide
dan kreativitas seseorang untuk tetap mempertahankan budaya yangdimioiki dan
sebagai identitas suatu daerah atau Negara. Busana yang berkembang begitu
cepat, tidak membuat teori busana yang ada menjadi
Batik
merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa lampau, yang telah
menjdikan Negara Indonesia memiliki ciri yang khas di mancanegara. Perkembangan
batik yang sudah menempuh berjalan berabad-abad silam, telah melahirkan
berbagai jenis dan corak batik yang khas di setiap daerahnya. Kita perlu
memperkenalkan batik pada generasi penerus bangsa, agar para penerus bangsa
juga saadar bahwa mereka juga mempunyai kewajiban yang dimiliki bangsa
Indonesia. Batik sebagai warisan budaya sangat perlu sekali untuk dilestarikan,
salah satunya dengan upaya ditemurunkan pada generasi penerus bangsa Indonesia.
Hal ini harus dilakukan agar kebudayaan seni batik tidak punah dari bangsa
Indonesia meskipun adanya perubahan zaman yang lebih modern, karena batik merupakan
salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Hal ini
dilakukan agar mendapatkan pengakuan dari dunia bahwa batik merupakan kesenian
atau kerajinan asli Indonesia serta agar mendapatkan piagam yang menyatakan
batik itu millik Indonesia sepenuhnya. Agar antusias mereka untuk menjaga dan
melestarikan batik sangat tinggi. Untuk itu bagi warga Negara Indonesia kita
harus bangga dan ikut mempertahankan warisan budaya ini agar tidak punah dengan
bergantinya zaman.
2.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakan di atas dapat di rumuskan masalahnya sebagai berikut:
(1) Bagaimana
asal mula terbuatnya Pakaian Batik?
(2) Bagaimana
cara pembuatan Pakaian Batik?
(3) Kiat-kiat
apa saja yang dapat melestarikan Batik sebagai warisan kebudayaan bangsa?
(4) Bagaimana
cara untuk melestarikan Batik sebagai warisan kebudayaan bangsa?
3.
Tujuan
Penulis
bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan batik, terutama tentang
motif corak teknik, cara pembuatan maupun alat dan bahan pembuatan batik
tradisional Indonesia sehingga batik Indonesia tetap lestari di lingkungan
masyakat.
B.
KAJIAN
PUSTAKA
1.
Sejarah
Batik Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan
perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa. Dalam
beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan
Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Batik
yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan bati cap
dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920.
Kesenian batik adalah kesenian gambatr diatas kain untuk pakaian yang menjadi
salah satu pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja
Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja
dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh
karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kota, maka kesenian batik
ini dibawa oleh kereka keluar keraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat ddan selanjutnya
meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu
senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton,
kemudian menjadi pakaian rakyat yang
digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan
kain putih yang dipegunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan
bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia
ynag dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan
bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
1) Tentang
Batik
Batik (atau kata Batik)
berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Kata batik
senddiri menuju pada teknik pembuatan corak – menggunakan canting atau cap –
dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak “malam” (wax) yang ddiaplikasikan di atas kain,
sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini
dikenal dengan istilah wax-resist dyeing.
Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat
dengan canting dad cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.
Batik adalah kerajinan
yang memiliki nilai seni tingi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia
(khususnya Jawa) sejak lama. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas
kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja
Indonesia zaman dulu.
Perempuan-perempuan
Jawa di masa lampau menadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian,
sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan
sampai ditemukannya ‘Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam
bisang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir
yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega
Mendung”, dimana dibeberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi
kaum lelaki.
Ragam corak dan warna
Batik dipengaruhi asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas,
dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik
pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga
pada akhirnya, para penjajah.
Tradisi membuat batik
pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu
motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif baik
dapat menunjukkan setatus seseoag. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik
tradisional hanya dipakai oleh keluarga kraton Yogyakata dan Surakarta
Batik merupkan warisan
nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga
pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu
itu memakai batik pada Konferensi PBB. UNESCO menunjuk batik Indonesia sebagai
mahakarya warisan budaya manusia pada 2 Oktober 2009.
2) Mengenal
Jenis Batik dan Motif Batik Daerah Jawa Barat
Di Jawa Barat ada batik
Pasundan, batik Banyumas, batik Ciamis, batik Cirebon, batik Garut, batik
Indramayu, batik Sumeadng, batik Tasikmalaya.
(1) Batik
Ciamis
Sedangkan untuk motif
Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri
terutama motif dan warna Garutan
(2) Batik
Cirebon
Di Cirebon terdapat
Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis
besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik
ttradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan coklat. Batik
Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.
Batik Pesisir
dipengaruhi oleh budaya Cina.
Motifnya lebih bebas,
melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak
ditandai dengan fambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan,
pepohonan, daun-daunan. Batik pesisiran: Batik bethetan Kedung Wuni Pekalongan,
Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak. Batik keratin dipengaruhi oleh Hindu
dan Islam. Motifnya cendderung berupa batu-batuan (wadas), kereta siang barong,
naga seba, taman arum dan ayam alas. Batik Keratonan: Motif Ganggang.
Dua motif Cirebaon yang
terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung. Motif Singa Wadas adalah
corak resmi kesultanan Cirebon (Kesepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa
Barong dari keratin Kesepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam, dan
krem.
Motif Mega Mendung
yanga tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang
bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini
mendapat pengaruh dari keratin-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna
merah, biru, violet, dan keemasan. Motif batik Cirebon lainnya: motif kerang
murek, gunung jati, taman, terate, ayam
alas, patran kangkung, wayang katura, kapal kandas, antares, cerita panji,
kompeni, gapura gewor, kembang alas, lung kembang kasunan, naga seba, rajeg
wesi, peksi naga liman, simbar menjangan,
taman arum sunyaragi, taman sari kesepuhan, wayang masina.
(3) Baatik
Garut atau Garutan
Warna cerah dan penuh
pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem
atau gading (gadingan), biru dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada
corak/desain batik garutan.
Motif batik Garutan
adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak sedang
sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang
panjang dan dilengkung setengah lingkaran.Selain itu, ada juga lereng adumanis,
lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat,
lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik
bagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk geometric umumnya mengerah ke
garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.
(4) Batik
Indramayu: Batik Dermayon, Batik Paoman
Awalnya Batik Paoman
hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna motif pun
masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada
Batik Paoman lebih beragam.
Ciri yang menonjol dari
Batik Indramayu adalah ragam flora dan faona diungkap secara datar, dengan
banyak lengkung dan garis-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna
gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jajrum, serta bentuk
isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang
rusak. Motif-motif baik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari
gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa
Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan
kegiatan nelayan di tengah laut.
Beberapa motif banyak
yang mencirikan mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah
Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang
laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan. Motif
batik khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti
Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati
Rombeng.
Ragam hias geometris
pada Batik Indramayu, antara lain: banjir, kembang kapas, sijuring, pintu raja,
obat-abit dan kawung.
(5) Batik
Sumedang atau Batik Kasumedangan
Dengan warna kain
merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada latar
vertikal, horizontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif
tersebut.
(6) Batik
Tasikmalaya : Batik TAsikan, Batik Karajinan (Wurung), Batik Sukaraja/Sukapura
(Batik tulis tasikmalaya)
Warna dasar kain merah,
kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga. Dan warnanya cerah namun tetap
klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam,
coklat. Motifnya kental dengan nuansa parahyangan seperti bunga anggrek dan
burung, selain itu ada juga motif Merak ngibing. Cala-culu, pisang-bali,
sapujagat, Awi Ngarambat.
Batik Tasik memiliki kekhususan
tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hamper sama
dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.
(7) Batik
Khas Kuningan
Motif kuda “Si Windu”
dan ikan dewa yang merupakan ikan khas Cigugur kab. Kuningan. Batik Kuningan
dikenal dengan nama batik Paseban Kuningan. Produksi batik ini berlokasi di
daerah Cigugur. Motif-motif tersebut dibuat dan dirancang oleh Pangeran
Djatikusumah. Pangeran Djatikusumah melakukan penelusuran batik Paseban yang
dianggap penuh melalui pendalaman seni yang ditemukan melalui ukiran dan relief
pada Gedung Paseban.
Komposisi batik Paseban
Kuningan memiliki Kunikan pada motif yang besar tanpa isen-isen dengan warna
gelap seperti hitam, biru tua, dan merah hati. Beberapa motif diantaranya
adalah motif sekar galuh, pwah aci, dan oyod mingmang.
Pada akhir tahun 2011,
beberapa motif batik kuningan diresmikan dari sebuah lomba cipta desain batik
Kuningan. Salah satu dari motif-motif baru tersebut adalah motif ikan dewa.
Kini dijadikan pakaian resmi bagi kalangan PNS maupun pegawai swasta bahkan
para siswa sekolah yang ada di Kab. Kuningan
2.
Sejarah
Batik Indramayu
Secara geografis daerah indramayu termasuk daerah
pantai yang berbatasan dengan laut Jawa di sebelah utara dan timur. Di sebelah
Indramayu adalah Cirebon, Majalengka, dan Sumedang. Di sebelah barat berbatasan
dengan Subang. Batas dari daerah Jawa dan Sunda sulit ditentukan secara tepat,
tetapi garis batas itu dapat digambarkan sekitar sungai Citanduy dan sungai
Cijulang di sebelah selatan, dan kita Indramayu di sebelah utara.
Indramayu
merupakan wilayah pesisir yang banyak memiliki kekayaan budaya. Indramayu, sama
halnya dengan Cirebon pernah menjadi pelabuhan perdagangan internasional.
Indramayu dan Cirebon memiliki kedekatan sebagai daerah pesisiran yang memiliki
hubungan budadya dan kekerabatan yang kuat. Dengan sendirinya ada beberapa
batik yang memiliki kesamaan atau memiliki penafsiran yang sama, seperti pada motif batik Kapal Kandas yang
melambangkan kematangan dan kedewasaan. Penggambaran motif batik burung yang
dipengruhi oleh budaya Cina seperti yang terdapat di kota Ciebon, ternyata juga
ditemukan di kota Indramayu. Keberadaan batik Indamayu diperkirakan mulai pada
masa kerajaan Islam Demak (1527 – 1650) dimana banyak perajin batik tulis dari
Lasem hijrah ke kota Indramayu, bersamaan dengan penyebaran pengaruh kerajaan
Islam Demak yang berlatar belakang politis dan perdagangan. Sentra batik kota
Indramayu terletak di dua kecamatan, yaitu kecamatan Indramayu, desa Paoman dan
desa Pabean Udik, sementara di wilayah kecamatan Sindang, desa Penganjang, desa
terusan, dan desa Babadan. Lokasi satu desa dengan desa lainnya saling
berdekatan sehingga dijadikan sentra kerajinan batik Indramayu.
1) Corak
Batik Indramayu
Pengaruh
budaya luar sangat mempengaruhi dalam pemberian corak batik Indramyu dimana
pada awalnya dibuat oeleh para saudara kita keturunan Cina. Masyarakat Indramyu
sangat terbuka dalam menerima pengaruh budaya dari luar daerahnya dengan
bersikap luwes dan menyesuaikan dengan nilai-nilai budaya local mereka. Selain
karena pengaruh budaya Cina yang kuat, baik Indramayu juga dipengaruhi unsur
budaya Islam yang ditunjukkan pada beberapa corak batik Indramayu, antara lain
corak batik kaligrafi dan sawat yang bentuk motifnya juga dipengaruhi campuran
budaya Hindu-Jawa. Beberapa pola geometris juga menunjukkan secara gambling
bahwa terjadi akulturasi budaya Cina dan Islam pada motif batik Si Juring (motif geometris yang berulang), motif batik Pintu Raja, dan motif batik Kembang Kapas.
Karakter motif batik
Indramayu lainnya yaitu nuansa flora dan fauna dengan garis lekung atau
riritan, borgol, sawut yang kaku dan pendek, serta memiliki latar putih dengan
kombinasi warna gelap yang mempunyai banyak titik-titik yang dibuat dengan cocolan jarum. Perbedaan
yang sangat kentara antara batik Indramayu dengan batik daerah lain yaitu pada
corak batiknya. Dimana motif batik Indramayu ini lebih berani dengan mengadopsi
motif burung, tumbuhan dan bunga.
2) Warna
Batik Indramyu
Pemahaman
terhadap penggunaan warna pada ragam hias batik di daerah Indramayu diseduaikan
dengan keyakinan bahwa usia menentukan penggunaan warna. Menurut para perajin
batik setempat warna merah muda, warna biru dan merah digunakan oleh wanita
setengah baya, dan paduan warna biru, coklat, hijau digunakan oleh kalangan
orang tua. Meskipun begitu persepsi setiap orang terhadap warna-warna kain
batik bukan menjadi batasan dalam menggunakannya warna kain batik apapun dapat
dikenakan oleh siapa saja baik tua maupun muda.
3) Perkembangan
industry batik Indramayu
Perkembangan
industry baik tulis Indramayu di pangsa pasar Internasional menunjukkan trend
yang sangat positif. Hal ini ditunjukkan dengan kesuksesan Batik tulis Complongan khas Indramayu yang saat ini telah merambah
pasar Singapura, Eropa dan Amerika.
Baik Complongan adalah
salah satu teknik membatik dengan cara melubangi kain batik dengan deretan
jarum membentuk pola tertentu yang menjadikan citi khas batik tersebut. Teknik
batik Complongan akan terus melestarikan oleh para perajin batik di Indramayu,
meski dalam pengerjaan batik tradisional ini membutuhkan kesabaran dan
keterampilan juga menambah wawasan desain unutk mengikuti selera pasar engan
garis-garis pantai yang dikombinasikan dengan warna alami.
Perkembangan teknologi,
mengantarkan batik Indramayu semakin terkenal. Banyak pemburu batik, baik untuk
koleksi maupun untuk keperluan acara-acara tertentu yang tertarik dengan batik
Indramayu ini. Salah satu yang sudah memanfaatkan teknologi informasi untuk
memasarkan batik ini adalah Hj. Siti Ruminah Sudiono, pendiri CV. Paoman Art.
Salah satu perajin batik yang konsisten dengan motif khas Indramayu.
Berawal dari kepedulin
akan budaya daerah khususnya batik, saat ini batik Indramayu sudah menembus
pasar Internasional. Berbagai event sudah diikuti. Penelitian dan pengembangan
batik Dermayon mampu menyerap tenaga kerja daerah, sehingga meningkatkan taraf
hidup para perajin batik. Hal ini tidak lepas dari dukkungan pemerintah dalam
memajukan batik Dermayon.
4) Macam-macam
Motif Batik Indramayu diantaranya sebagai berikut :
a. Motif
etong
b. Motif
kapal terdampar
c. Batik
motif ganggeng
d. Batik
motif kembang gunda
e. Batik
motif swastika
f. Motif
batik merak ngibing
g. Motif
batik kereta kencana
Bati
Indramayu mempunyai perbedaan dengan batik dari daerah lian, diantaranya adalah
coraknya, dimana batik Indramayu lebih berani dalam menonjolkan coraknya,
mengadopsi flora dan fauna dengan lebih banyak motif burung serta
tumbuh-tumbuhan.
Batik
Indramayu kini juga sudah terkenal bahkan sampai ke Manca Negara, sebagian
sudah banyak diekspor ke luar negeri misalnya ke Arab Saudi, Prancis, Inggris.
3.
Perlengkapan
dan Proses Pembuatan Batik
Dari dulu hingga sekarang, proses pembuatan batik
tidak hanya mengalami perubahan. Kegiatan membatik merupakan salah satu kegiatan
tradisional yang harus dipertahankan agar tetap konsisten seperti bagaimana
asalnya. Walaupun motif dan corak batik di masa kini sudah beraneka ragam,
proses pembuatan batik pada dasarnya masih sama.
1) Perlengkapan
membatik
perlengkapan batik tidak
banyak mengalami perubahan. Dilihat dari peralatan dan cara mengerjakannya,
membatik dapat digolongkan sebagai suatu kerja yang bersifat tradisional.
(1) Gawangan
Gawangan adalah
perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu dibatik.
(2) Bandul
Funfsi pokok bandul
adalah untuk menahan mori yang baru dipakai agar tidak mudah tergesar tertiup
angin, atau tarikan si pembatik secara tidak sengaja.
(3) Wajan
Wajan ialah perkakas
untuk mencairkan “malam” Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat.
(4) Kompor
Kompor adalah alat
untuk membuat api. Kompor yang biasa digunakan adalah kompor dengan bahan bakar
minyak.
(5) Taplak
Taplak ialah kain untuk
menutup paha si pembatik supaya tidak kena tetesan “malam” panas sewaktu
canting ditiup, atau waktu membatik.
(6) Saringan
“malam”
Saringan ialah alat
untuk menyaring “malam” panas yang banyak kotorannya.
(7) Canting
Canting adalah alat
yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan. Canting ini dipakai untuk
menuliskan pola batik dengan cairan lilin.
(8) Mori
Mori adalah bahan baku
batik dari katun. Kwalitet mori bermacam-macam, dan jenisnya sangat menentukan
baik buruknya kain batik yang dihasilkan.
(9) Lilin
(“Malam”)
Lilin atau “malam”
ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Malam untuk membatik bersifat
cepat menyerap kain tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan.
(10) Pola
Pola ialah suatu motif
baik dalam mori ukuran tertentu sebagai contoh motif baik yang akan dibuat.
2) Proses
Pembuatan Batik
-
Siapkan kain, buat motif diatas kain
dengan menggunakan pensil.
-
Setelah moif selesai dibuat, sampirkan
kain pada gawangan.
-
Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin
malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting
untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah
supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi
lapisan lilin tidak terkena.
-
Mulailah dengan cara ambil sedikit malam
cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas.
-
Setelah semua motif yang tidak ingin
diwarnai dengan warna tertentu tutup malam. Proses pewarnaan pertama pada
bagian yang tidak tertutup oleh lilin dilakukan dengan mencelupkan kain
tersebut pada warna tertentu. Kain dicelup dengan warna yang dimulai dengan warna-warna muda,
dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap nantinya.
-
Setelah dicelupkan, kain tersebut
dijemur dan dikeringkan.
-
Setelah itu adalah proses nglorot,
dimana kain yang telah berubah warna tadi direbus dengan air panas. Proses ini
bertujuan untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang telah digamba
menjadi terlihat jelas.
-
Setelah kain bersih dari lilin dan
kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin
(menggunakan alat canting) untuk menahan warna berikutnya.
-
Dilanjutkan dengan proses pencelupan
warna yang kedua, pemberian malam lagi.
-
Setelah beberapa kali proses pewarnaan,
kain yang telah dibatik icelupkan ke campuran air dan soda untuk mematikan
warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan.
-
Proses terakhir adalah mencuci/direndam
air dingin dan dijemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.
C.
ANALISIS
PEMBAHASAN
Indonesia
merupakan salah satu Negara yang mempunyai kebudayaanyang sangat beraneka ragam
baik jumlahnya maupun keanekaragamannya. Karena keanekaragaman tersebut
Indonesia menjadi daya tarik bangsa laindari belahan dunia untuk mengetahuinya
bahkan tidak sedikit mereka juga mempelajarinya karena selain beranekaragam
budaya Indonesia dikenal sangat unik. Budaya juga merupakan identitas bangsa
yang harus di hormati dan dijaga serta perlu dilestarikan agar kebudayaan kita
tidak hilang dan bisa menjadi warisan anak cucu kita kelak. Hal ini tentu saja
menjadi tanggungjawab para generasi muda dan juga perlu dukungan dari berbagai
pihak, karena ketahanan budaya merupakan salah satu identitas suatu Negara.
Kebanggaan bangsa Indonesia akan budaya
yang beranekaragam sekaligus mengundang tantangan bagi seluruh rakyat untuk
mempertahankan budaya lokal agar tidak hilang ataupun dicuri oleh bangsa lain.
Dengan melestarikan buaya local kita bisa menjaga budaya bangasa dari pengaruh
budaya asing, dan menjaga agar budaya kita tidak diakui oleh Negara lain.
Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang
lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaanbaru yang mungkin
dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Begitu banyak faktor
yang menyebabkan budaya asing. Masuknya budaya asing adalah hal yang wajar
dikarenakan suatu Negara tentu akan membutuhkan input-output berupa budaya
asing dengan syarat budaya itu sejalan dengan buaya kita ini. Melihat kenyataan
bahwa para generasi muda bangsa Indonesia saat ini lebihmemilih kebudayaan
asing yang mereka angap lebih menarik ataupun lebih unik dan praktis,
kebuddayaan lokal banyak yang luntur akibat tidak ada generasi penerus yang
akan mewarisinya. Perlunya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya yang
mana kebuayaan Indonesia adalah budaya-budaya local adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat,
dimana peran setiapmereka yang terusberusaha untuk mewarisi kekuatan budaya
lokal akan menjadi kekuatan budaya itu untuk tetap ada. Kebudayaan dapat
dilestarikan dalam dua bentuk yaitu :
a. Cultur
Experience
Merupaka pelestarian
budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman
cultural. Contohnya, dalam melestarikan kebudaya batik ini dilakukandengan cara
terjun langsung utuk belajar dan berlatih dalam menguasai pembuatan batik
terseut. Untuk itu kita sebagai generasi muda tanamkan dalam diri mulai dari
sekrang untuk melestarikan kebudaaan yang bangsa kita mailiki. Dengan demikian
dalam setiap tahunnya selalu diadakannya kegiatan membatik bersama, agar dapat
dijaga kelestarian budaya kita ini.
b. Cultur
Knowledge
Merupakan pelestarian
budaya yang dilakukan dengan cara membuat sesuatu pusat informasi mengenai
kebudayaan yang dapat difungsionalkan kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah
untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan
poteni kepariwisataan daerah. Dengan demikian para generasi muda dapat
mengetahui tentang kebudayaan sendiri.
Sedain dilestarikan
dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan kebudayaan dengan cara
mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal
ini setidaknya kita dapat mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan
oleh Negara – Negara lain. Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka
terkadadng tidak bangga terhadap produk atau kebudayaan sendiri. Kita lebih
bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya
kita sebagai orang timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab
itu kita sendiri yang tidak mau mempelajari dan melstarikannya. Akbatnya kita
baru bersuara ketika negarea lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka
curi secara diam-diam. Selain itu peran
pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting. Bagaimana
pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya pelestarian
kebudayaan daerah ditanah air. Pemerintah harus mengimplementasikan
keijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan nasional. Demikian
juga upaya-upaya melalui jalur formak pendidikan. Masyarakat harus memahami dan
mengetahui berbagai kebudayaan yang kita miliki.Pemerintah juga dapat lebih
memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal kebudayan daerah. Selain
hal-hal tersebut di atas, masih ada berbagai cara dalam melestariakan budaya,
salah satunya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya local.
b. Lebih
mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan
dan pelestarian.
c. Berusaha
menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan
solidaritas yang tinggi.
d. Selalu
mempertahankan budaya Indonesia agar
tidak punah.
e. Mengusahakan
agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.
Kebudayaan
lokal Indonesia adalah kebudayaan yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan
setiap kebudayaan mempunyai ciri khas masing-masing. Bangsa Indonesia juga
sangat mempunyai kebudayaan lokal yang sangat kaya dan beraneka ragam oleh
sebab itu sebagai penerus kita wajib menjaganya karena ketahanan kebudayaan
local berada pada generasi mudanya dan jangan sampai kita terbuai apalagi
terjerumus pada budaya asing dengan kepribadian bangsa Indonesia bahkan tidak
semua anak sedikit kebudayaa asing membaawa dampak negatif. Sebagai Negara kepulauan pasti sulit untuk
mempertahankan persatuan dan kesatuan antara masyarakat. Namun hal itu pasti
bisa terwujud jika kita peduli untuk menjaga, mempelajari, serta melestarikan
sehingga kebudayaan local yang sangat kaya di Indonesia ini tetap utuh dan tidak punah apalagi sampai
dibajak atau dicuri oleh Negara lain karena kebudayaan tersebut merupakan
identitas suatu bangsa dan Negara.
Banyak
cara yang bisa kita gunakan untuk melestarikan batik, salah satunya adalah kita
mengenakan batik pada hari-hari
tertentu. Pada umumnya kantor-kantor batik itu swasta pemerintah
menereapkan aturan kalau hari jumat wajib mengenakan Batik, ada juga ynag
menerapkan kalau hari kamis harus mengenakan batik. Kita harus mengenakan batik
pada saat bekerja, Batik juga efektif dikenakan saat menghadiri acara resepsi
pernikahan, acara ulang tahun hingga acara undangan makan malam dan sebagainya.
D.
KESIMPULAN
dan SARAN
1.
Kesimpulan
Indonesia merupakan Negara yang mempunyai banyak
sekali kebudayaan diantaeranya kebudayaan batik, dan kebudayaan tersebut
berbentuk kebudayaan lokal. Batik kental akan budaya Indonesia yang memiliki
keindahan dan motif yang beragam. Batik juga sudah dianggap sebagai barang yang
istimewa dikalangan masyarakat Indonesia. Budaya asing yang terus masuk tanpa
terbenung ke Indonesia dapat mengikis ataupun melunturkan budaya lokal yang
terdapat di Indonesia, sehingga upaya-upaya harus dilakukan dalam menanggulangi
permsaalahan tersebut sehingga budaya Indonesia tetap terlestarikan. Disamping
untuk menghidupkan industry batik secara
tidak langsung, kita ikut menjaga kebudayaan Indonesia batik sebagai warisan
kebudayaan ndonesia.
2.
Saran
Untuk
itu kita sebagai generasi muda tanamkan dalam diri mulai dari sekrang untuk
melestarikan kebudaaan yang bangsa kita mailiki. Dengan kegiatan-kegiatan kecil
dari mengenal dan mengetahui macam-macam ragam batik hingga sampai ketahap bisa
membuat ragam batik tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Nana,
A., Batik poman – Diminati Masyarakat Luar.
htt://www.indramayu.com.
Diakses pada hari Jumat 01 Januari 2016 jam 20.07 WIB.
Tn.,
Motif Batik Indramayu.
htt://butik-tulis.com/blog/.
Diakses pada hari Jumat 01 Januari 2016 jam 20.07 WIB.
Sudiyanto,
T., Batik Paoman Indramayu Sentuhan Tangan Indah Wanita Pesisir.
htt://tosupedia.com/blog/.
Diakses pada hari Jumat 01 Januari 2016 jam 21.08 WIB.
Tn.,
Batik Indonesia Batik Indramayu dan Penjelasannya.
htt://blogspot.com/blog/.
Diakes pada hari Jumat 01 Januari 2016 jam 21.08 WIB.
Tn.,
Mengenal Jenis Batik dan Motif Batik Daerah Jawa Barat.
htt://mastile.blogspot.co.id/2014/05/.
Diakses pada hari Jumat 01 Januari 2016 jam 23.39 WIB.
Tn.,
Pelestarian Batik Sebagai Warisan Budaya Nasional.
htt://mudaindonesia.com/artikel/.
Diakses pada hari Sabtu 2 Januari 2016 jam 20.04 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar