PENELITIAN TENTANG PENGARUH PENGELOLAAN SAMPAH
DI LINGKUNGAN KAMPUS
oleh : Eka Kuswanto
A.
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Sampah
adalah salah satu barang yang tidak terpakai yang mengandung bahan organik,
maupun bahan plastik, kaca, dan logam, sampah kertas, dan sampah lainnya yang
ada di lingkungan kampus.
Salah
satu yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih
tetap menjadi “PR” bagi masyarakat maupun orang-orang pemerintahabahan. Di
kalangan masyarakat maupun di dalam lingkungan kampus kita ini yang paling berbahaya
adalah sampah organik. bagi mahasiswa dan pedagangnya masih memakai bungkus
ataupun wadah untuk membungkus makanan itu masih memakai barang organik.
Manusia
memang di anugrahi panca indra yang menghambatnya mendeteksi berbagai hal yang
mengancam hidupnya, namun di dalam dunia yang semakin maju dan moderen ini
banyak yang bermunculan berbagay bentuk ancaman yang tidak terditeksi oleh
panca indra manusia atau kita, yaitu banyaknya berbagai jenis racun yang di
buat oleh manusianya sendiri. Misalnya, ada orang maupun mahasiswa yang
membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti di pinggiran irigasi-irigasi yang
ada di kampus, di tempat parkiran, dan di linkungan tempat nongkrongnya.
Mungkin juga masyarakat sekitar sama halnya seperti itu yang membuang sampah
sembarangan, yang mengakibatkan menjadi tumpukan sampah yang mengandung dan
mengeluarkan bau tang tidak enak. Hal itu sangat mengganggu aktivitas mahasiswa
yang sedang belajar dan para pedagang yang ada di sekitarnya.
Sebagian
besar dampak yang di akibatkannya memang berdampak penyakit yang di deritanya
dalam jangka panjang, seperti menderita kanker, kerusakan pada saraf, gangguan
produksi dan masih banyak yang lainnya.
Hal
ini harus segera di cegah dan kesadaran mahasiswanya dan para pedagang yang ada
di dalam kampus sekitarnya, dalam pengurangan pembuangan sampah sembarangan dan
terjadinya penumpukan sampah di sekitar kampus kita ini. Dimana yang
mengakibatkan bau yang tidak enak yang masuk dan mengganggu aktivitasnya
menjadikan pemandangan yang ada di dalam lingkungan kampus kurang mengenakkan.
Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang
mengalihkan kita terhadap racu dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan
hidup kita ini dan penerus para adik-adik kita yang akan datang dan di masa
yang akan datang. Menanggulangi sampah
sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari kita, di mana lingkungan hidup
yang kita singgahi ini sangatlah berpengaruh bagi kesehatan kita dan kondisi
sehari-hari kita.
Disisi
lain, kami para penulis mempunyai motivasi untuk mengukur seberapa jauh
keinginan warga kampus dalam mengelola dan membangun sikap kepedulian terhadap
kampus kita ini.? Dalam penelitian ini di harapkan warga kampus agar lebih
peduli menjaga kebersihan kampus kita ini dari pencemaran sampah. Kenyataannya
sampah merugikan kehidupan di bumi dan memperdampak buruk seperti timbulnya
wabah penyakit, banjir dimana-mana, udara semakin tercemar karena sampah yang
semakin banyak dan semakin membusuk akan mengeluarkan gas yang tidak enak dan
membahayakan bagi pernafasan, lingkungan terlihat kumuh, dan masih banyak yang
lainnya. Di zaman sekarang ini, fenomena global warming sangatlah mewabah di
seluruh belahan dunia, gejala alam yang merupakan proses peningkatan suhu rata-rata di atas atmosfer,
laut, dan daratan. Bumi ini mengharuskan setiap manusia mencintai lingkungan
sekitarnya, karena bentuk mencintai manusia dan lingkungan di lakukan dengan
berbagai hal sebagai contoh langkah pemerintahan yang mewajibkan warga negara
untuk menanam pohon paling tidak satu pohon di setiap pekarangan rumah sendiri.
Sebagai mahasiswanya sendiri sepatutnya mendukung atas kebersihan lingkungan
kamp[usnya sendiridan ikut berpartisipasi dalam mewujudkan bahwa sampah adalah
konsekuensi kehidupan yang sering menimbulkanmasalah dan jumlahnya akan semakin
meningkat, seiring akan meningkatnyajumlah individu dan aktifitasnya. Oleh
sebab itu, penulis terkait dengan konsep pengolahan sampah sebagai wujud
pemahaman bahwa sampah di pandang sebagai sumber daya tentu saja hal ini
terwujud jika individu merubah kebiasaan membuang sampah jadi mengelola sampah.
Dengan
demikian, adakah upaya warga mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam
mewujudkan rasa cinta terhadap linkungan kampus kita ini. Pertanyaan yang
mendasari ketertarikan para penulis untuk melakukan penelitian ini dengan judul
“pengaruh pengelolaan sampah di lingkungan kampus”.
A.
Rumusan
Masalah
1. Jelaskan
beberapa metode tentang pengelolaan sampah
2. Apa
saja dampak negatif dan positif yang di rasakan mahasiswa-mahasiswa kita ini
akibat dari pengelolaan sampah.?
3. Apakah
sikap metode pengelolaan sampah dapat meningkatkan sikap peduli warga mahasiswa
kita ini terhadap kebersihan di linkungan kampusnya.?
4. Apakah
dari setaf kariawan dan Dosen kita ini bisa menjaga kebersihan lingkungan di
sekitar kampus.?
5. Para
warga pedagang apakah ikut serta menjaga kebersihan lingkungan kampus kita
ini.?
6. Dan
apakah harus ada relawan khususnya mahasiswa yang sengaja membuat tmpat sampah
di dalam kampus kita.?
B.
Tujuan
Penelitian
Berikut tujuan
penelitian berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang di bahas:
1) Bagi
mahasiswa-mahasiswa dan lingkungannya.
2) Untuk
memberikan rangsangan kepedulian terhadap linkungan kampus.
3) Menambah
pengetahuan pengalaman di dalam bidang seperti seni, keekonomian, dan masih
banyak yang lainnya.
4) Untuk
membangun motivasi dalam hal mengelolah sampah yang di pandang hanya sebelah
mata padahal bisa lebih di perhatikan lagi.
5) Untuk
membantu dalam diri sendiri dalam bidang menjaga kebersihan di kampus maupun di
rumah kita sendiri.
6) Untuk
membantu dan mengarahkan mahasiswa dan mahasiswi dalam pengolahan dengan cara
memberikan informasi mengenai pengelolaan sampah.
7) Supaya
pemandangan kampus kita ini enak di pandangnya.
C.
Batasan
masalah
Mengingat begitu
luasnya ruang lingkup dalam penelitian ini maka para penulis membatasi
permasalahan tersebut pada:
a) Melihat
fakta bahwa ada banyak jumlah kampus yang ada di wilayah indramayu ini,dalam
penelitian penulisan hanya warga mahasiswa kampuskita ini sebagai objek
penelitian.
b) Para
penulis melaporkan objek penelitian yang merupakan warga mahasiswa yang banyak
jumlahnya didalam universitas kita ini.
c) Satu
hal yang tidak mungkin bagi para penulis untuk meneliti semua jenis pengelolaan
sampahyang hanya di lakukan warga mahasiswa kita ini sebagai bentuk rasa
kepedulian mereka terhadap lingkungannya, maka dalam penelitian ini para
penulis membatasinya dengan mengamati secara objektif kebiasaan membuang sampah
warga mahasiswa kita ini dari segi pengelompokan sampah organik maupun non
organik.
d) Data
penelitian yang di gunakan merupakan hasil penalitian para penulis dengan
melakukan pengamatan secara objektifterhadap kebiasaan mahasiswa kita ini,
dalam membuang sampah di lingkungan kampus dan angket yang di bagikan kepada
objek penelitian.
D.
Landsan
teori
Pengelolaan sampah
adalah pengumpulan pengangkutan, pemerosesan, daur ulang, ataupun pembuwangan
dari material. Pengolahan sampah memiliki tujuan untuk mengurangi dampak
negativ sampah terhendak kesehatan lingkungan, atau ke indahan memulihkan
sumber daya alam dan mengubah sampah menjadi materiyal yang memiliki nilai ekonomis,
dan tidak berbahaya. Pengolahan sampah memiliki manfaat untuk penghematan
sumber daya alam, penghematan energi, penghematan lahan TPA, dan menjadikan
lingkungan asri (nyaman). Metode dari pengolahan sampah tergantung dari tipe
zat sampah tanah yang di gunakan untuk mengolah, dan ketersediaan pembakaran
atau kremasi daur ulang pengomposan, meminimalisasi sampah. Metode pembangunan
dapat di lakukan dengan penimbunan darat yaitu pembuwangan yang di loakukan di
tanah yang sudah di tunggalkan, lubang pertambangan atau lubang-lubang yang
dalam, berbeda dengan metode pembangunan yaitu metode pembaran atau kremasi,
melibatkan pembakaran zat sampah yang berubah menjadi panas gas, uap, dan abu.
Ada dua jenis metode
daur ulang yaitu mengambil bahan sampah untuk di proses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa di bakar untuk membangkitkan listrik dan
mengumpulkan serta menggunakan kembali sampah yang telah di buang sampah yang
bisa di daur ulang antara lain sampah kaleng minuman, kaleng baja, alumunium,
botol kaca, botol HDPC dan PET, kertas kartom, kertas koran, kertas majalah,
kardus, dan plastik. Selain metode daur ulang ada pula metode pengomposan yaqng
bisa di gunakan pupk dan pembangkit listrik karena menggunakan gas methauna.
Sampah yang kita buat sebagai upk seperti sampah sisa makanan antara lain
kettas dan zat tanaman.metode minimalisasi sampah dapat kita lakukan dengan
berbagai cara antar lain penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, dan menghindari penggunaan barang satukali pakai. Bukan hany itu saja, kita juga dapay mendesain
produk yang menggunakan bahan yang le bh sedikit untuk fungsi yang sama.
E.
Landsan
teori
a.
Pengertian
Pengelolaan
sampah adalah pengumpulan pengangkutan, pemerosesan, daur ulang, ataupun
pembuwangan dari material. Pengolahan sampah memiliki tujuan untuk mengurangi
dampak negativ sampah terhendak kesehatan lingkungan, atau ke indahan
memulihkan sumber daya alam dan mengubah sampah menjadi materiyal yang memiliki
nilai ekonomis, dan tidak berbahaya. Pengolahan sampah memiliki manfaat untuk
penghematan sumber daya alam, penghematan energi, penghematan lahan TPA, dan
menjadikan lingkungan asri (nyaman). Metode dari pengolahan sampah tergantung
dari tipe zat sampah tanah yang di gunakan untuk mengolah, dan ketersediaan
pembakaran atau kremasi daur ulang pengomposan, meminimalisasi sampah. Metode
pembangunan dapat di lakukan dengan penimbunan darat yaitu pembuangan yang di
loakukan di tanah yang sudah di tunggalkan, lubang pertambangan atau
lubang-lubang yang dalam, berbeda dengan metode pembangunan yaitu metode
pembaran atau kremasi, melibatkan pembakaran zat sampah yang berubah menjadi
panas gas, uap, dan abu.
Ada
dua jenis metode daur ulang yaitu mengambil bahan sampah untuk di proses lagi
atau mengambil kalori dari bahan yang bisa di bakar untuk membangkitkan listrik
dan mengumpulkan serta menggunakan kembali sampah yang telah di buang sampah
yang bisa di daur ulang antara lain sampah kaleng minuman, kaleng baja,
alumunium, botol kaca, botol HDPC dan PET, kertas kartom, kertas koran, kertas
majalah, kardus, dan plastik. Selain metode daur ulang ada pula metode
pengomposan yang bisa di gunakan pupuk dan pembangkit listrik karena
menggunakan gas methauna. Sampah yang kita buat sebagai pupuk seperti sampah
sisa makanan antara lain ketas dan zat tanaman.metode minimalisasi sampah dapat
kita lakukan dengan berbagai cara antar lain penggunaan kembali barang bekas
pakai, memperbaiki barang yang rusak, dan menghindari penggunaan barang
satukali pakai. Bukan hanya itu saja,
kita juga dapat mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit
untuk fungsi yang sama.
Sampsh
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia
ataupunproses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. (Istilah unyuk
manajemen, ecolink, 1996).
Berangkat
dari pandangan tersebut, sehingga sampah dapat di rumuskan sebagai sisa makanan
kehidupan sehari-hari warga kampus kita ini. Sampah-sampah yang dapat di kelola
tersebut meliputi sampah yang di hasilkan dari:
1) sampah
yang di buang hasil sisa-sisa makanan warga kampus
2) kegiatan
komersial: para perdagangan, pasar, pertokoan, tempat hiburan, restoran, dll.
3) fasilitas
sosial: rumah ibadah, rumah sakit, asrama, rumah tahanan/penjara, puskesmas,
dll.
4) fasilitas
umum: terminal, bandara, pelabuhan, taman, jalan, industri, halte umum, dll.
5) hasil
pembersihan aluran umum, seperti sungai, danau, pantai.
Ø Sampah
dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Sampah
Organik
Sampah organik adalah
sampah yang mudah membusuk seperti sisia makanan, saturan, daun-daun kering,
dan masih banyak yang lainnya. Sampah organik juga bisa di olah menjadi pupuk
kompos.
2. Sampah
Non Organik
Sampah non organik
yaitu sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik pembungkus makanan,
kertas plastik mainan, botol gelas mainan, kaleng, kayu, dan lain sebagainya.
Sampah
non organik dapat di jadikan sampah komersil atau sampah yang laku di jual,
karena untuk di jadikan produk-produk lainnya.
Kebanyakan
orang membuang sampah sambarangan, daripada membuang sampah pada tempatnya yang
tidak begitu jauh di sakitar kita. Mereka yang membuang sampah sambarangan
seringkali yang lebih praktis atau sudah biasa. Padahal dengan membuang sampah
sembarangan itu bisa mengganggu pemandangan sehari-hari kita.
Para
penulis kelompok kami telah mengetehui alasan seperti itu, karena menanyakan
langsung kepada mahasiswa=mahasiswa di kampus kita ini baik mahasiswa dari
fakultas Bahasa Indonesia maupun dari fakultas lainnya.
F.
Dampak
dari sampah
Melalui
kegiatan perindustrian dan tekhnologi di harapkan kualitas kehidupan lebih di
tingkatkan lagi. Namun seringkali peningkatan tekhnologi juga menyebabkan
dampak negatifyang jumlahnya tidak sedikit di antaranya:
1) Dampak
bagi kesehatan kita
Lokasi pengolahan
sampahyang kurang memadai, pembuangan sampah tidak terkontrol, merupakan tempat
yang cocok bagi bagi organisme dan menarik beberapa binatang seperti lalat dan
anjing yang dapat menimbulkan penyakit.penyakit diare,kolera,dan tifus yang
dapat menyebar dengan cepat karena virus
yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur
air minum.penyakit demam berdarah ( haemorhagic fever ) dapat juga meningkatkan
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Ø Dampak
terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah
yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme
termasuk ikan akan mati sehingga beberapa sepesies akan lenyap. Penguraian
sampah yang di buang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair,
organik, seperti metana. Selain berbau yang kurang sedap, gas ini dalam
konsentrasi tinggi yang dapat meledak.
2) Dampak
sosial dan ekonomi
Pengelolaan sampah yang
kurang baik akan membentuk lingkungan sekitar kampus maupun lingkungan rumah
kita, akan kurang menyenangkan bagi kehidupan sehari-hari kita, akan
menyebabkan pemandangan yang kurang enak di pandang dan akan mengeluarkan bau
yang tidak sedap karena sampah yang berserakan di mana-mana terutama di
lingkungan kampus kita. Akan tetapi di sisi lain sampah-sampah non organik
seperti sampah botol pelastik, kaleng bekas, kardus bekas, dan sebagainya,
dapat di olah kembali menjadisesuatu yang bernilai ekonomis. Hal itu jelas
menguntungkan bagi orang-orang yang menggantukan hidupnya pada tumpukan sampah.
G.
Tehnik-
tehnik dan data pengolahan sampah
Cara
mengelolah sampah dengan baik dan tanpa ada masalah adalah sesuatu idaman
setiap orang atau bahkan setiap kota di dunia. Dengan mengelolah dan di
mengolah sampah dengan baik maka dapat mengurangi resiko timbulnya berbagai
jenis penyakit yang di timbulkan dari sampah yang tidak di kelolah dengan
sepenuh hati.
Cara
mengolah atau mengelolah sampah adalah:
1. Sampah
menjadi kompos
Sampah biologis, basah, atau organik
dapat di jadikan kompos dengan cara menimbun sampah tersebut di dalam tanah
untuk jangka waktu yang lama hingga membusuk.
2. Pangan
dan makanan untuk ternak
Sampah yang berupa buah-buahan dan
sayur-sayuranyang belum rusak sepenuhnya itu bisa dapat di jadikan makanan
ternak atai binatang lain yang di kembang biakan. Biasanya sampah sayur dan
buah-buahan, yang banyak di jumpai di pasar-pasar teradisianal yang berserakan
di mana-mana.
3. Sanitary
landfill
Sanitary landfill ini mirip dengan Metode Landfill namun sampah tersebut
ditutup dan di timbun dalam tanah. Cara ini biasanya menggunakan dengan cara
alat berat, ada juga yang menggunakan dengan cangkul saja bagi sampah-sampah
perumahan atau sekolahan, melainkan di bakar.
4. Landfill
Jenis ini adealah yang paling mudah,
karena hanya membuang dan menumpuk sampah di tanah yang berlubang atau tanah
yang paling rendah, pada area yang terbuka. Metode ini sangat membantu estetika
lingkungan menjadi baik.
5. Pulverisation
Pulverisation adalah metode pembuangan
sampah langsung ke laut lepas setelah menjadi potongan-potongan kecil.
6. Incineration
(incinerator)
Metode
incineration adalah pembakaran sampah baik dengan cara sederhana maupun dengan
cara modern yang secaca masal. Tekhnologi, memungkinkan hasil energi pembakaran
di ubah menjadi energi listrik.
H.
usaha
pengendaliannya
Untuk menangani
permasalahan sampah secara menyeluruh perlu di lakukan alternatif pengolahan
yang benar. Tekhnologi landfill yang di harapkan dapat menyelesaikan masalah
lingkungan akibat sampah, justru memberikan permasalahan lingkungan yang baru.
Mengalami kerusakan tanah, air dari tanah, dan air dari permukaan sekitar
akibat air lindi, sudah mencapai tahap yang membahayakan kesehatan masyarakat,
khususnya dari segi sanitasi lingkungan.
Gambaran yang paling
mendasar dari penerapan teknologi lahan
urug saniter (sanitary landefiil) adalah kebutuhan lahan dalam jumblah yang
cukup luas untuk tiap satuan volume sampah yang akan diolah. Teknologi ini
memang direncanakan untuk suatu kota yang memiliki lahan dalam jumlah yang luas
dan murah. Pada kenyataannya, lahan yang ada di berbagai kota besar khususnya
di indonesiah dapat di katakan sangat terbatas dan dengan di iringi harga yang
cukup tinggi. Dalam hal ini, penerapan lahan urug saniter sangatlah tidak
sesuai. Berasarkan pertimbangan di atas, dapat diperkirakan bahwa teknologi
yang paling tepat untuk pemecahan masalah di atas adalah teknologi pemusnahan
sampah yang hemat dalam penggunaan lahan.
Tekhnologi insinerasi
membutuhkan luas lahan yang lebih hemat, dan di sertai reduk si volumeyang
tersisa (flly ash dan bottom ash) di bandingkan dengan folumesampah semula.
Belajar dari kegagalan
program sampah di atas maka paradigma penanganan sampah sebagai produk yang
tidak lagi bermanfaat dan cenderung untuk di buang begitu sajadan harus di ubah
lgi di dalam perindustrian. Produk bersih (clean production) merupakan salah
satu pendekatan untuk merancang ulang iadusri yang bertujuan mencari cara-cara
pengurangan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman di dalam siklus
ekologis.
I.
pengajuan
Hipnotis
Sampah,
tergolong bentuk yang merugikan atau menguntungkan.? Menurut kami, sampah bisa
menjadi suatu hal yang menguntungkan atau bahkan bisa juga merugikan, karena
jika kita dapat mengetahui cara pengolahan sampah yang baik dan yang benar.
Tetapi sampah dapat merugikan apabila kita tidak tahu cara mengolahnya menjadi
barang yang nilainya sangat ekonomis.
J.
Metodologi
Penelitian
A.
Waktu
Dan Tempat Penelitian
a. Hari : kamis, jumat dan
sabtu
b. Tanggal : 14-16, Desember 2015
c. Tempat
penelitian : kampus UNIVERSITAS
WIRALODRA INDRAMAYU
B.
Metode
a. Studi
pustaka : metode pengumpulan data dengan artikel atau buku sebagai acuan untuk
membuat penelitian ini.
b. Wawncara
: kegiatan diskusi antara peneliti
dengan para narasumber mahasiswa yang ada di kampus rkita ini.
c. Kami
wawan cara dengan pemulung sampah bekas minuman yang berbrntuk botol maupun
glas plastik, dan mahasiswa yang membuang sampah sembarangan untuk mendapatkan informasi mengenai
“mahasiswa yang membuang sampah sembarangan dan para pemuling mengapa dan untuk
apa mengambil sampah bekas botol dan gelas minuman itu”.
d. Obserpasi : yaitu metode pengumpulan data yang di
lakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian
langsung ataun di kampus unwir ini. Kami melakukan obserpasi di kalangan
masyarakat mahasiswa kampus unwir ini, untuk meninjau langsung objek dari
laporan penelitian kami ini.
C.
Rancangan
Penelitian
a. Mewawancarai
mahasiswa, pedagang yang ada di sekitar kampus kita ini dan para pemulung
sampah yang ada di kampus kita ini walawpun sesaat.
b. Mendatangi
kampus unwir dan mencari-cari mahasiswa yang membuang sampah sembarangan.
c. Mendatangi
kepada setap kariawan untuk menanyakan bahwa kampus kita ini terjadi kekurangan
tempat sampah atau tidak.
D.
Populasi
Dan Sampel
Dalam penelitian ini
kami mengambil data ini dari populasi dari para pemulung, para pedagang sekitar
dan para mahasiswa yang ada di kampus unwir ini. Dan kami mulai sebagian
mewawancarai sebagian dari dari mereka segagai sampel untuk memperoleh
informasi.
E.
Instrumen
Penelitian
Instrumen yang kami
gunakan adalah alat tulis, Handpon untuk meangkap dan merekam informasi sampah
baik dari mahasiswa maupun dari para pemulung dan pedagang, dengan alat ini
kami memperoleh data yang valid dari narasumber yang di tuju.
Selajutnya kami membuat
laporan ini dengan cara di ketik dan di prin (cetak).
F.
Pengumpulan
data
Tekhnik pengumpulan
data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Obserfasi,
yaitu metode pengumpulan data yang di lakukan dengan cara pengamatan langsung
pada objek penelitian, maka dari itu kami terjun dan membagi kelompok untuk
terjun langsung mencari informasi mengenai sampah di kalangan kampus unwir ini.
b. Wawancara
adalah kegiatan diskusi anatara peneliti dengan para narasumber. Maka dari itu
kami mewawancarai para pemulung untuk mendapatkan informasi mengenai sampah.
c. Studi
Pustaka adalah metode pengumpulan data dengan artikel atau buku sebagai
narasumbernya. Maka dari itu kami mencari artikel-artikel di internet yang
berhubungan dengan laporan penelitian ini.
G.
Analisis
Data
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian “Sampah Merugikan atau Menguntukan?” melalui analisis kualitatif dan
deskriptif. Analisis kualitatif adalah analisis yang menguntungkan latar
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Latar alamiah yang dimaksud adalah
hasil yang dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena dengan cara wawancara,
pengamatan, dan pemanfaatan dokumen. Data yang diperoleh dari wawancara dan
pengamatan dapat dikumpulkan menjadi satu dengan menggunakan analisis
deskriptif. Analisis deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka.
K.
Abstrak
A. Hasil
pembahasan dan penelitian
Sesuai
dengan tujuan penelitian yaiytu untuk mengetahui apakah sampah menguntungkan
atau merugikan, maka kami mengumpulkan data dengan observasi, studi pustaka,
dan wawancara terhadap narasumber yang terpilih terkait yaitu para pemulung.
Berdasarkan
hasil penelitian kami dapat diketahui bahwa ternyata selama ini sampah di
tempat pembuangan akhir itu tidak hanya ditumpuk begitu saja tapi ada sebagian
masyarakat telah berusaha mengolah samapah menjadi lebih berguna dengan
menggunakan tehknologi yang disebut sistem landfill, dan dari penelitian ini
kami mengetahui bahwa sampah memiliki dampak positif juga negatif.
Dari hasil wawancara kami diketahui bahwa warga yang
tinggal disekitar TPA sudah terbiasa dengan kondisi gunangan sampah sehingga
mereka tidak menyadari bahaya sampah tersebut bagi kesehatan mereka. Dampak
positifnya yaitu warga sekitar TPA termasuk para pemulung menjadikan sampah
sebagai mata pencaharian mereka untuk dijual kepada para pengepul. Dari hasil
penelitian kami berkaitan dengan rumusan masalah yaitu sampah merugian apabila tidak
diolah sebagaimana mestinya dan banyak orang yang menyepelekannya. Sedangka
sampah menguntukan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi apabila diolah
dengan baik dan benar.
Kesimpulan dan Saran
a.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah, pengolahan sampah dengan pengolahan
yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara
masnyarakat dengan lingkungan sekitar. Sampah baik organik dan anorganik harus
mamapu diolah, dikelolah dan dimanfaatkan dengan baik.
Tetapi, jika sampah hanya dibiarkan menumpuk hingga menggunung maka akan
merugikan warga atau orang-orang itu sendiri, terutama mereka yang tinggal
didekat tumpukan sampah tersebut. Tanpa mereka sadari perlahan-perlahan hal itu
mengganggu kesehatan mereka.
b.
Saran
1. Sebaiknya
baik semua pihak masyarakat saling mendukung dengan cara menjalankan perannya
masing-masing sehingga undang-undang tentang bagaimana kedsiplinan dalam
membuang samapah berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
2. Pemerintah
harus tegas dalam memberikan sanksi terhadap masyarakat yang tidak mematuhi
peraturan membuang sampah sembarangan.
3. Sebaiknya
pemerintah menambah jumlah personil kebersihan (cleaning service), dan juga
menyediakan fasilitas seperti tempat sampah yang memadai di berbagai tempat
untuk memudahkan masyarakat membuang sampah pada tempat.a sehingga pada
ahkirnya akan menunjang ketertiban masyarakat dalam menjaga lingkungan yang
bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar