Jumat, 15 Januari 2016

PENELITIAN TENTANG PENGARUH PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN KAMPUS



PENELITIAN TENTANG PENGARUH PENGELOLAAN SAMPAH DI  LINGKUNGAN  KAMPUS

oleh : Eka Kuswanto

A.    Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Sampah adalah salah satu barang yang tidak terpakai yang mengandung bahan organik, maupun bahan plastik, kaca, dan logam, sampah kertas, dan sampah lainnya yang ada di lingkungan kampus.
Salah satu yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” bagi masyarakat maupun orang-orang pemerintahabahan. Di kalangan masyarakat maupun di dalam lingkungan kampus kita ini yang paling berbahaya adalah sampah organik. bagi mahasiswa dan pedagangnya masih memakai bungkus ataupun wadah untuk membungkus makanan itu masih memakai barang organik.
Manusia memang di anugrahi panca indra yang menghambatnya mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya, namun di dalam dunia yang semakin maju dan moderen ini banyak yang bermunculan berbagay bentuk ancaman yang tidak terditeksi oleh panca indra manusia atau kita, yaitu banyaknya berbagai jenis racun yang di buat oleh manusianya sendiri. Misalnya, ada orang maupun mahasiswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti di pinggiran irigasi-irigasi yang ada di kampus, di tempat parkiran, dan di linkungan tempat nongkrongnya. Mungkin juga masyarakat sekitar sama halnya seperti itu yang membuang sampah sembarangan, yang mengakibatkan menjadi tumpukan sampah yang mengandung dan mengeluarkan bau tang tidak enak. Hal itu sangat mengganggu aktivitas mahasiswa yang sedang belajar dan para pedagang yang ada di sekitarnya.
Sebagian besar dampak yang di akibatkannya memang berdampak penyakit yang di deritanya dalam jangka panjang, seperti menderita kanker, kerusakan pada saraf, gangguan produksi dan masih banyak yang lainnya.
Hal ini harus segera di cegah dan kesadaran mahasiswanya dan para pedagang yang ada di dalam kampus sekitarnya, dalam pengurangan pembuangan sampah sembarangan dan terjadinya penumpukan sampah di sekitar kampus kita ini. Dimana yang mengakibatkan bau yang tidak enak yang masuk dan mengganggu aktivitasnya menjadikan pemandangan yang ada di dalam lingkungan kampus kurang mengenakkan. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang mengalihkan kita terhadap racu dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan hidup kita ini dan penerus para adik-adik kita yang akan datang dan di masa yang akan datang.  Menanggulangi sampah sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari kita, di mana lingkungan hidup yang kita singgahi ini sangatlah berpengaruh bagi kesehatan kita dan kondisi sehari-hari kita.
Disisi lain, kami para penulis mempunyai motivasi untuk mengukur seberapa jauh keinginan warga kampus dalam mengelola dan membangun sikap kepedulian terhadap kampus kita ini.? Dalam penelitian ini di harapkan warga kampus agar lebih peduli menjaga kebersihan kampus kita ini dari pencemaran sampah. Kenyataannya sampah merugikan kehidupan di bumi dan memperdampak buruk seperti timbulnya wabah penyakit, banjir dimana-mana, udara semakin tercemar karena sampah yang semakin banyak dan semakin membusuk akan mengeluarkan gas yang tidak enak dan membahayakan bagi pernafasan, lingkungan terlihat kumuh, dan masih banyak yang lainnya. Di zaman sekarang ini, fenomena global warming sangatlah mewabah di seluruh belahan dunia, gejala alam yang merupakan proses  peningkatan suhu rata-rata di atas atmosfer, laut, dan daratan. Bumi ini mengharuskan setiap manusia mencintai lingkungan sekitarnya, karena bentuk mencintai manusia dan lingkungan di lakukan dengan berbagai hal sebagai contoh langkah pemerintahan yang mewajibkan warga negara untuk menanam pohon paling tidak satu pohon di setiap pekarangan rumah sendiri. Sebagai mahasiswanya sendiri sepatutnya mendukung atas kebersihan lingkungan kamp[usnya sendiridan ikut berpartisipasi dalam mewujudkan bahwa sampah adalah konsekuensi kehidupan yang sering menimbulkanmasalah dan jumlahnya akan semakin meningkat, seiring akan meningkatnyajumlah individu dan aktifitasnya. Oleh sebab itu, penulis terkait dengan konsep pengolahan sampah sebagai wujud pemahaman bahwa sampah di pandang sebagai sumber daya tentu saja hal ini terwujud jika individu merubah kebiasaan membuang sampah jadi mengelola sampah.
Dengan demikian, adakah upaya warga mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan rasa cinta terhadap linkungan kampus kita ini. Pertanyaan yang mendasari ketertarikan para penulis untuk melakukan penelitian ini dengan judul “pengaruh pengelolaan sampah di lingkungan kampus”.

A.    Rumusan Masalah
1.      Jelaskan beberapa metode tentang pengelolaan sampah
2.      Apa saja dampak negatif dan positif yang di rasakan mahasiswa-mahasiswa kita ini akibat dari pengelolaan sampah.?
3.      Apakah sikap metode pengelolaan sampah dapat meningkatkan sikap peduli warga mahasiswa kita ini terhadap kebersihan di linkungan kampusnya.?
4.      Apakah dari setaf kariawan dan Dosen kita ini bisa menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kampus.?
5.      Para warga pedagang apakah ikut serta menjaga kebersihan lingkungan kampus kita ini.?
6.      Dan apakah harus ada relawan khususnya mahasiswa yang sengaja membuat tmpat sampah di dalam kampus kita.?

B.     Tujuan Penelitian
Berikut tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang di bahas:
1)      Bagi mahasiswa-mahasiswa dan lingkungannya.
2)      Untuk memberikan rangsangan kepedulian terhadap linkungan kampus.
3)      Menambah pengetahuan pengalaman di dalam bidang seperti seni, keekonomian, dan masih banyak yang lainnya.
4)      Untuk membangun motivasi dalam hal mengelolah sampah yang di pandang hanya sebelah mata padahal bisa lebih di perhatikan lagi.
5)      Untuk membantu dalam diri sendiri dalam bidang menjaga kebersihan di kampus maupun di rumah kita sendiri.
6)      Untuk membantu dan mengarahkan mahasiswa dan mahasiswi dalam pengolahan dengan cara memberikan informasi mengenai pengelolaan sampah.
7)      Supaya pemandangan kampus kita ini enak di pandangnya.

C.  Batasan masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup dalam penelitian ini maka para penulis membatasi permasalahan tersebut pada:
a)      Melihat fakta bahwa ada banyak jumlah kampus yang ada di wilayah indramayu ini,dalam penelitian penulisan hanya warga mahasiswa kampuskita ini sebagai objek penelitian.
b)      Para penulis melaporkan objek penelitian yang merupakan warga mahasiswa yang banyak jumlahnya didalam universitas kita ini.
c)      Satu hal yang tidak mungkin bagi para penulis untuk meneliti semua jenis pengelolaan sampahyang hanya di lakukan warga mahasiswa kita ini sebagai bentuk rasa kepedulian mereka terhadap lingkungannya, maka dalam penelitian ini para penulis membatasinya dengan mengamati secara objektif kebiasaan membuang sampah warga mahasiswa kita ini dari segi pengelompokan sampah organik maupun non organik.
d)     Data penelitian yang di gunakan merupakan hasil penalitian para penulis dengan melakukan pengamatan secara objektifterhadap kebiasaan mahasiswa kita ini, dalam membuang sampah di lingkungan kampus dan angket yang di bagikan kepada objek penelitian.

D.    Landsan teori
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan pengangkutan, pemerosesan, daur ulang, ataupun pembuwangan dari material. Pengolahan sampah memiliki tujuan untuk mengurangi dampak negativ sampah terhendak kesehatan lingkungan, atau ke indahan memulihkan sumber daya alam dan mengubah sampah menjadi materiyal yang memiliki nilai ekonomis, dan tidak berbahaya. Pengolahan sampah memiliki manfaat untuk penghematan sumber daya alam, penghematan energi, penghematan lahan TPA, dan menjadikan lingkungan asri (nyaman). Metode dari pengolahan sampah tergantung dari tipe zat sampah tanah yang di gunakan untuk mengolah, dan ketersediaan pembakaran atau kremasi daur ulang pengomposan, meminimalisasi sampah. Metode pembangunan dapat di lakukan dengan penimbunan darat yaitu pembuwangan yang di loakukan di tanah yang sudah di tunggalkan, lubang pertambangan atau lubang-lubang yang dalam, berbeda dengan metode pembangunan yaitu metode pembaran atau kremasi, melibatkan pembakaran zat sampah yang berubah menjadi panas gas, uap, dan abu.

Ada dua jenis metode daur ulang yaitu mengambil bahan sampah untuk di proses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa di bakar untuk membangkitkan listrik dan mengumpulkan serta menggunakan kembali sampah yang telah di buang sampah yang bisa di daur ulang antara lain sampah kaleng minuman, kaleng baja, alumunium, botol kaca, botol HDPC dan PET, kertas kartom, kertas koran, kertas majalah, kardus, dan plastik. Selain metode daur ulang ada pula metode pengomposan yaqng bisa di gunakan pupk dan pembangkit listrik karena menggunakan gas methauna. Sampah yang kita buat sebagai upk seperti sampah sisa makanan antara lain kettas dan zat tanaman.metode minimalisasi sampah dapat kita lakukan dengan berbagai cara antar lain penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, dan menghindari penggunaan barang satukali pakai. Bukan  hany itu saja, kita juga dapay mendesain produk yang menggunakan bahan yang le bh sedikit untuk fungsi yang sama.

E.     Landsan teori
a.      Pengertian
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan pengangkutan, pemerosesan, daur ulang, ataupun pembuwangan dari material. Pengolahan sampah memiliki tujuan untuk mengurangi dampak negativ sampah terhendak kesehatan lingkungan, atau ke indahan memulihkan sumber daya alam dan mengubah sampah menjadi materiyal yang memiliki nilai ekonomis, dan tidak berbahaya. Pengolahan sampah memiliki manfaat untuk penghematan sumber daya alam, penghematan energi, penghematan lahan TPA, dan menjadikan lingkungan asri (nyaman). Metode dari pengolahan sampah tergantung dari tipe zat sampah tanah yang di gunakan untuk mengolah, dan ketersediaan pembakaran atau kremasi daur ulang pengomposan, meminimalisasi sampah. Metode pembangunan dapat di lakukan dengan penimbunan darat yaitu pembuangan yang di loakukan di tanah yang sudah di tunggalkan, lubang pertambangan atau lubang-lubang yang dalam, berbeda dengan metode pembangunan yaitu metode pembaran atau kremasi, melibatkan pembakaran zat sampah yang berubah menjadi panas gas, uap, dan abu.
Ada dua jenis metode daur ulang yaitu mengambil bahan sampah untuk di proses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa di bakar untuk membangkitkan listrik dan mengumpulkan serta menggunakan kembali sampah yang telah di buang sampah yang bisa di daur ulang antara lain sampah kaleng minuman, kaleng baja, alumunium, botol kaca, botol HDPC dan PET, kertas kartom, kertas koran, kertas majalah, kardus, dan plastik. Selain metode daur ulang ada pula metode pengomposan yang bisa di gunakan pupuk dan pembangkit listrik karena menggunakan gas methauna. Sampah yang kita buat sebagai pupuk seperti sampah sisa makanan antara lain ketas dan zat tanaman.metode minimalisasi sampah dapat kita lakukan dengan berbagai cara antar lain penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, dan menghindari penggunaan barang satukali pakai. Bukan  hanya itu saja, kita juga dapat mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama.
Sampsh adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia ataupunproses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. (Istilah unyuk manajemen, ecolink, 1996).
Berangkat dari pandangan tersebut, sehingga sampah dapat di rumuskan sebagai sisa makanan kehidupan sehari-hari warga kampus kita ini. Sampah-sampah yang dapat di kelola tersebut meliputi sampah yang di hasilkan dari:
1)      sampah yang di buang hasil sisa-sisa makanan warga kampus
2)      kegiatan komersial: para perdagangan, pasar, pertokoan, tempat hiburan, restoran, dll.
3)      fasilitas sosial: rumah ibadah, rumah sakit, asrama, rumah tahanan/penjara, puskesmas, dll.
4)      fasilitas umum: terminal, bandara, pelabuhan, taman, jalan, industri, halte umum, dll.
5)      hasil pembersihan aluran umum, seperti sungai, danau, pantai.

Ø  Sampah dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu:
1.     Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisia makanan, saturan, daun-daun kering, dan masih banyak yang lainnya. Sampah organik juga bisa di olah menjadi pupuk kompos.
2.     Sampah Non Organik
Sampah non organik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik pembungkus makanan, kertas plastik mainan, botol gelas mainan, kaleng, kayu, dan lain sebagainya.
Sampah non organik dapat di jadikan sampah komersil atau sampah yang laku di jual, karena untuk di jadikan produk-produk lainnya.
Kebanyakan orang membuang sampah sambarangan, daripada membuang sampah pada tempatnya yang tidak begitu jauh di sakitar kita. Mereka yang membuang sampah sambarangan seringkali yang lebih praktis atau sudah biasa. Padahal dengan membuang sampah sembarangan itu bisa mengganggu pemandangan sehari-hari kita.
Para penulis kelompok kami telah mengetehui alasan seperti itu, karena menanyakan langsung kepada mahasiswa=mahasiswa di kampus kita ini baik mahasiswa dari fakultas Bahasa Indonesia maupun dari fakultas lainnya.
F.     Dampak dari sampah
Melalui kegiatan perindustrian dan tekhnologi di harapkan kualitas kehidupan lebih di tingkatkan lagi. Namun seringkali peningkatan tekhnologi juga menyebabkan dampak negatifyang jumlahnya tidak sedikit di antaranya:
1)      Dampak bagi kesehatan kita
Lokasi pengolahan sampahyang kurang memadai, pembuangan sampah tidak terkontrol, merupakan tempat yang cocok bagi bagi organisme dan menarik beberapa binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.penyakit diare,kolera,dan tifus yang dapat menyebar dengan cepat karena virus  yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.penyakit demam berdarah ( haemorhagic fever ) dapat juga meningkatkan dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

Ø  Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan akan mati sehingga beberapa sepesies akan lenyap. Penguraian sampah yang di buang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair, organik, seperti metana. Selain berbau yang kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi yang dapat meledak.

2)      Dampak sosial dan ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan sekitar kampus maupun lingkungan rumah kita, akan kurang menyenangkan bagi kehidupan sehari-hari kita, akan menyebabkan pemandangan yang kurang enak di pandang dan akan mengeluarkan bau yang tidak sedap karena sampah yang berserakan di mana-mana terutama di lingkungan kampus kita. Akan tetapi di sisi lain sampah-sampah non organik seperti sampah botol pelastik, kaleng bekas, kardus bekas, dan sebagainya, dapat di olah kembali menjadisesuatu yang bernilai ekonomis. Hal itu jelas menguntungkan bagi orang-orang yang menggantukan hidupnya pada tumpukan sampah.

G.      Tehnik- tehnik dan data pengolahan sampah
Cara mengelolah sampah dengan baik dan tanpa ada masalah adalah sesuatu idaman setiap orang atau bahkan setiap kota di dunia. Dengan mengelolah dan di mengolah sampah dengan baik maka dapat mengurangi resiko timbulnya berbagai jenis penyakit yang di timbulkan dari sampah yang tidak di kelolah dengan sepenuh hati.
Cara mengolah atau mengelolah sampah adalah:
1.     Sampah menjadi kompos
Sampah biologis, basah, atau organik dapat di jadikan kompos dengan cara menimbun sampah tersebut di dalam tanah untuk jangka waktu yang lama hingga membusuk.


2.     Pangan dan makanan untuk ternak
Sampah yang berupa buah-buahan dan sayur-sayuranyang belum rusak sepenuhnya itu bisa dapat di jadikan makanan ternak atai binatang lain yang di kembang biakan. Biasanya sampah sayur dan buah-buahan, yang banyak di jumpai di pasar-pasar teradisianal yang berserakan di mana-mana.
3.     Sanitary landfill
Sanitary landfill ini mirip dengan Metode Landfill namun sampah tersebut ditutup dan di timbun dalam tanah. Cara ini biasanya menggunakan dengan cara alat berat, ada juga yang menggunakan dengan cangkul saja bagi sampah-sampah perumahan atau sekolahan, melainkan di bakar.
4.     Landfill
Jenis ini adealah yang paling mudah, karena hanya membuang dan menumpuk sampah di tanah yang berlubang atau tanah yang paling rendah, pada area yang terbuka. Metode ini sangat membantu estetika lingkungan menjadi baik.
5.     Pulverisation
Pulverisation adalah metode pembuangan sampah langsung ke laut lepas setelah menjadi potongan-potongan kecil.
6.     Incineration (incinerator)
Metode incineration adalah pembakaran sampah baik dengan cara sederhana maupun dengan cara modern yang secaca masal. Tekhnologi, memungkinkan hasil energi pembakaran di ubah menjadi energi listrik.
H.      usaha pengendaliannya
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu di lakukan alternatif pengolahan yang benar. Tekhnologi landfill yang di harapkan dapat menyelesaikan masalah lingkungan akibat sampah, justru memberikan permasalahan lingkungan yang baru. Mengalami kerusakan tanah, air dari tanah, dan air dari permukaan sekitar akibat air lindi, sudah mencapai tahap yang membahayakan kesehatan masyarakat, khususnya dari segi sanitasi lingkungan.
Gambaran yang paling mendasar  dari penerapan teknologi lahan urug saniter (sanitary landefiil) adalah kebutuhan lahan dalam jumblah yang cukup luas untuk tiap satuan volume sampah yang akan diolah. Teknologi ini memang direncanakan untuk suatu kota yang memiliki lahan dalam jumlah yang luas dan murah. Pada kenyataannya, lahan yang ada di berbagai kota besar khususnya di indonesiah dapat di katakan sangat terbatas dan dengan di iringi harga yang cukup tinggi. Dalam hal ini, penerapan lahan urug saniter sangatlah tidak sesuai. Berasarkan pertimbangan di atas, dapat diperkirakan bahwa teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah di atas adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan.
Tekhnologi insinerasi membutuhkan luas lahan yang lebih hemat, dan di sertai reduk si volumeyang tersisa (flly ash dan bottom ash) di bandingkan dengan folumesampah semula.
Belajar dari kegagalan program sampah di atas maka paradigma penanganan sampah sebagai produk yang tidak lagi bermanfaat dan cenderung untuk di buang begitu sajadan harus di ubah lgi di dalam perindustrian. Produk bersih (clean production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang iadusri yang bertujuan mencari cara-cara pengurangan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman di dalam siklus ekologis.

I.         pengajuan Hipnotis
Sampah, tergolong bentuk yang merugikan atau menguntungkan.? Menurut kami, sampah bisa menjadi suatu hal yang menguntungkan atau bahkan bisa juga merugikan, karena jika kita dapat mengetahui cara pengolahan sampah yang baik dan yang benar. Tetapi sampah dapat merugikan apabila kita tidak tahu cara mengolahnya menjadi barang yang nilainya sangat ekonomis.

J.      Metodologi Penelitian
A.    Waktu Dan Tempat Penelitian
a.       Hari                             : kamis, jumat dan sabtu
b.      Tanggal                       : 14-16, Desember 2015
c.       Tempat penelitian        : kampus UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU

B.     Metode
a.       Studi pustaka : metode pengumpulan data dengan artikel atau buku sebagai acuan untuk membuat penelitian ini.
b.      Wawncara : kegiatan diskusi antara  peneliti dengan para narasumber mahasiswa yang ada di kampus rkita ini.
c.       Kami wawan cara dengan pemulung sampah bekas minuman yang berbrntuk botol maupun glas plastik, dan mahasiswa yang membuang sampah sembarangan  untuk mendapatkan informasi mengenai “mahasiswa yang membuang sampah sembarangan dan para pemuling mengapa dan untuk apa mengambil sampah bekas botol dan gelas minuman itu”.
d.      Obserpasi  : yaitu metode pengumpulan data yang di lakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian langsung ataun di kampus unwir ini. Kami melakukan obserpasi di kalangan masyarakat mahasiswa kampus unwir ini, untuk meninjau langsung objek dari laporan penelitian kami ini.

C.    Rancangan Penelitian
a.       Mewawancarai mahasiswa, pedagang yang ada di sekitar kampus kita ini dan para pemulung sampah yang ada di kampus kita ini walawpun sesaat.
b.      Mendatangi kampus unwir dan mencari-cari mahasiswa yang membuang sampah sembarangan.
c.       Mendatangi kepada setap kariawan untuk menanyakan bahwa kampus kita ini terjadi kekurangan tempat sampah atau tidak.

D.    Populasi Dan Sampel
Dalam penelitian ini kami mengambil data ini dari populasi dari para pemulung, para pedagang sekitar dan para mahasiswa yang ada di kampus unwir ini. Dan kami mulai sebagian mewawancarai sebagian dari dari mereka segagai sampel untuk memperoleh informasi.

E.     Instrumen Penelitian
Instrumen yang kami gunakan adalah alat tulis, Handpon untuk meangkap dan merekam informasi sampah baik dari mahasiswa maupun dari para pemulung dan pedagang, dengan alat ini kami memperoleh data yang valid dari narasumber yang di tuju.
Selajutnya kami membuat laporan ini dengan cara di ketik dan di prin (cetak).

F.      Pengumpulan data
Tekhnik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
a.       Obserfasi, yaitu metode pengumpulan data yang di lakukan dengan cara pengamatan langsung pada objek penelitian, maka dari itu kami terjun dan membagi kelompok untuk terjun langsung mencari informasi mengenai sampah di kalangan kampus unwir ini.
b.      Wawancara adalah kegiatan diskusi anatara peneliti dengan para narasumber. Maka dari itu kami mewawancarai para pemulung untuk mendapatkan informasi mengenai sampah.
c.       Studi Pustaka adalah metode pengumpulan data dengan artikel atau buku sebagai narasumbernya. Maka dari itu kami mencari artikel-artikel di internet yang berhubungan dengan laporan penelitian ini.

G.    Analisis Data
        Analisis data yang digunakan dalam penelitian “Sampah Merugikan atau Menguntukan?” melalui analisis kualitatif dan deskriptif. Analisis kualitatif adalah analisis yang menguntungkan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Latar alamiah yang dimaksud adalah hasil yang dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena dengan cara wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen. Data yang diperoleh dari wawancara dan pengamatan dapat dikumpulkan menjadi satu dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

K.      Abstrak
A.    Hasil pembahasan dan penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yaiytu untuk mengetahui apakah sampah menguntungkan atau merugikan, maka kami mengumpulkan data dengan observasi, studi pustaka, dan wawancara terhadap narasumber yang terpilih terkait yaitu para pemulung.
            Berdasarkan hasil penelitian kami dapat diketahui bahwa ternyata selama ini sampah di tempat pembuangan akhir itu tidak hanya ditumpuk begitu saja tapi ada sebagian masyarakat telah berusaha mengolah samapah menjadi lebih berguna dengan menggunakan tehknologi yang disebut sistem landfill, dan dari penelitian ini kami mengetahui bahwa sampah memiliki dampak positif juga negatif.
            Dari hasil wawancara kami diketahui bahwa warga yang tinggal disekitar TPA sudah terbiasa dengan kondisi gunangan sampah sehingga mereka tidak menyadari bahaya sampah tersebut bagi kesehatan mereka. Dampak positifnya yaitu warga sekitar TPA termasuk para pemulung menjadikan sampah sebagai mata pencaharian mereka untuk dijual kepada para pengepul. Dari hasil penelitian kami berkaitan dengan rumusan masalah yaitu sampah merugian apabila tidak diolah sebagaimana mestinya dan banyak orang yang menyepelekannya. Sedangka sampah menguntukan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi apabila diolah dengan baik dan benar.   




Kesimpulan dan Saran

a.      Kesimpulan

       Kesimpulan dari makalah ini adalah, pengolahan sampah dengan pengolahan yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara masnyarakat dengan lingkungan sekitar. Sampah baik organik dan anorganik harus mamapu diolah, dikelolah dan dimanfaatkan dengan baik.

        Tetapi, jika sampah hanya dibiarkan menumpuk hingga menggunung maka akan merugikan warga atau orang-orang itu sendiri, terutama mereka yang tinggal didekat tumpukan sampah tersebut. Tanpa mereka sadari perlahan-perlahan hal itu mengganggu kesehatan mereka.

b.      Saran
1.      Sebaiknya baik semua pihak masyarakat saling mendukung dengan cara menjalankan perannya masing-masing sehingga undang-undang tentang bagaimana kedsiplinan dalam membuang samapah berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.

2.      Pemerintah harus tegas dalam memberikan sanksi terhadap masyarakat yang tidak mematuhi peraturan membuang sampah sembarangan.


3.      Sebaiknya pemerintah menambah jumlah personil kebersihan (cleaning service), dan juga menyediakan fasilitas seperti tempat sampah yang memadai di berbagai tempat untuk memudahkan masyarakat membuang sampah pada tempat.a sehingga pada ahkirnya akan menunjang ketertiban masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar