Jumat, 15 Januari 2016

JURNAL TENTANG “TIDUR CUKUP”




JURNAL TENTANG “TIDUR CUKUP”
   
oleh : Rahmat Suwito


ABSTRAK

Pembuatan jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengertian tidur, bagaimana kebutuhan manusia itu untuk tidur dengan sesuai kebutuhannya. Kemudian jenis tidur berbeda-beda salah satunya Tidur Gelombang Lambat/ Nonrapid Eye Movement (NREM) Jenis tidur ini dikenal dengan tidur dalam, istirahat penuh, dengan gelombang otak yang lebih lambat. Ciri-cirinya adalah mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah menurun, frekuensi napas menurun, metabolisme turun dan gerakan bola mata lambat. Dan agar pembaca tahu bahwa tidur ada fungsi dan tujuan diantaranya Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru, Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik, Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh, Memelihara fungsi jantung, Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Tidur dijelaskan didalam jurnal ini serta Gangguan atau Masalah Tidur dijelaskan.

Kesimpulannya, kita sebagai manusia harus menghargai kesehatan diri kita masing-masing. Karena istirahat atau tidur merupakan obat alami yang dimiliki setiap manusia. Tidur sangat banyak manfaatnya bagi tubuh memperbaiki daya tahan tubuh dan sel-sel yang terganggu karena pola hidup yang kurang sehat. Jadi tidurlah secara teratur dan sesuai kebutuhan.


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur untuk dapat mempertahankan status kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh dan memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energi yang diharapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian istirahat dan tidur?
2)      Bagaimana fisiologi tidur?
3)      Apa saja jenis tidur?
4)      Apa fungsi dan tujuan tidur?
5)      Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan tidur?
6)      Apa saja gangguan atau masalah tidur?

C.     Tujuan
1)      Untuk mengetahui pengertian istirahat dan tidur.
2)      Untuk mengetahui fisiologi tidur.
3)      Untuk mengetahui jenis tidur.
4)      Untuk mengetahui fungsi dan tujuan tidur.
5)      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan tidur.
6)      Untuk mengetahui gangguan atau masalah tidur.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Istirahat dan Tidur
a.       Istirahat Istirahat adalah keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat, diantaranya: merasa segala sesuatu dapat diatasi, merasa diterima, mengetahui apa yang sedang terjadi, bebas dari gangguan ketidaknyamanan, mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan, mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan tidur.

b.      Tidur berasal dari kata bahasa Latin “somnus” yang berarti alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran. Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun (Wahit dan Nurul, 2007). Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik (Lanywati, 2001).Tidur adalah kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986). Tidur memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, dan terjadinya penurunan respons terhadap rangsangan dari luar.Hobson mengemukakan tidur adalah suatu aktifitas aktif khusus dari otak, dikelola oleh mekanisme yang rumit dan tepat.Potter & Perry (2005), Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.

B.     Fisiologi Tidur
Hipotalamus mempunyai pusat-pusat pengendalian untuk beberapa jenis kegiatan tak-sadar dari badan, yang salah satu diantaranya menyangkut tidur dan bangun. Cedera pada hipotalamus dapat mengakibatkan seseorang tidur dalam jangka waktu yang luar biasa panjang atau lama. Formasi retikuler terdapat dalam pangkal otak. Formasi itu menjulang naik menembus medulla, pons, otak bagian tengah, dan lalu ke hipotalamus. Formasinya tersusun dari banyak sel syaraf dan serat syaraf . Serat-seratnya mempunyai hubungan-hubungan yang meneruskan impuls-impuls ke kulit otak dan ke tali sumsum tulang belakang. Formasi retikular itu memungkinkan terjadinya gerakan-gerakan refleks serta yang disengaja dengan mudah, maupun kegiatan-kegiatan kortikal yang bertalian dengan keadaan waspada. Di waktu tidur, sistem retikular mendapat hanya sedikit rangsangan dari korteks serebral (kulit otak) serta permukaan luar tubuh. Keadaan bangun terjadi apabila sistem retikular dirangsang dengan rangsangan-rangsangan dari korteks serebral dan dari organ-organ serta sel-sel pengindraan di kulit. Umpamanya saja, jam wekker membangunkan kita dari tidur menjadi keadaan sadar apabila kita menyadari bahwa kita harus bersiap-siap untuk pergi bekerja. Perasaan-perasaan yang diakibatkan oleh kenyerian, kebisingan dan sebagainya, akan membuat orang tidak dapat tidur lewat organ-organ serta sel-sel di kulit badan. Maka keadaan tidak dapat tidur di timbulkan oleh kegiatan kulit otak serta apa yang dirasakan oleh badan; di waktu tidur, rangsangan-rangsangan menjadi minimal.

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Dalam keadaan sadar, neuron dalam Recticular activating system (RAS) akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin. RAS memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan perabaan. Juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Pada saat tidur, terdapat pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah yaitu Bulbar syncronizing regional (BSR). Sedangkan saat bangunnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus yang diterima di pusat otak dan sistem limbiks.

C.     Jenis Tidur Terdapat dua jenis tidur yaitu :
1.      Tidur Gelombang Lambat/ Nonrapid Eye Movement (NREM) Jenis tidur ini dikenal dengan tidur dalam, istirahat penuh, dengan gelombang otak yang lebih lambat. Ciri-cirinya adalah mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah menurun, frekuensi napas menurun, metabolisme turun dan gerakan bola mata lambat.
a.       Tahap pertama merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri: rileks, masih sadar dengan lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke samping, frekueansi nadi dan nafas seadikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung selama lima menit.

b.      Tahap kedua tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun berciri : Mata umumnya menetap, denyut jantung dan freakuensi nafas menurun, temperature tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 5-10 menit.

c.       Tahap ketiga tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh lainnya lambat, di sebabkan oleh dominasi sistem saraf parasimpatis dan sulit bangun.

d.      Tahap keempat tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan turun, jaranng bergerak dan sulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambung turun, tonus otot turun.

2.      Tidur Paradoks/ Rapid Eye Movement (REM) Tidur jenis ini dapat berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Periode pertama terjadi selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng sangat lelah maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada. Ciri-cirinya antara lain:
a.       Biasanya di sertai dengan mimpi aktif
b.      Lebih sulit di bangunkan dari pada selama tidur nyeyak gelombang lambat.
c.       Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertentu.
d.      Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur.
e.       Pada otot perifer terjadi bebrapa gerakan otot yang tidak teratur.
f.       Mata cepat tertutup dan cepat terbuka, nadi cepat dan inregular, tekanan darah meningkat dan fluktuasi, sekresi gaster meningkat, metabolisme meningkat.
g.      Pada tidur ini sangat penting untuk keseimbangan mental, emosi dan berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.



D.    Fungsi dan Tujuan Tidur Fungsi dan tujuan tidur antara lain:
1)      Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
2)      Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
3)      Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
4)      Memelihara fungsi jantung.
5)      Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
6)      Menyimpan energi.
7)      Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
8)      Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.

E.     Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Tidur
1)      Penyakit Seseorang yang sedang sakit dapat menjadikan orang itu kurang tidur atau bahkan tidak bisa tidur karena penyakitnya itu.
2)      Stres Psikologis Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.
3)      Obat-obatan  golongan diuretik dapat mempengaruhi proses tidur (insomnia), antidepresan dapat menekan REM, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur.
4)      Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Sebaliknya kebutuhan nutrisi yang kurang akan menyebabkan sulit tidur.
5)      Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur . Pada lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang dapat seseorang dapat tidur dengan nyeyak dan sebaliknya.
6)      Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses tidur.
7)      Aktivitas Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.

F.      Gangguan atau Masalah Tidur
1)      Insomnia adalah suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya. Tanda-tanda Insomnia yaitu kecemasan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur di malam hari, menderita depresi, terbangun beberapa kali di malam hari, dan tidak merasa cukup istirahat meskipun tidur malam. Penyebab Insomnia yaitu efek samping dari obat-obatan, makan terlalu banyak sebelum tidur, depresi, menderita gangguan kecemasan, mengkonsumsi kafein terlalu banyak, minum alkohol terlalu banyak, perubahan dalam lingkungan, perubahan waktu kerja, dan stres.
2)      Parasomnia adalah kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur seperti somnambulis (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak.
3)      Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari.
4)      Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari.
5)      Apnea tidur dan Mendengkur Mendengkur yang disertai dengan apnea dapat menjadi masalah dalam tidur karena jika terjadi apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan dapat menyebabkan henti napas sehingga menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur.
6)      Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak.

















BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan Istirahat dalah keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Sedangkan tidur adalah kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986). Insomnia adalah suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya. Penyebab Insomnia yaitu efek samping dari obat-obatan, makan terlalu banyak sebelum tidur, depresi, menderita gangguan kecemasan, mengkonsumsi kafein terlalu banyak, minum alkohol terlalu banyak, perubahan dalam lingkungan, perubahan waktu kerja, dan stres.
Tidur ditandai denganaktivitas fisik, minimal, perubahan-perubahan fisiologis tubuh dan penurunan respon terhadap rangsangan eksternal. Tidur diperlukan untuk memelihara kesehatan dan menjaga keseimbangan mental emosional. Apabila kekurangan tidur akan mengakibatkan kondisi yang dapat merusak orang yang mengalaminya.
Tahapan tidur dapat dibagi menjadi 2 yaitu NON REM dan REM. Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Stadium 4 diikuti lanjut dengan tahap tidur paradoks atau tidur REM. Pada masa ini gelombang EEG menjadi seperti beta : cepat dan tidak sinkron, mirip dengan gelombang saat manusia berada dalam fase aktivitas, meski pada kenyataannya ia sangat sulit dibangunkan. Kebutuhan tidur pada manusia tcrgantung pada tingkat perkembangan.

B.     Saran Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit, kita harus menjaga kebutuhan istirahat dan tidur kita sesuai kebutuhan agar kita dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik



DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Asmadi . 2008. Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KD. Jakarta: Salemba Medika.

Doengos.E.Maryln,dkk. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Uliyah, Musrifatul dan A. Azis Alimul Hidayat. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Surabaya: Salemba Medika.

Wartonah, Tartowo. 2006. KDM dan Proses keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar